Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tukangonlenAvatar border
TS
tukangonlen
Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Lion Air di Bali
Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Lion Air di Bali


Jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-904 di kawasan sekitar Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kemarin, ditengarai terjadi akibat pesawat terlalu rendah saat mendekati landas pacu. Dalam dunia penerbangan, kondisi ini disebut "undershoot".

Lantaran terbang terlalu rendah, pesawat rute Bandung-Denpasar tersebut tak bisa mencapai landas pacu sehingga terperosok ke laut, hanya beberapa meter dari ujung landasan 090 Bandara Ngurah Rai. Meski ada dugaan pesawat terbang terlalu rendah, sebab pasti kecelakaan sampai saat ini sedang diteliti.

Salah seorang saksi mata, Supang, pengemudi truk yang menyaksikan jatuhnya Lion mengaku melihat detik-detik terceburnya pesawat. Dia melihat pesawat berusaha mendarat, gagal, lalu jatuh di laut. “Tidak terdengar ledakan atau kebakaran. Tapi ekor pesawat patah." Kegagalan mendarat ini juga dikatakan Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait. "Saat hendak mendarat, tidak sampai di landasan," ujarnya.

Pesawat Lion Air berjenis Boeing 737-800 NR buatan 2012 itu gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai, kemarin. "Pesawat crash, patah di bagian ekor, dan posisi ada di air," kata juru bicara PT Angkasa Pura I Cabang Ngurah Rai, Alfazah. Hingga tadi malam pesawat masih dalam proses evakuasi.

Pesawat dengan kapten pilot M. Ghozali ini membawa 101 penumpang, terdiri atas 95 orang dewasa, 5 anak, dan seorang bayi, plus tujuh awak. Tak ada korban jiwa, namun sedikitnya 50 penumpang yang terluka ringan dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Denpasar.

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan dalam insiden seperti ini, kemungkinan besar penyebab kecelakaan karena dua faktor, yakni sistem kalibrasi dalam navigasi bermasalah atau kendala pilot. Atau perpaduan keduanya. “Kecil kemungkinan karena mesin, karena pesawat masih baru.” Pihak Lion mengatakan, pesawat baru dibeli dan beroperasi Maret lalu.

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menegaskan, tidak ada masalah pada menara kontrol (Air Traffic Control/ATC) saat kecelakaan. "Semua normal, pantauan ATC baik-baik saja sebelum kejadian," kata Direktur Keselamatan dan Standar Penyelenggara Navigasi, Wisnu Darjono.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Tatang Kurniadi, meminta semua pihak tidak menduga-duga penyebab kecelakaan. "Jangan komentar dulu, tunggu saja hasil penyelidikan," ujarnya.


SUMBERNYA
0
7.7K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan