FORMALIN (Forum Manusia Alay
Indonesia) berencana untuk
mengadakan event musik sebagai
tandingan event java jazz yg sedang
digelar saat ini oleh karena event
Java Jazz tidak memberikan
kesempatan kepada band-band alay
“berkualitas” untuk unjuk kebolehan.
Event musik tersebut bertajuk JAVA
LAY, dengan format festival dan
mengundang band-band lokal maupun
internasional untuk unjuk gigi
memainkan musik-musik alay.
Ketua FORMALIN, Andika kanjen
saat ditemui di Jl Stasiun Timur
No.12, Minggu kemarin (7/3),
mengatakan bahwa JAVA LAY akan di
adakan di TCC (TanahAbang
Convention Center), pemilihan
tempat di TCC diputuskan
berdasarkan tingginya minat dan
antusias masyarakat di sekitar lokasi
tersebut terhadap musik Alay.
Band-band yang ikut serta pada
JAVA LAY tahun ini masih didominasi
oleh band-band lokal seperti pada
tahun-tahun sebelumnya, bahkan
menurut ulasan sejumlah pengamat
musik alay, mereka optimis bahwa
band-band Alay Indonesia akan
tetap mendominasi dari segi
kuantitas maupun kualitas (kualitas
dalam perspektif minus.red).
Banyaknya jumlah band-band lokal
yang mengikuti JAVA LAY tak lepas
dari faktor kemudahan dan
kebebasan yg diberikan oleh panitia,
diantaranya, setiap band
diperbolehkan untuk Lyp Sync, baik
untuk keperluan siaran live Televisi
ataupun tidak, selain itu, saat
menonton pertunjukan, penonton
dibebaskan untuk dorong-dorongan,
atau memutar-mutar pakaian sambil
bertelanjang dada.
Acara yg rencananya akan digelar
selama seminggu ini menghadirkan
beberapa band kenamaan dalam
negeri, diantaranya, Garnet band,
Kangen Band, Wali, ST12, Salju,
Armada, Hijau Daun, Merpati dsb.
Andika berharap even JAVA LAY bisa
terus menghasilkan musisi-musisi
muda “berkualitas”, selain itu, ia
juga bersyukur dengan promosi
gencar media elektronik (kecuali
MTV Indonesia.red), musik alay lebih
memasyarakat dan terus berada di
puncak popularitas diantara aliran-
aliran musik lainnya. (ptr/bbc-
indonesia)