- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Duel dengan Tukang Pijat, Pak RT Terbunuh


TS
ferrykurniawan1
Duel dengan Tukang Pijat, Pak RT Terbunuh
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Peristiwa berdarah terjadi di Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/12/2012) sore. Seorang ketua RT bernama Redi (37) ditemukan tewas dengan kondisi luka bacok di beberapa tubuhnya. Redi tewas akibat terlibat duel dengan pria bisu bernama Salim (38), tetangganya sendiri.
Begitu mengetahui korban tersungkur bersimbah darah di jalan desa setempat, sejumlah warga langsung melarikan Redi ke RSD Kecamatan Besuki. Sayangnya, bapak satu anak ini menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju ke RSD. Sekujur tubuhnya terdapat luka tusuk.
Pelaku pembacokan yang diketahui berprofesi sebagai tukang pijat keliling langsung kabur begitu mengetahui lawannya tersungkur. Hingga kini petugas Polsek Besuki masih mengejar pria yang diketahui tunawicara itu.
"Tersangka masih dalam pengejaran. Anggota sudah kami disebar untuk melakukan pencarian ke sejumlah tempat yang dicurigai. Sedangkan motifnya masih dalam penyelidikan," terang Kapolsek Besuki AKP Agus Supariono.
Diperoleh keterangan, duel maut antara Redi dan Salim itu terjadi saat keduanya berpapasan di Jalan Desa Demung. Sebelum terlibat carok, keduanya konon memang sudah cukup lama berselisih paham, terkait selebaran berisi kecaman terhadap kepala desa setempat. Kabarnya, selebaran itu sengaja disebar si Salim karena kesal dengan salah satu kebijakan kepala desanya.
Sebagai ketua RT, Redi sempat menegur pelaku. Nah, teguran itulah yang diperkirakan warga menyulut emosi Salim hingga berniat menghabisi Redi. Benar saja, saat berpapasan di jalan desa setempat, Salim langsung mengambil sebilah pisau yang terselip di pinggangnya. Sejurus kemudian, pria itu langsung mengejar Redi.
"Carok itu memang ada kaitannya dengan selebaran itu. Salim mungkin tidak terima karena sempat ditegur oleh korban, sehingga begitu berpapasan Salim langsung mengambil pisaunya," terang Sis, salah seorang warga setempat.
Begitu mengetahui korban tersungkur bersimbah darah di jalan desa setempat, sejumlah warga langsung melarikan Redi ke RSD Kecamatan Besuki. Sayangnya, bapak satu anak ini menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju ke RSD. Sekujur tubuhnya terdapat luka tusuk.
Pelaku pembacokan yang diketahui berprofesi sebagai tukang pijat keliling langsung kabur begitu mengetahui lawannya tersungkur. Hingga kini petugas Polsek Besuki masih mengejar pria yang diketahui tunawicara itu.
"Tersangka masih dalam pengejaran. Anggota sudah kami disebar untuk melakukan pencarian ke sejumlah tempat yang dicurigai. Sedangkan motifnya masih dalam penyelidikan," terang Kapolsek Besuki AKP Agus Supariono.
Diperoleh keterangan, duel maut antara Redi dan Salim itu terjadi saat keduanya berpapasan di Jalan Desa Demung. Sebelum terlibat carok, keduanya konon memang sudah cukup lama berselisih paham, terkait selebaran berisi kecaman terhadap kepala desa setempat. Kabarnya, selebaran itu sengaja disebar si Salim karena kesal dengan salah satu kebijakan kepala desanya.
Sebagai ketua RT, Redi sempat menegur pelaku. Nah, teguran itulah yang diperkirakan warga menyulut emosi Salim hingga berniat menghabisi Redi. Benar saja, saat berpapasan di jalan desa setempat, Salim langsung mengambil sebilah pisau yang terselip di pinggangnya. Sejurus kemudian, pria itu langsung mengejar Redi.
"Carok itu memang ada kaitannya dengan selebaran itu. Salim mungkin tidak terima karena sempat ditegur oleh korban, sehingga begitu berpapasan Salim langsung mengambil pisaunya," terang Sis, salah seorang warga setempat.
0
2.3K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan