Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mdsetiawan86Avatar border
TS
mdsetiawan86
Muslim AS Ikut Menanggung Beban Bom Boston


inilah..com, Jakarta - Aksi terorisme di Boston kembali menunjukkan indikasi ganjil yakni kebalikan dari streotipe tentang teroris yang mengklaim Islam selama ini. Ada harga yang harus dibayar kaum Muslim di AS akibat bom Boston ini. Apa saja itu?

Dalam banyak kasus, para teroris adalah pemeluk agama yang fanatik dan radikal, berideologi kekerasan sebagai solusi persoalan. Namun gejala itu tidak terjadi pada Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev yang justru berperilaku kebalikannya, berwatak modern sekuler, berolahraga tinju atau skateboard, berpesta, dan sesekali mengisap ganja.

Meski Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev mengaku sebagai Muslim berdarah Chechnya, keduanya bukanlah Muslim fanatik dan radikal. Kedua kakak beradik itu patut diduga, bertindak melakukan pengeboman bukan karena alasan agama. Bahkan para pengamat mewanti-wanti untuk tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan aksi bom Boston itu dilandaskan atas dasar agama.

Yuri Zhukov, analis keamanan global di Universitas Harvard mengatakan, tidak ada bukti bahwa tindakan mereka dilandaskan agama. Jadi, ini lebih pada problematika masyarakat biasa, seperti halnya penembakan di AS beberapa waktu lalu.

Analisis koran Boston Globe, menyingkapkan Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev tidak dikenal sebagai seorang yang religius. Bahkan, menurut pengakuan beberapa temannya, Dzhokhar seperti remaja Amerika kebanyakan yakni suka main skateboard, berpesta, dan sesekali mengisap ganja.

Dalam sebuah foto, petinju ini terlihat berlatih dengan seorang wanita berpakaian ‘you-can-see’’, tindakan yang tidak akan dilakukan seorang Muslim fanatik/ortodoks.

Memang, beberapa tahun lalu, Tamerlan tiba-tiba menjadi sangat taat. Dia terlihat sering memakai gamis dan menumbuhkan jenggot. Namun, ini hanya berlangsung selama sebulan, setelah itu jenggotnya dicukur dan kembali dia jadi pemuda biasa yang suka ke pesta.

Namun Monica Duffy Toft, profesor di Universitas Oxford mengingatkan bahwa Dzhokhar memiliki sedikit teman di Facebook, tidak seperti anak-anak seusianya. Tamerlan juga pernah mengaku tidak memiliki teman Amerika dan tidak mengerti pola pikir mereka.

"Saya kira keduanya adalah pemuda yang tidak bisa beradaptasi. Ini kombinasi antara nasionalisme dicampur jihad versi sendiri, dan itu tipikal pemuda yang sulit menyesuaikan diri dengan budaya Amerika," kata Toft.

Sehingga boleh jadi, bom Boston adalah akibat kegagalan adaptasi kedua pemuda Chechnya itu, sekaligus dampak negatif dari para pemuda yang kesepian, teralienasi dan mengidap nasionalisme radikal berbaur pemahaman jihadisme pribadi yang sempit. Artinya, tindakan kedua pemuda itu bukan pergerakan militan radikal Islam yang ditakuti banyak orang Amerika.

Namun demikian, Pemimpin komunitas Islam di Boston, Ibrahim Rahim meyakini bahwa ke-Islaman kedua tersangka akan semakin membuka keran kebencian pada Islam di Amerika Serikat, usai insiden 11 September 2001 (9/11). “Kebencian dan salah paham atas Islam di AS bakal meruak sebagai konsekeuensinya,” kata Ibrahim rahim.

Inilah harga yang harus dibayar ummat Islam di negeri Obama itu pasca tragedi Bom Boston dan WTC 9/11. Sungguh tragedi. [berbagai sumber]

[url]http://web.inilah..com/read/detail/1981121/muslim-as-ikut-menanggung-beban-bom-boston#.UXX1pqJTAbA[/url]

mangkanya sejak awal ane sangsi, bomber kelas teri apakah sanggup membobol (membuat kecolongan) keamanan dan intelejen negeri asu emoticon-Cool

kalo dianalogikan dengan saudara mudanya, densus 88, cara kerjanya adalah membiarkan bibit2 kejahatan untuk beraksi, (kalo perlu diprovokasi) baru setelah ada aksi lalu diringkus,

it's conspiracy.... emoticon-Cool

lets debat begin emoticon-Cool
0
4.7K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan