Pengalaman sejumlah penumpang maskapai Lion Air yang ditolak memasuki pesawat meski belum terlambat check in, akhirnya menimpa saya. Peristiwa ini saya alami ketika ingin terbang dari Jakarta menuju Jambi, pada Sabtu, 27 April 2013, pukul 05.45 WIB, dengan code booking YMPBGN 9902148573839, atas nama Balijan Pardosi.

Saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 04.20 WIB dan langsung menuju loket. Namun, petugas di loket check in tiba-tiba menolak dengan alasan terlambat. Padahal, sesuai peraturan yang tertera di tiket, check in paling lambat adalah 45 menit sebelum keberangkatan. Artinya, saya masih punya waktu 40 menit sebelum masa waktu check in terakhir.

Anehnya, petugas loket Lion Air tetap ngotot. Petugas itu bersikukuh saya sudah terlambat check in, dan tentu saja tidak boleh menaiki pesawat. Dalam perdebatan itu, petugas malah menawarkan agar saya membayarkan Rp 361.000 untuk memperoleh tiket baru tetapi untuk penerbangan berikutnya. Tidak ada tawaran pengembalian uang tiket (refund). Di sini, saya sudah rugi dua kali. Pertama, tidak boleh terbang tepat waktu. Kedua, diwajibkan kembali membayar tiket untuk penerbangan berikutnya.

Selain saya, paling tidak ada dua penumpang lain yang mengalami kejadian tidak menyenangkan itu. Kesimpulannya, jika Anda ingin bepergian, ada baiknya menggunakan maskapai penerbangan lain.


BALIJAN PARDOSI
Depok-Jawa Barat

TKP

TKP