BEIJING - China cukup kecewa dengan keputusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang memberikan persembahan ritual ke Kuil Yasukuni. China mendesak Jepang agar melihat sejarah dan menghormati korban-korban Perang Dunia II yang dibunuh pasukan Jepang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menegaskan, Jepang harus memahami seluruh pihak yang menjadi korban agresi militer Jepang. Ucapan itu diumumkan Hua tepat setelah Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Yun Byung-Se membatalkan kunjungan ke Jepang atas masalah yang sama. Demikian, seperti diberitakan Reuters, Senin (22/4/2013).

Menanggapi hal itu, Jepang justru membenarkan tindakan kepala pemerintahannya dan kunjungan pejabatnya ke Yasukuni. Menurut juru bicara Abe, Abe hanya mendonasikan sebuah ornamen bernuansa religi (pohon pinus) untuk menandai festival musim semi di Yasukuni. Kunjungan pejabat tinggi Jepang ke Yasukuni juga merupakan kunjungan pribadi.

"Sepengetahuan saya, kunjungan tiga menteri ke kuil itu merupakan kunjungan pribadi. Tidak ada komentar dari pemerintah mengenai hal ini," ujar Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga.

"Setiap negara memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai isu ini. Kita seharusnya tidak boleh membiarkan masalah ini mempengaruhi hubungan diplomatik," imbuhnya.

Sebagai seorang politisi konservatif, Abe memang pernah mengunjungi kuil simbol agresi militer Jepang itu. Namun kunjungan itu dilakukan Abe pada Oktober lalu, di saat Abe masih menjadi ketua partai oposisi Jepang.

Suga pun mengakui keputusan Menlu Korsel yang baru saja membatalkan kunjungan ke Jepang. Namun Suga menjelaskan, dialog Jepang dan Korsel yang direncanakan pada Jumat pekan ini bukanlah dialog yang cukup krusial untuk dilaksanakan.

http://international.okezone.com/rea...lajari-sejarah

gugling apakah itu kuil yasukuni :


jadi pak menteri berkunjung ke yasukuni untuk mengunjungi pahlawan perang, penjahat perang, bunga sakura, atau daun ginko?