Petugas Satpam: Saya Takut Gayus Masuk Kompleks Ini

Rumah di kompleks Taman Sari Bukit Bandung, Blok 2 no 1, Bandung, Jawa Barat disewa istri Gayus Halomoan Tambunan, Miliana Anggraeni atau Rani (35) seharga Rp 60 Juta untuk ditempati selama 2 tahun.

BANDUNG, KOMPAS.com - Para petugas keamanan di kompleks perumahan Taman Sari Bukit Bandung, Jalan AH Nasution, Bandung, Jawa Barat, merasa kwatir jika tersangka kasus korupsi pajak senilai Rp 25 miliar, Gayus Halomoan Tambunan, menerobos masuk ke kompleks tersebut. Hal itu karena ada rumah yang disewa oleh istri Gayus, yakni Miliana Anggraeni atau Rani (35), di kompleks tersebut.

"Saya takut Gayus masuk ke kompleks ini, di dalam kan ada rumah sewaan istrinya, maka kami sebagai petugas keamanan di kompleks ini menjaga ketat agar jangan sampai kecolongan oleh Gayus," kata Ruhiyat selaku koordinator keamanan di kompleks tersebut, Senin (15/4.2013).

Ruhiyat yang merupakan pensiunan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) itu mengaku khawatir bila Gayus keluar dari tahanan sebagaimana pernah ia lakukan saat menyaksikan pertandingan tenis internasional di Bali beberapa tahun lalu. "Kami takut, kalau misalkan hal sejenis itu terjadi, nanti kan kami yang disalahkan," kata Ruhiyat.

Oleh karena itu, setiap Rani keluar-masuk kompleks, para petugas keamanan selalu bertanya dan melihat-lihat siapa saja yang berada di dalam mobil yang ditumpanginya. Hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan dari RW dan RT yang bertanggung jawab di kompleks ini.

"Kami awasi ketat. Kalau Bu Rani keluar masuk kompleks, kami suka bertanya, mau ke mana, dengan siapa. Lalu kami periksa juga ada siapa saja di dalam mobilnya itu," katanya.

Menurut Ruhiyat, hampir setiap hari mobil yang kerap ditumpangi Rani keluar-masuk kompleks perumahan itu. Ia menduga Rani membesuk suaminya yang sedang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, yang terletak tak jauh dari kompleks perumahan tersebut. "Kalau keluar, jam 9, jam 10-an, masuk lagi ke kompleks jam 11-an atau jam 12 siang," kata Ruhiyat.

Rumah yang terbilang mewah tersebut disewa Rani seharga Rp 60 juta untuk didiami selama dua tahun. Rani sudah menempati rumah tersebut selama satu tahun. Penyewaan rumah itu diduga untuk mendekatkan Rani dengan Lapas Sukamiskin tempat suaminya ditahan.

Quote:

"Kami awasi ketat. Kalau Bu Rani keluar masuk kompleks, kami suka bertanya, mau ke mana, dengan siapa. Lalu kami periksa juga ada siapa saja di dalam mobilnya itu," katanya.

Ruhiyat menuturkan, awalnya istrinya Gayus hendak membeli rumah itu Rp 1,5 miliar, tetapi si pemilik rumah enggan menjualnya. Dirumah tersebut, kata Ruhiyat, Rani tinggal bersama lima orang anaknya dan lima baby sitter.Kelima anak Gayus saat ini bersekolah di Bandung. "Satu anak dikawal oleh satu baby sitter. Kalau Bu Rani hampir tidak pernah mengantarkan anaknya ke sekolah, anak-anaknya selalu diantar sama baby sitter-nya," katanya.

Menurut Ruhiyat, Rani tergolong orang yang jarang gaul dengan para tetangga sekompleksnya. Rani juga jarang mengobrol dengan warga lain seperti dilakukan oleh warga setempat. Ia mengatakan, kompleks yang dijaga itu kerap diincar oleh keluarga tahanan Lapas Sukamiskin. Namun, pemilik kompleks itu tidak mengizinkan kalau kompleks tersebut dihuni oleh keluarga tahanan. Rumah yang dikontrak Rani merupakan satu-satunya rumah yang didiami keluarga tahanan Lapas Sukamiskin.

Pada September 2012, mertua Gayus, Dayu Permata, membeli rumah dari Toto Hutagalung, salah satu tersangka kasus suap hakim Pengadilan Negeri Bandung, di Jalan Pacuan Kuda No. 22A, Arcamanik, Bandung. Lokasinya juga tak jauh dari Lapas Sukamiskin. Rumah tersebut akan digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai harta kepemilikan Gayus, tetapi batal dilakukan karena sudah dijual ke kerabat mertua Gayus.

=====

Karena "gagal" beli rumah 1.5M...
Ngontrak rumah 30jt/tahun...
Baby Sitter 5 biji...



Kalo ane tau yang mau nyewa rumahnya itu keluarga Gayus, harusnya ane kasih tarif 20jt/bulan. Lumayan buat nambal eternit sama ngebenerin genteng bocor.