- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FPI: Bandara harus jadi rumah bagi calon penumpang


TS
carnivalclown
FPI: Bandara harus jadi rumah bagi calon penumpang
Quote:
Bandara di Indonesia saat ini nampaknya belum bisa memuaskan calon penumpang pesawat. Dalam hasil survei perusahaan konsultan Britania Raya, Skytrax tidak satu pun bandara Indonesia masuk dalam jajaran 100 bandara terbaik dunia.
Federasi Pilot Indonesia (FPI)mengatakan, untuk masuk dalam jajaran bandara terbaik, dunia bandara di Indonesia harus terus diperbaiki dan meniru kinerja bandara luar negeri yang baik.
Ketua FPI, Hasfrinsyah, berpendapat untuk masuk kategori bandara terbaik dunia, sebuah bandara harus dibuat nyaman sehingga calon penumpang merasa seperti rumah sendiri. "Kami mengharapkan kita ada ke arah sana. Bandara itu harus seperti istana atau rumah kita sendiri. Ada tempat berkomunikasi, istirahat, belanja, one stop shopping bandara, parkir mobil luas," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (14/4).
FPI tetap optimis dengan perbaikan, bandara Indonesia akan masuk dalam jajaran bandara terbaik dunia. Selain faktor kenyamanan, teknologi bandara juga harus diperbaharui. Bandara yang bagus tidak hanya bandara yang luas dan besar, namun juga mempunyai teknologi yang canggih.
"Pilot itu kan menggunakan landasan. Take off dan landing kita dikontrol. Ini harus menggunakan peralatan yang canggih, secara internasional begitu. Sekarang ini baik, tapi perbaikan itu harus selalu ada. Teknologi setiap 6 bulan sekali harus diupdate," ungkapnya.
Perbaikan teknologi yang selama ini dilakukan belumlah optimal. Perbaikan teknologi selain dari sisi peralatan namun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Angkasa Pura juga harus dibekali ilmu yang semakin canggih.
"Saya merasakan perbaikan belum optimum. Menyangkut SDM-nya harus ikut jalan perkembangan teknologi, bukan hanya bandara saja," jelasnya.
Pekerja yang harus mampu mengimbangi kecanggihan teknologi ialah pada bagian ATC bandara. Pekerja ATC menjadi bagian vital karena menuntun lalu lintas jalannya pesawat.
"Teknologi ATC harus mengikuti zaman. Jadi kalau ATC kita dikontrol dengan baik, bandara bisa tidak kepadatan," katanya.
Hasfrinsyah percaya, pembangunan bandara yang terus dilakukan oleh Angkasa Pura akan membawa perubahan ke arah kualitas dunia. Di masa mendatang dia yakin bandara Indonesia akan memiliki teknologi mutakhir dan masuk dalam jajaran bandara terbaik dunia.
"Dari pengembang bandara di Indonesia sedang membangun infrastruktur gedung, itu dikumpulkan paling bagus. Benar-benar canggih, kita lihat saja endingnya nanti," tutupnya.
Sumber
Federasi Pilot Indonesia (FPI)mengatakan, untuk masuk dalam jajaran bandara terbaik, dunia bandara di Indonesia harus terus diperbaiki dan meniru kinerja bandara luar negeri yang baik.
Ketua FPI, Hasfrinsyah, berpendapat untuk masuk kategori bandara terbaik dunia, sebuah bandara harus dibuat nyaman sehingga calon penumpang merasa seperti rumah sendiri. "Kami mengharapkan kita ada ke arah sana. Bandara itu harus seperti istana atau rumah kita sendiri. Ada tempat berkomunikasi, istirahat, belanja, one stop shopping bandara, parkir mobil luas," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (14/4).
FPI tetap optimis dengan perbaikan, bandara Indonesia akan masuk dalam jajaran bandara terbaik dunia. Selain faktor kenyamanan, teknologi bandara juga harus diperbaharui. Bandara yang bagus tidak hanya bandara yang luas dan besar, namun juga mempunyai teknologi yang canggih.
"Pilot itu kan menggunakan landasan. Take off dan landing kita dikontrol. Ini harus menggunakan peralatan yang canggih, secara internasional begitu. Sekarang ini baik, tapi perbaikan itu harus selalu ada. Teknologi setiap 6 bulan sekali harus diupdate," ungkapnya.
Perbaikan teknologi yang selama ini dilakukan belumlah optimal. Perbaikan teknologi selain dari sisi peralatan namun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Angkasa Pura juga harus dibekali ilmu yang semakin canggih.
"Saya merasakan perbaikan belum optimum. Menyangkut SDM-nya harus ikut jalan perkembangan teknologi, bukan hanya bandara saja," jelasnya.
Pekerja yang harus mampu mengimbangi kecanggihan teknologi ialah pada bagian ATC bandara. Pekerja ATC menjadi bagian vital karena menuntun lalu lintas jalannya pesawat.
"Teknologi ATC harus mengikuti zaman. Jadi kalau ATC kita dikontrol dengan baik, bandara bisa tidak kepadatan," katanya.
Hasfrinsyah percaya, pembangunan bandara yang terus dilakukan oleh Angkasa Pura akan membawa perubahan ke arah kualitas dunia. Di masa mendatang dia yakin bandara Indonesia akan memiliki teknologi mutakhir dan masuk dalam jajaran bandara terbaik dunia.
"Dari pengembang bandara di Indonesia sedang membangun infrastruktur gedung, itu dikumpulkan paling bagus. Benar-benar canggih, kita lihat saja endingnya nanti," tutupnya.
Sumber
0
2.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan