- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Inspiratif] Ibu Ini Lebih Bangga Anaknya Menjadi Petani Daripada Menjadi Dokter.


TS
Renan
[Inspiratif] Ibu Ini Lebih Bangga Anaknya Menjadi Petani Daripada Menjadi Dokter.
![[Inspiratif] Ibu Ini Lebih Bangga Anaknya Menjadi Petani Daripada Menjadi Dokter.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/15/48868_20130415034820.gif)
Spoiler for --:
Sebelumnya maaf kalau 
Ane cuma minta bintang 5 & komeng
Syukur-syukur kalau ada yang kasih
Tapi tolong jangan di
ya

Ane cuma minta bintang 5 & komeng
Syukur-syukur kalau ada yang kasih

Tapi tolong jangan di

Quote:
Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Di sampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?”, tanya si pemuda.
“Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke-2”, jawab ibu itu.
”Wow, hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahunya, pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.
”Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang ke-2 ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adiknya?”
”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita: ”Anak saya yang ke-3 seorang dokter di Malang, yang ke-4 kerja di perkebunan di Lampung, yang ke-5 menjadi arsitek di Jakarta, yang ke-6 menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke-7 menjadi Dosen di Semarang.”
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak ke-2 sampai ke-7.
”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?”
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”
Pemuda itu segera menyahut,“Maaf ya Bu…...sepertinya ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedangkan dia cuma menjadi petani.“
Dengan tersenyum ibu itu menjawab, ”Ooo, tidak, tidak begitu nak...justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.”
”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?”, tanya si pemuda.
“Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke-2”, jawab ibu itu.
”Wow, hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahunya, pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.
”Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang ke-2 ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adiknya?”
”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita: ”Anak saya yang ke-3 seorang dokter di Malang, yang ke-4 kerja di perkebunan di Lampung, yang ke-5 menjadi arsitek di Jakarta, yang ke-6 menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke-7 menjadi Dosen di Semarang.”
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak ke-2 sampai ke-7.
”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?”
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”
Pemuda itu segera menyahut,“Maaf ya Bu…...sepertinya ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedangkan dia cuma menjadi petani.“
Dengan tersenyum ibu itu menjawab, ”Ooo, tidak, tidak begitu nak...justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.”

Pesan:
Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai.
Orang bijak berbicara:
“Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN.”
SUMBER
Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai.
Orang bijak berbicara:
“Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN.”
SUMBER
Quote:
Original Posted By Qruzio►profesi petani lebih mulia dari profesi lainnya gan 
kalo ga ada petani mau makan apa kita?
mungkin kebanyakan dari kita menganggap petani itu orang2 kelas bawah yang kurang berpendidikan yg akhirnya hanya dipandang sebelah mata. fyi, sektor pertanian menyumbang PDB 15% 
tapi kenapa kebanyakan petani hidupnya kurang sejahtera?
kenapa kita harus selalu mengimpor hasil tani dari negara lain?
kenapa teknologi pertanian kita tertinggal 10thn dari malaysia?
kenapa lahan pertanian sekarang banyak dijadiin perumahan padahal kebutuhan pangan kita juga meningkat?
dan sekali lagi, kalo orang2 ga mau jadi petani mau makan apa kita nantinya?
TS taroh depan ya, biar kita semua bisa membuka mata dan pikiran kita

kalo ga ada petani mau makan apa kita?


tapi kenapa kebanyakan petani hidupnya kurang sejahtera?
kenapa kita harus selalu mengimpor hasil tani dari negara lain?
kenapa teknologi pertanian kita tertinggal 10thn dari malaysia?
kenapa lahan pertanian sekarang banyak dijadiin perumahan padahal kebutuhan pangan kita juga meningkat?
dan sekali lagi, kalo orang2 ga mau jadi petani mau makan apa kita nantinya?
TS taroh depan ya, biar kita semua bisa membuka mata dan pikiran kita

Spoiler for Mampir ke Thread Ane yang Lain Gan:
- Semakin Sering Ngaskus Semakin Banyak PM Iklan yang Didapat
- [Kisah Inspiratif] Anak Kecil Berumur 6 Tahun Rela Jadi Pemulung Demi Merawat Ayahnya yang Lumpuh
- Wih! Ini dia list kaskuser cewek alias aganwati nya kaskus.
- Berani Makan Roti yang Kayak Begini Gak Gan?
- Agan Sayang Ibu Ayah Agan? Baca Renungan Ini.
![[Inspiratif] Ibu Ini Lebih Bangga Anaknya Menjadi Petani Daripada Menjadi Dokter.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/15/48868_20130415040042.gif)
Diubah oleh Renan 04-10-2013 06:05
0
31.1K
Kutip
549
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan