1. Posting cerita harus lebih dari 3 baris. Nggak boleh posting one liner (sebaris). Cerita boleh dibikin semi-fiksi (based on the true story) maupun non-fiksi alias real banget pengalaman agan sendiri. Intinya, fokus pada tujuan menyampaikan kebaikan dan pesan-pesan moral di dalamnya.

2. Cerita yang dikirim usahakan adalah cerita asli agan sendiri. sehingga agan sendiri lah yang akan bertanggungjawab terhadap isi cerita tersebut.

3. Dilarang keras menceritakan keburukan pihak lain. Ghibah Gan. DOSA!!! Pakai nama samaran dan pastikan pihak yang terlibat tidak tersinggung ketika membaca tulisan agan. AWAS lho ya, kalo melanggar yang satu ini. Ane beneran nggak mau tanggungjawab atas keburukan atau bahkan dosa yang agan tanggung karena ghibah di sini. SERIUS!

4. Pastikan cerita agan tidak menjurus ke arah SARA ekstream (menjelek-jelekkan pihak lain), berbau porno/mesum, dan mengundang hujatan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan.

5. Pastikan cerita yang agan kirim jujur bikinan sendiri agar tidak ada pihak-pihak yang merasa terbohongi.

6. Khusus untuk agan yang posting cerita konyol, usahakan konyolnya tidak keterlaluan danada unsur mendidiknya. Jangan disalahgunakan.

7. Dilarang keras beriklan di sini. (hormati pengunjung lain yang mampir ke sini). nggak smeua kaskuser suka dengan iklan.

8. Khusus cerita dari TS akan diberi label [TS]pada judul cerita bikinan TS.

9. Dilarang saling menjelek-jelekkan antar sesama kaskuser yang posting ato komeng di sini. Komeng dimohon sesopan mungkin, dan tidak bernada menjelekkan kakuser lain

10. Dilarang keras ngeJUNK!!!

11. Aturan lain selebihnya akan diupdate lagi.

"Jaman ane SD dulu, banyak sekali hal-hal kecil yang mungkin sulit buat ane lupain. ada saja. Mulai dari sepatu standar anak sekolah merk Pr* ATT, sampai seragam putih yang kian lama kian kekuning-kuningan.

Ane sendiri belum mengerti betul untuk apa sekolah. Sekolah Dasar yang ane tempatin dulu malah bisa dikatakan jauh dari standar layak. Atap bocor, rumput ilalang yang tumbuh tinggi di samping skeolah, sampai jumlah murid yang minim membuat SD ane dulu terkesan memprihatinkan.

Ane pernah ke sekolah dengan nyeker alias nggak pake sepatu. Hehe Tapi untungnya, pihak guru di sana tidak mempermasalahkan itu. Terkadang para guru hanya memberi saran untuk memakai sepatu biar lebih sip. Toh, yang mereka tekankan adalah yang penting siswanya bisa belajar dengan baik dan paham dengan materi pelajaran yang mereka sampaikan.

Begitulah. Guru-guru SD saya adalah pahlawan sejati. Mereka selalu bisa mengajarkan nili-nilai moral pada murid0muridnua. mereka selalu mengajar sepenuh hati. Penampilan tidak begitu penting bagi mereka. Kualitas diri, itulah yang ebih penting. guru SD ane dulu bersahaja. Berangkat ke sekolah hanya ngonthel alias bersepeda. Ada juga yang bersepeda menempuh jarak tak kurang dari 5 kilometer. Entah karena tak punya motor atau cuma akrena alasan kesehatan/kebiasaan. Tak tahulah.

Semangat belajar itulah yang ane pelajari semasa SD. Bagaimana ketika kita menynangi proses belajar itu, maka kita akan meraih prestasi dengan sendirinya. Tak perlu pusing2. asal Anda sukabelajar, maka nilai bagus tentu mudah Anda raih. Tentu saja asal ada usaha dan tekad kuat untuk mewujudkannya.

So, mari kembali menlaah arti belajar. Senangin proses belajar, dan lihatlah apa yang akan terjadi. "

INDEX (Cerita-Cerita TS dan Beberapa Cerita Lain dari Agan-Agan):

Maling Pulpen [TS]

Apes Gara-Gara Nyontek [TS]

Vandalisme di Ruang Kelas