- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bensin Premium yang Dijual SPBU Ternyata Premix Ron 90 !


TS
deMiGoDs
Bensin Premium yang Dijual SPBU Ternyata Premix Ron 90 !



Quote:
Indonesia saat ini mengimpor BBM 900 ribu barel atau 143 juta liter tiap hari, termasuk bensin subsidi premium. Namun ternyata, premium yang dijual di SPBU adalah bensin premix dengan Ron 90. Kok bisa?
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor Ron 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin Ron 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
"Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-down great atau diturunkan kualitasnya," ungkapnya.
Seperti diketahui tahun ini jatah BBM subsidi sebesar 46,01 juta kiloliter(KL). Berdasarkan realisasi penyaluran BBM subsidi yang dicatat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dari 1 Januari-31 Maret 2013 untuk premium sebesar 7 juta KL, solar sebesar 3,7 juta KL, minyak tanah sebesar 276.359 KL atau total mencapai 11 juta KL.
Sebelumnya, pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga mengakui bensin premium yang dijual di SPBU merupakan bensin jenis premix.
Pemerintah pernah menyatakan harga bensin keekonomian bensin premium adalah Rp 9.000/liter. Tapi ternyata bensin tersebut bukan premium, melainkan premix 90.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor Ron 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin Ron 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
"Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-down great atau diturunkan kualitasnya," ungkapnya.
Seperti diketahui tahun ini jatah BBM subsidi sebesar 46,01 juta kiloliter(KL). Berdasarkan realisasi penyaluran BBM subsidi yang dicatat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dari 1 Januari-31 Maret 2013 untuk premium sebesar 7 juta KL, solar sebesar 3,7 juta KL, minyak tanah sebesar 276.359 KL atau total mencapai 11 juta KL.
Sebelumnya, pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga mengakui bensin premium yang dijual di SPBU merupakan bensin jenis premix.
Pemerintah pernah menyatakan harga bensin keekonomian bensin premium adalah Rp 9.000/liter. Tapi ternyata bensin tersebut bukan premium, melainkan premix 90.
Quote:
Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa BBM subsidi jenis bensin premium yang selama ini dianggap berkualitas RON 88 ternyata berisi Pertamax dengan RON 92. Praktik semacam ini sudah lama terjadi diterapkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Sudah lama itu Premium di SPBU tapi isinya Pertamax 92," kata Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Djoko mengungkapkan jika para konsumen tidak percaya, bisa mengecek langsung ke SPBU-SPBU khususnya di Jakarta. "Cek saja ke SPBU seperti di Jakarta, nggak ada bedanya antara Premium sama dengan Pertamax," ungkapnya.
Menurut Djoko, hal ini dilakukan karena sebagian besar BBM yang diimpor memiliki RON 92 dan 95. "Karena di dunia ini sudah tidak ada lagi yang jual RON 88 (spesifikasi premium), adanya RON 92 dan RON 95," tandasnya.
Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium RON 88. Jadi yang diimpor adalah Ron 90 atau Premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Sementara itu Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis bensin premium yang dijual di SPBU Pertamina adalah Pertamax RON 92. Hal ini diluar anggapan selama ini, bahwa bensin premium memiliki kualitas lebih rendah yaitu RON 88.
"Itu premium isinya bukan RON 88 bukan juga RON 90, tapi RON 92 alias Pertamax 92," ungkap Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
"Sudah lama itu Premium di SPBU tapi isinya Pertamax 92," kata Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Djoko mengungkapkan jika para konsumen tidak percaya, bisa mengecek langsung ke SPBU-SPBU khususnya di Jakarta. "Cek saja ke SPBU seperti di Jakarta, nggak ada bedanya antara Premium sama dengan Pertamax," ungkapnya.
Menurut Djoko, hal ini dilakukan karena sebagian besar BBM yang diimpor memiliki RON 92 dan 95. "Karena di dunia ini sudah tidak ada lagi yang jual RON 88 (spesifikasi premium), adanya RON 92 dan RON 95," tandasnya.
Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium RON 88. Jadi yang diimpor adalah Ron 90 atau Premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Sementara itu Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis bensin premium yang dijual di SPBU Pertamina adalah Pertamax RON 92. Hal ini diluar anggapan selama ini, bahwa bensin premium memiliki kualitas lebih rendah yaitu RON 88.
"Itu premium isinya bukan RON 88 bukan juga RON 90, tapi RON 92 alias Pertamax 92," ungkap Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Spoiler for Sumber:
[url]http://finance.detik..com/read/2013/04/24/161638/2229437/1034/wah-bensin-premium-yang-dijual-spbu-ternyata-premix-ron-90?[/url]
[url]http://finance.detik..com/read/2013/04/24/182220/2229605/1034/bph-migas-sudah-lama-bensin-premium-di-spbu-isinya-pertamax-92[/url]
[url]http://finance.detik..com/read/2013/04/24/182220/2229605/1034/bph-migas-sudah-lama-bensin-premium-di-spbu-isinya-pertamax-92[/url]
klo emg kaya gini sih , mustinya harus pada setuju klo harga BBM dinaikin..
jadinya Premix apa Pertamax ?
Diubah oleh deMiGoDs 24-04-2013 21:03
0
4.3K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan