- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Dalai Lama: Setop Kekerasan Anti-Islam


TS
mdsetiawan86
Dalai Lama: Setop Kekerasan Anti-Islam

DHARAMSALA - Pemimpin Spiritual Buddha Dalai Lama mendesak biksu-biksu di Myanmar untuk menghentikan kekerasan anti-Islam. Dalai Lama turut meminta biksu-biksu itu mempraktikkan kasih sayang.
"Sangat menyedihkan, seluruh agama di dunia ini mengajarkan kita semua tentang cinta, kasih sayang, dan pengampunan. Seorang praktisi agama sejati tidak akan melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap warga yang berbeda agama," ujar Dalai Lama, seperti dikutip ABC, Kamis (25/4/2013).
Dalai Lama yang berada di pengasingan itu ikut mengecam kekerasan terhadap warga Muslim Myanmar. Dalai Lama meminta pemuka agama garis keras itu untuk kembali belajar mengenai toleransi beragama.
Seperti diketahui, Human Rights Watch (HRW) menggambarkan serangan berdarah yang menewaskan ratusan warga Muslim Myanmar sebagai pembersihan etnis. Dan sampai saat ini, Presiden Myanmar Thein Sein belum menghukum satu pun tersangka atas kerusuhan di negaranya.
Pihak Pemerintah Myanmar tidak mengeluarkan komentar mengenai tuduhan tersebut. Meski sempat mengutarakan komitmennya terhadap masalah konflik sektarian ini, kebijakan mereka terhadap konflik ini masih menuai kritik.
Terkait masalah Rohingya, Pemerintah Myanmar juga memilih mendeportasi mereka. Myanmar juga masih belum sepakat memberikan kewarganegaraan terhadap warga keturunan Benggala itu.
http://international.okezone.com/rea...san-anti-islam
hmm, memang sudah seharusnya

bagaimana dengan su kyi?

bonus berita
Code:
[B]Marty: Tak Perlu Kecewa dengan Aung San Suu Kyi[/B]
[img]http://img.[sensor spam]/content/2013/04/03/411/785697/wMTDfWMbvy.jpg[/img]
AKARTA - Aung San Suu Kyi dikenal sebagai tokoh pejuang demokrasi Myanmar. Tetapi sikapnya terhadap konflik yang terjadi di Myanmar dianggap mengecewakan.
Ketika ditanya apakah Indonesia kecewa dengan sikap Suu Kyi yang terkesan kurang peduli dengan konflik komunal di Myanmar, khususnya yang menimpa etnis rohingya, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengaku, dirinya tidak merasa kecewa dengan Suu Kyi.
"Saya rasa bukan kecewa. Ini kan beliau tentu sudah melihat konstelasi politik di Myanmar seperti apa. Kita yang tidak di Myanmar tidak bisa menebak-nebak bagaimana konstelasinya," ujar menlu Marty, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (3/4/2013).
"Pasti beliau (Suu Kyi) mengkalkulasi dan melihat proses demokrasi di sana dan bagaimana cara pendekatan yang paling tepat. Kami kira kondisi di Myanmar memprihatinkan, khususnya konflik komunal yang terjadi," jelasnya.
Marty menegaskan Pemerintah Indonesia sudah menekankan upaya-upaya yang lebih tegas mengenai konflik. Mantan Dubes RI untuk Inggris itu pun berharap, Myanmar bisa melakukan rekonsiliasi dan membina hubungan yang baik dengan kelompok etnis yang bertikai.
Menlu juga menepis adanya kemungkinan penarikan myanmar dari keketuaan di asean pada 2014 mendatang. Menurut Menlu, ini adalah tantangan dalam proses menuju proses demokratisasi.
ASEAN pun dinilai mendorong penyelesaian masalah konflik komunal Myanmar dengan baik. Apabila gagal melakukan penyelesaian masalah konflik, maka proses demokratisasi myanmar bisa berakhir.
sepertinya kompetensi suu kyi cuma di demokrasi doang, dan bukan di perkara HAM
0
7.3K
82


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan