Motor Diambil Paksa, FPI Serbu Leasing
Rabu, 10 April 2013 17:21
Anggia Gema Prasaja


Tampak kaca sebuah kantor Wom Finance di jalan Pramuka Kuningan pecah

Kuningan News - Sekelompok anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) Kuningan pada Rabu siang (10/4/2013) menyerbu kantor leasing WOM Finance di Jalan Pramuka. Aksi tersebut dipicu tindakan pengambilan paksa motor oleh pihak eksternal. Massa yang tak terkendali, merusak kantor kolektor dan mengancam akan membakarnya jika pihak leasing tak jua kooperatif.

Keterangan yang berhasil dihimpun Kuningan News menyebutkan, peristiwa bermula ketika motor yang sedang digunakan salah seorang anggota FPI di sweeping oleh pihak eksternal WOM dan diambil secara paksa ketika sedang dipakai di pasar Ciawi. Karena menurut pihak WOM, cicilan motor tersebut selama setahun belum dilunasi.

“Motornya itu ditarik pada bulan Maret, udah setahun cicilannya belum dilunasi. Ini pun Debt Collector mengambil motor di tangan ketiga,” kata Front Officer WOM Finance Kuningan, Lia kepada Kuningan News.

Sementara menurut satpam WOM Finance, Maman mengatakan, awalnya kelompok massa tersebut datang dengan jumlah yang sedikit. Barulah setelah sekitar 30 orang berkumpul, kelompok massa tersebut menyerbu kantor kolektor dan melakukan perusakan dengan mencabut teralis dan memecahkan kaca jendela. Untungnya, tidak ada yang terluka akibat insiden tersebut.

“Mereka berteriak meminta motor dikembalikan lalu melepas teralis serta memecah kaca dan mengancam akan membakar kantor apabila head collector WOM, Pak Charles tidak menemui mereka. Setelah polisi datang, aksi itu baru bisa dikendalikan dan polisi mengajak perwakilan anggota FPI serta pihak leasing untuk berdialog di Polsek,” urainya. (gie)

http://www.kuningannews.com/index.ph...nal&Itemid=616


Ini Kronologi Penyerbuan WOM Finance Versi FPI
Rabu, 10 April 2013 17:31
Anggia Gema Prasaja


Kuningan News - Kantor leasing WOM Finance yang berlokasi di Jalan Pramuka, Rabu siang (10/4/2013) diserbu sekelompok anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) Kuningan yang protes atas penarikan paksa sepeda motor oleh pihak eksternal. Akibatnya, massa yang tak terkendali, merusak kantor kolektor dan mengancam akan membakarnya jika pihak leasing tak jua kooperatif.

Menurut Wali Laskar FPI, Sudrajat kepada Kuningan News mengatakan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan atas penarikan paksa sepeda motor yang sedang digunakan Oyon, yang merupakan salah seorang anggota FPI asal Desa Cigarukgak Kecamatan Ciawigebang oleh pihak eksternal WOM Finance. Ia menilai, penarikan oleh jasa preman tersebut tidak beretika.

“Konsumen jelas dirugikan, denda itu kan setiap hari terus berjalan kalau misalkan telat tolong koordinasi. Loh, ini malah motor diambil di jalan pakai preman. Hal seperti ini tidak etis, kita itu orang timur harus dijaga kode etik dan sopan santunnya. Anda juga tidak enak kan kalau motor milik saudara anda diambil dengan cara seperti itu?,” geramnya.

Pihak FPI maupun LPI lanjutnya, tidak menginginkan aksi anarkis ini terjadi. Andaikan, pihak leasing berkoordinasi secara baik-baik dengan konsumen.

“Kami kesini sejak hari Jum’at. Namun, sudah beberapa kali meminta kejelasan kepada pihak lapangan leasing tidak ditolerir, malah pihak leasing seolah seolah mempermainkan. Mari berdialog di Polres atau Polsek, saya siap,” tegasnya.

Terkait perusakan yang terjadi, menurutnya, itu merupakan bentuk kekecewaan terhadap pihak leasing yang plintat-plintut dan tidak ada kejelasan. “Untuk ancaman pembakaran. Kita lihat saja nanti,” tukasnya. (gie)

http://www.kuningannews.com/index.ph...nal&Itemid=616

Moral cerita: Jangan memberikan kredit kepada preman yang anarkis.