mrjackAvatar border
TS
mrjack
[PRO VS KONTRA] Presiden SBY Genggam 7 Gelar Honoris Causa
[Pro vs Kontra] Layakkah Presiden Mendapatkan Gelar Honoris Causa?


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar doktor honoris causa dari Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, Senin (22/4), di Singapura. Dalam kesempatan ini, Presiden juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.


JAKARTA, KOMPAS.com- Selama hampir 9 tahun menjabat sebagai kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan setidaknya tujuh gelar honoris causa. Gelar nonakademis itu diberikan atas peran Presiden SBY di berbagai bidang, mulai dari pertanian, ekonomi, hukum, hingga politik.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, honoris causa adalah gelar yang diberikan kepada seseorang oleh perguruan tinggi sebagai penghormatan atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam bidang ilmu atau dalam bidang kemasyarakatan.

Pada 2005, Presiden menerima dua gelar honoris causa. Gelar pertama didapat dari Universitas Webster, Inggris, untuk bidang hukum. Sedangkan gelar kedua datang dari Universitas Thammasat, Thailand, untuk bidang politik.

Pada 21 September 2006, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, memberikan gelar honoris causa di bidang pembangunan pertanian berkelanjutan kepada Kepala Negara. Penghargaan ini diberikan atas komitmen dan peran Presiden terkait upaya pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan.


Selang dua bulan, tepatnya 27 November 2006, Presiden kembali mendapatkan gelar honoris causa. Kali ini dari Universitas Keio, Jepang. "Karena kontribusinya yang besar dalam membawa kestabilan politik dan ekonomi negaranya, serta menjadi figur pemimpin yang menonjol di kawasan Asia Timur dan mempunyai andil dalam mempererat hubungan Jepang dan Indonesia, maka Universitas Keio melalui Fakultas Manajemen Kebijakan memberi gelar kehormatan Doktor Honoris Causa bidang Pemerintahan dan Media kepada Susilo Bambang Yudhoyono," ujar siaran pers universitas tersebut.

Gelar honoris causa kelima diterima Presiden dari Universitas Tsinghua, Beijing, China pada 23 Maret 2013. Gelar honoris causa bidang ekonomi diberikan atas keberhasilan Presiden dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang impresif. Politisi Demokrat ini juga dipandang berhasil mendorong kerja sama strategis antara China dan Indonesia, serta mengembangkan keamanan di kawasan ASEAN.

Selanjutnya, pada 19 Desember 2012, Universiti Utara Malaysia menganugerahi gelar honoris causa sebagai Pemimpin Perdamaian kepada Presiden.Gelar ini diberikan langsung oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur.

Atas penghargaan dari Malaysia ini Presiden menyatakan, "Saya juga merasa bangga dapat bergabung dengan sederetan tokoh penting seperti Margareth Thatcher, Tun Dr. Mahatir Muhammad, dan Tun Abdullah Badawi yang telah mendapatkan penghargaan serupa."


Pada 2013, giliran Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura, yang memberikan gelar honoris causa. Kali ini, Kepala Negara memeroleh gelar honoris causa di bidang kepemimpinan dan pelayanan publik. Penghargaan ini diberikan di sela kunjungan Presiden ke Singapura, 22 April 2013.

=======================================================================================================================

7 penganugerahan honoris causa diberbagai bidang di luar negeri dan tercatat hanya ada 1 universitas dalam negeri yang memberikan gelar kepada SBY berarti menandakan bahwa kebijakan politik luar negeri SBY sangatlah bagus, buktinya sudah dilihat sendiri bukan?

yang jadi pertanyaannya apakah universitas di luar negeri yang notabene tercatat mempunyai rangking universitas lebih baik dari Indonesia secara generalisasi memberikan sebuah gelar honoris causa kepada presiden atas jasanya sudah mengetahui bahwa di dalam negeri SBY diibaratkan overload kritik di bidang jasa yang mereka berikan penghargaan?

atau hanya memang rakyat Indonesia yang memang berjiwa kritik dan tak pernah memandang keberhasilan SBY dibidang yang telah diberikan universitas di luar negeri tersebut?


in Indonesia, Trust me, No Matter How Bright or Smart You Are , You Will Never Be Accepted . So dont be Jealous or Ashamed if Their Brightness is more Welcomed and Respected by other Countries

monggo emoticon-coffee
Diubah oleh mrjack 24-04-2013 00:53
0
6.2K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan