Victoria Adam dikenal sebagai salah satu penyanyi papan atas yang tergabung dalam kelompok vocal Spice Girl, yang lagu-lagunya merajai tangga lagu dunia di era tahun 90-an. Siapa sangka penyanyi papan atas akhirnya akan menemukan jodoh dengan pemain sepak bola.

Eitss, jangan salah. Pasangan Victoria bukan sembarang pemain bola. Ia adalah David Beckham, lengkapnya Sir David Beckham, seorang pemain kelas dunia yang dibesarkan Klub Manchester United, juga mantan Kapten Tim Nasional Inggris dan terutama karena penampilannya yang bagi sebagian kamu hawa dianggap lebih pantas menjadi seorang model atau selebritas Hollywood.

Ya, Victoria, sang penyanyi itu, suka dengan permainan dan (kebetulan) pemain sepak bola. Begitu pun kita bukan? Kita menyukai sepak bola.

Mengapa kita suka sepak bola? Sepak bola saat ini adalah salah satu bagian dari industri yang menggiurkan dan mengangkat derajat ekonomi suatu Negara. Liga sepakbola apa yang kamu suka? Liga Spanyol? Liga Inggris? Sebagian besar penikmat sepakbola tanah air akan menjawab: Liga Inggris!

Selain karena sejumlah pemain bintang sepak bola tergabung di klub-klub Liga Inggris, dengan nilai transfer yang sungguh fantastis, tentunya kita dapat melihat dari sudut pandang lain, yaitu sudut pandang bisnis. Mari kita lihat apa saja hal yang menarik dari Liga Inggris yang dikenal sebagai English Premier League ini dilihat dari sudut pandang ekonomi dan bisnis.

Liga Inggris adalah liga yang selalu berganti nama tergantung sponsor.

1993–2001: Sponsor Carling (FA Carling Premiership)
2001–2004: Barclaycard (Barclaycard Premiership)
2004–2007: Barclays (Barclays Premiership)
2007–sekarang: Barclays (Barclays Premier League)

Jika kamu sanggup menyokong Liga Inggris maka kamu pun berhak mengutak-atik nama Liga ini, misalnya menjadi: “Slamets Premier League”.

Liga Inggris adalah Liga Bisnis

Liga Inggris merupakan lIga dengan pendapatan terbesar di dunia, dengan pendapatan total dari seluruh klub €2.479 Miliar di tahun 2009–10, dan tercatat laba bersih pemasukan Liga Inggris juga merupakan terbesar kedua setelah Liga Jerman.

Atas besarnya pengaruh Liga Inggris bagi ekonomi negara Inggris maka pada tahun 2010 Liga ini mendapat penghargaan Queen’s Award for Enterprise dalam kaitannya perdagangan internasional dari Queen Elizabeth II, termasuk jasanya dalam mengembangkan industri penyiaran negeri tersebut.

Hanya Liga Profesional Sepak Bola Amerika (NFL) , Liga Baseball Amerika (MLB), dan Liga Basket Profesional Amerika (NBA) saja yang mengalahkan perputaran uang dalam industri bisnis olahraga. Liga Inggris setingkat di atas Liga Hockey Amerika (dan sebagian Kanada).

Bagai sebuah perusahaan, nilai investasi Liga Inggris menarik perhatian para pelaku bisnis dan konglomerat dunia. Siapa saja mereka?

Klub Arsenal tercatat sebagai klub yang dimiliki oleh paling banyak pihak antara lain:
Stan Kroenke (memiliki 66.76% saham), pengusaha Properti dari Amerika, Alisher Usmanov, seorang Pengusaha tambang dari Rusia; Farhad Moshiri dari Iran (29.25%), Peter Hill-Wood (0.8%) bankir asal Inggris bersama-sama dengan Sir Chips Keswick (0.3%) yang juga seorang bankir, dan klub Rangers (0.2%).

Ya, jika Kamu mencermati daftar pemilik Klub asal utara kota London ini terdapat klub sepakbola Skotlandia, (Glasgow) Rangers FC turut memiliki Klub Arsenal.

Hal menarik lainnya adalah kepemilikan bintang olahraga bola basket asal Amerika, LeBron James di Liverpool selain Fenway Sport Group, Keduanya (atlit dan perusahaan yang berasal dari Amerika) secara bersama-sama meiliki penuh Klub Liverpool.

Pengusaha dari Asia pun memiliki beberapa saham kepemilikan pada beberapa Klub antara lain:
Farhad Moshiri dari Iran di Arsenal sebesar 29,25% kepemilikan saham, Blackburn Rovers yang sepenuhnya dimiliki oleh Venkys Limited dari India, Klub Queens Park Ranger dimiliki oleh Lakhsmi Mittal sang konglomerat Baja dari India dan Tony Fernades, si pemilik maskapai penerbangan Air Asia dari Malaysia. Selain itu Klub Manchester City dimiliki sepenuhnya oleh sebuah konsorsium investasi yang dikelola oleh Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Mansour Bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat, yang juga pemilik sejumlah perusahaan dan industri minyak bumi. Rumornya mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinnawatra juga memiliki andil saham di klub ini namun tidak secara langsung.

Masih ingat mendiang Dody Al-Fayed, kekasih mendiang Putri Diana yang beritanya sempat menghebohkan itu? Ia adalah putra dari pemilik klub Fulham yang juga konglomerat retail terkenal Harrod’s. Hanya saja mereka berasal dari Negeri Mesir.

Beberapa klub Liga Inggris termasuk dalam 10 Besar Klub dunia yang mencetak penghasilan terbesar yaitu:

Manchester United di urutan 3 dengan 349juta Euro, Arsenal di urutan 5 dengan 247,1 juta Euro, Chelsea di urutan 6 dengan 255,9 juta Euro, dan Liverpool di urutan 8 dengan 225, 3 juta Euro. Klub terbesar dalam hal pendapatan masih dipegang oleh klub asal Spanyol, Real Madrid, dengan pendapatan 438, 6 juta Euro.

Ini adalah hasil kalkulasi perusahan konsultan keuangan dunia Deloitte, yang secara resmi setiap tahunnya di Bulan Februari khusus menurunkan laporan mengenai nilai industri sepak bola yang oleh mereka disebut sebagai Deloitte Football Money League.

Sedangkan dari hasil laporan StageUP, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan bisnis olahraga, juga menurunkan laporan bahwa Liga Inggris adalah liga dengan jumlah pendapatan terbesar penyelenggaraan kompetisi sepakbola dengan nilai 2,43 miliar euro. Nilai ini selisih 1 miliar euro dari urutan kedua yakni Liga Italia dengan pendapatan 1, 43 miliar euro.

Liga Inggris dikenal sebagai Aksi Paling Akbar di Muka Bumi atau “The Greatest Show On Earth”. Setiap pekan pertandingan sepak bola Liga Inggris disiarkan ke 200 negara dengan penonton 600juta. Hal ini menjadikan NewsCorp, sebagai pemilik hak siar memiliki berkah rezeki yang setimpal.

Di Amerika, Liga Inggris disiarkan oleh Fox Soccer Channel, Fox Soccer Plus and ESPN; Begitu pun di Asia. Bahkan beberapa tahun terakhir, Klub besar Liga Inggris mengadakan pertandingan persahabatan dengan klub atau tim nasional Negara di asia seperti Malaysia, Thailand, Hong Kong dan China. Masih ingat bukan sebelum kejadian “Bom Marriot 2″ Tim Nasional Indonesia sedianya akan melawan Manchester United?

Selain tempat wisata istana kerajaan Inggris, sepak bola merupakan obyek daya tarik tersendiri yang mana 750,000 pengunjung mancanegara datang ke Inggris khusus untuk menyaksikan pertandingan Liga Inggris, dengan nilai belanja total £595 juta atau rata-rata senilai £766 per pengunjung. Negara dengan warga paling banyak berkunjung adalah Norwegia yang memang memiliki 13 biro perjalanan khusus menyaksikan pertandingan liga inggris. Selanjutnya warga Uni Emirat Arab, Jepang, China dan Australia.

Jika melihat data dan fakta menarik di atas, kita menjadi tidak heran bukan mengapa Liga Inggris begiru besar daya magisnya, sehingga setiap minggu penggila sepak bola saling mendukung tim kesayangannya. Hiruk pikuk kompetisi ini hingga merambah tanah air dan mewarnai linimasa Twitter setiap minggu.