Siapa yang belum kenal Tasripin?
yuk simak kicauannya Gan,


Nih Gan,, photo Tasripin (12) bocah yang menghidupi ketiga adiknya Dandi (9), Riyanti (7), dan Daryo (5).

Jadi gini gan,, Ayah Tasripin yang bernama Pak Kuswito (42) dan kakak tertua Tasripin bernama Natim (21) terpaksa merantau ke Kalimantan sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit.
Sedangkan Tasripin dan ke-3 adiknya ditinggalkan di kampung halamannya di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas.
Di usia mereka yang masih anak-anak merupakan perjalanan hidup yang sangat keras, Ibu mereka bernama Satinah meninggal dunia dua tahun lalu akibat terkena longsoran batu saat menambang pasir di dekat rumahnya, di usia 37 Tahun.


Ayah Tasripin meskipun tiap bulannya mengirim uang melalui bibi Tasripin sebanyak 500ribu sampai 800ribu.
Uang segitu tuh kurang banget gan, tiap bulannya Tasripin selalu kehabisan uang kiriman bapaknya.

uang segitu gak cukup gan buat makan sehari-hari, belum lagi biaya pendidikan adik-adiknya menunggak.



Itulah hebatnya Tasripin, di usia belianya dia mampu menjadi kepala keluarga bagi adik-adiknya.
Tasripin selalu bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
"Uang yang dikirim Bapak langsung saya gunakan untuk membayar utang di warung. Kebetulan ada warung yang bersedia memberi pinjaman dahulu, seperti beras sebanyak 15 kilogram untuk kebutuhan seminggu dan bumbu dapur," kata Tasripin.

Kalo duitnya kehabisan, Tasripin dan adik-adiknya terpaksa makan nasi campur garam gan.. bahkan nasi aking pun dimakan demi menghilangkan rasa lapar.


Coba deh Agan-agan tatap wajah mereka

Kalau agan punya hati nurani, pasti ada sinyal batin yang membuat agan teriris melihat penderitaan[perjuangan] hidup mereka.



Tasripin yang putus sekolah sejak kelas tiga SD Negeri Sambirata dan masih menunggak biaya sekolah sekitar Rp100 ribu, berupaya mencari nafkah dengan menjadi buruh tani.

"Saat panen kemarin, saya jadi buruh panen pagi. Hasilnya lumayan meskipun hanya berupa gabah sebanyak 22 kilogram," katanya.

"Kadang saya jadi buruh panggul gabah seberat 15--20 kilogram ke penggilingan padi dengan berjalan kaki menanjak sejauh 1 kilometer dan mendapat upah sebesar Rp10 ribu--Rp20 ribu. Kalau dimintai tolong jaga sawah, saya mendapat upah sebesar Rp50 ribu selama satu minggu," Lanjut Tasripin.

"Kalau berangkat ke sawah jam 7 pagi dan pulang jam 12 siang. Kadang sehari dapet Rp 30 - 40 ribu sehari. Itu beli beras dan sayur. Sisanya untuk jajan adik," jelas bocah yang telah putus sekolah itu.

Itulah yang membuat Pak SBY langsung mengirimkan utusan untuk mengirimkan bantuan kepada Tasripin.


Pak SBY mendapat kabar tentang Tasripin melalui akunnya @SBYudhoyono
Presiden SBY dalam akun "Twitter"-nya, @SBYudhoyono, pada hari Kamis (18/4), menuliskan "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yang menjadi buruh tani untuk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita".

Selain itu, Presiden SBY juga menuliskan "Saya akan segera mengutus Staf Khusus saya, bekerja sama dengan Gubernur Jateng, untuk mengatasi persoalan hidup Tasripin" dan "Tasripin terlalu kecil untuk memikul beban dan tanggung jawab ini. Secara moral, saya dan kita semua harus membantunya".


Bahkan TNI pun memberi bantuan kepada Tasripin

Pada Kamis (18/4/2013) anggota TNI dari Kodim 0701 Banyumas dan Korem 071 Wijayakusuma melakukan bedah rumah milik Tasripin di Dusun Pesawahan, Banyumas.

"Kami merehab rumah tinggal Tasripin menjadi rumah yang masuk kategori rumah sehat seperti membuat MCK, memperbaiki dapur agar terang dan sehat," kata Dandim 0701 Banyumas, Letkol Infantri Helmi Tachejadi Soerjono, kepada wartawan.

Pak SBY pun berkicau di twitternya dan mengucapkan terimakasih kepada TNI.

ini poto ane screenshot langsung dari twitter Pak Presiden, Gan.


Sebelum direnovasi

Selama proses renovasi Rumah, Tasripin diajak jalan-jalan keliling kota dan tidur di hotel mewah gan.......... wuaaaaaahh jadi ngiri


Katanya sih banyak gan cerita lucu Tasripin dan adik-adiknya saat di hotel, maklum baru pertama kali.... mulai dari kunci pintu, kamar mandi,,,

tapi ane gak mau cerita lucu ah.... kan critanya lagi sedih


Ini Rumah yang sudah jadi Gan

Bagaimana dengan Ayahnya?
Tenang ada petugas khusus dari pemerintah yaitu dinas Sosial.
Jumat 19 April 2013, ayahnya itu telah sampai Surabaya dalam perjalanannya pulang dari tempat merantau sebagai pekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Kalimantan.

"Jadi Ayahnya sudah sampai di Surabaya, sekarang sedang dijemput," kata Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial, di Kantor Kemensos.

Pak Salim juga menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) sejak tanggal 13 April lalu untuk memberi bantuan dan mengumpulkan data.

Dari pendataan, kata Salim, diketahui anak-anak itu memiliki kerabat di sekitar tempat tinggal, namun kurang diayomi. "Mereka punya Bude (kakak perempuan ayah/ibu) disekitar rumahnya, tapi kayaknya anak-anak itu tidak cocok atau kurang menyatu dengan kerabatnya di sekitar sana," kata dia.

Sementara itu, Salim menyatakan, solusi yang tepat atas persoalan bocah tersebut adalah membuat anak-anak itu hidup bersama orangtuanya, bukan disalurkan ke panti asuhan. "Anak-anak itu juga harus tetap melanjutkan sekolah."


HoreeeeeeeeeS E N S O R rumahnya sudah jadi...

Huffftt,, lumayan ngantuk gan lama-lama ngetik.


OK dah... kita ucapkan salam kepada Tasripin dan keluarganya, semoga kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

Bye-ByS E N S O R..... We Love You

nb: masih banyak Tasripin-Tasripin lainnya Gan