Bentuknya seperti tabung dengan baling-baling dibagian belakang, dengan conning tower dilengkapi dengan berbagai macam peralatan seperti periskop ddan antena. begitulah gambaran sosok kapal selam saat ini. Bentuk ini sangat berbeda dengan kapal selam yang pertama diciptakan dan yang dipakai saat perang dunia 2. Jika saat perang dunia 2 bentuk kapal selam menyerupai kapal dengan bentuk haluan dan butiran melancip dan masih dilengkapi dengan meriam baik untuk antiserangan udara atau untuk sasaran kapal. Untuk persenjataan utama hampir tidak ada perubahan dari jaman perang dunia 2 sampai sekarang. Torpedo masih menjadi aandalan para hantu bawah laut ini, yang berubah hanya teknologi yang dipakai pada torpedo tersebut.
Setali tiga uang dengan sumber tenaganya. Saat ini masih banyak kapal selam yang menggunakan mesin diesel elektrik yang notabene sudah dipakai sejak lama. Selain itu masih ada kapal selam yang menggunakan nuklir sebagai sumber geraknya. Adalah Amreika yang pertama membuat kapal selam bertenaga nuklir pertama di dunia yaitu USS nautilus.
Satu trobosan lagi adalah melengkapi kapal selam terebut dengan kemampuan meluncurkan rudal jelajah dan ICBM (Inter Continental balistic Missile). Kalau urusan ini adalah Rusia yang menjadi pionir. Sebut saja kapal selam Rusia dari kelas Typoon, kapal selam terbesar yang pernah dibuat dan dilengkapi dengan 20 rudal balistik SS-N-20 Sturgeon dengan kekuatan 100-200 kiloton TNT (sebagai perbandingan bom atom yang dijauhkan di hirosima dan nagasaki berkisar antara 13-16 kiloton TNT)

Sejarah pengembangan kapal selam ternyata sudah ada jauh sebelum pesawat terbang. Yaitu tercatat pada tahun 1465 seorang Jerman membuat rancangan kapal yang dapat menyelam kedalam air akan tetapi sampai 1578 belum ada prototipe yang dibuat. baru pada tahun 1620 seorang Belanda merealisasikan desain tersebut dan menguji cobakan disungai Thames. Dikemudian hari banyak yang mencoba untuk mengembangkan kapal selam sesuai sesifikasinya. Disini akhirnya terbentuk suatu pakem dimana kapal selam yang efektif adalah menggunakan tangki balast dengan dilengkapi snorkel. Tangki balast digunakan untuk mengapungkan kapal dengan memompakan dara kedalamnya, dan untuk menenggelamkannya harus dipompakan air kedalam tangki tersebut.

Ada 2 jenis sumber tenaga kapal selam yaitu dengan mesin diesel dan Nuklir. Mesin diesel ini tidak dipakai secara terus menerus, melainkan digunakan untuk mengisi baterai yang berguna untuk menggerakan mesin listrik yang memutar baling-baling. Cara kerja itu biasa disebut dengan kapal selam diesel elektrik.. Sedangkan prinsip kerja nuklir adalah dengan uap. Saat reaktor nuklir bekerja akan mengkasilkan panas yang mana digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi sehingga bisa untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik sehingga bisa digunakan untuk menggerakan motor propulsi listrik.

Baik itu kapal selam nuklir atau diesel elektrik memiliki anatomi yang hampir sama, jadi berbedaannya hanya terdapat pada sumber penggerak.

Saat berlayar sebuah kapal selam hanya menunjukan sedikit bagian badannya, pertanyaan yang timbul adalah bagaimana benda logam raksasa bisa mengapung dan menyelam. Itu semua berkat balast tank atau bisa diartikan sebagai tangki pemberat yang sangat berguna untuk berlayar suatu kapal selam. Cara kerjanya sebagai berikut : Saat kapal masih dipermukaan, tangki terebut hanya berisi udara yang dimampatkan, cara kerjanya seperti pelampung berisi udara yang bisa kita gunakan. Saat akan melakukan penyelaman maka katup yang terdapat pada lambung kapal akan terbuka sehingga air laut akan mengalir mengisi balast tank sehingga kapal mulai menyelam. Selain itu saat akan menyelam massih dibantu oleh sirip-sirip yang ada di haluan dan buritan. Setelah kedalaman dirasa cukup maka katup tadi akan menutup dan sirip bekerja untuk menstabilkan kapal hingga seimbang.

Sampai tahun 1950 kapal selam masih dipersenjatai dengan meriam didepan conning tower, senapan anti serangan udara di anjungan, 4 buah peluncur torpedo di haluan dan 2 peluncur di buritan. Saat ini persenjatan kapal selam sudah makin bervariasi namun penggunaan meriam dan senapan anti serangan udara sudah tidak dipakai lagi.

Ranjau laut sudah digunakan sejak lama dalam peperangan laut, bentuk paling kuno adalah berbentuk bulat dengan tanduk-tanduk sebagai triger bila sampai tersentuh. Saat ini ranjau laut bentuknya sudah tabung dengan sistem pendeteksi kapal, tidak seperti dahulu yang beergerak bebas dilautan. Ranjau laut berguna untuk menghambat atau bahkan menghabisi kapal yang terkena.