- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Briptu tembak Kombes, bukti Atasan Polisi tidak memberikan tauladan


TS
coffemalam
Briptu tembak Kombes, bukti Atasan Polisi tidak memberikan tauladan

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes dr Purwadi ditembak oleh Briptu Ishak Kiranda. Motifnya hanya karena timbunan galian milik Ishaq yang tepat di belakang RS sering diprotes oleh Purwadi. Purwadi marah karena timbunan galian itu mengenai lahan perluasan RS tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan kenapa seorang bawahan bisa dengan berani menembak atasannya sendiri hingga tewas.
"Sekarang ini, rakyat sudah tidak takut kepada penegak hukum dan bawahan pun juga banyak yang tidak hormat lagi pada atasannya" kata Anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat saat dihubungi merdeka.com (6/7).
Martin menjelaskan bahwa gejala umum yang terjadi sekarang adalah banyak atasan yang gagal memimpin dan memberikan kepercayaan pada anak buahnya, contohnya bisa pada kasus ini.
"Ini semua terjadi karena menipisnya rasa kepercayaan, dari bawahan pada atasannya sendiri. Sehingga bawahan pun berani melawan pada atasan" tambah Martin.
Dalam hal ini, dia menambahkan bahwa kasus penembakan yang terjadi di RS Bhayangkara Makassar tersebut sebaiknya perlu didalami kembali oleh pimpinan Polri sebagai bahan evaluasi ke depan, sehingga kasus ini bisa cepat tuntas dan tidak terulang kembali.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Komisaris Besar Dokter Purwadi, ditembak oleh seorang anggota Kepolisian Resor Makassar. Penembakan itu terjadi Sabtu, 6 April 2013, sekitar pukul 15.30 Wita, di ruang medik RS Bhayangkara. Akibatnya, tiga peluru bersarang pada tubuhnya.
Purwadi menderita luka tembak pada bagian paha kiri dan kanan, serta pada bagian bahu. Korban sempat menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RS Bhayangkara, kemudian dilarikan ke RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Apa motif penembakan itu? Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan, penembakan terjadi didahului dengan cekcok. Pelaku, Brigadir Satu Ishak Kiranda, mempersoalkan proyek galian jalan yang dikerjakan oleh pihak rumah sakit menuju rumahnya di Asrama Polisi Bhayangkara. Lokasinya tak jauh dari rumah sakit.
“Dia protes karena akses ke rumahnya sempit. Terjadi adu mulut, akhirnya pelaku menembak korban,” ujar Endi saat ditemui di RS Bhayangkara Makassar, Sabtu, 6 April 2013. Kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Garis polisi sudah dipasang di lokasi penembakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, pelaku memuntahkan pelor sebanyak empat kali. Tiga butir bersarang pada tubuh korban. Satu lagi ditembakkan pada daun pintu ruang medik rumah sakit. Pelaku sudah ditahan di Polrestabes Makassar dan tengah menjalani pemeriksaan oleh tim Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Selatan.
“Istrinya yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit ini sudah kami amankan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Endi.
Brigadir Satu Ishak berasal dari Kabupaten Tana Toraja. Ia pernah menjadi anggota pasukan Brigade Mobil dari Kelapa Dua, Jakarta Selatan.
ember gan
emberrrr
Kamis (4/4/2013), pukul 19.00 Wita
- Putra bungsu Briptu Ishak Trianda, berusia 4 tahun jatuh di lubang galian pondasi RS Bhayangkara
- Ishak menutup lubang itu di jalan akses rumah dinas itu
Jumat (5/4/2013), pukul 09.00 Wita
Briptu Ishak mendatangi Kepala RS Bhayangkara, Kombes Purwadi sambil mengatakan "Bagaimana ini Komandan, galian di depan rumah saya. Nanti anak saya main-main lalu jatuh lagi. Lubangnya dalam."
Kombes Purwadi:
"Kalau anakmu jatuh kamu kubur saja di galian. Terus kalau kamu jatuh juga kamu kubur dirimu bersama anakmu di situ... sekalian."
Kemudian Ishak pulang ke rumahnya.
Sabtu (6/4/2013), pukul 08.00 Wita
- Briptu Ishak ke ruangan komite medik. Saat itu Kepala RS Bhayangkara Kombes Purwadi tak ada. Ishak pulang.
Pukul 15.15 Wita
- Kepala RS Bhayangkara rapat bersama 4 staf di ruang komite medik.
- Berseragam lengkap, Briptu Ishak datang lagi...diam dan... "doorrrrrrr" pintu kaca pecah.
- Masuk ruangan, "doorrr, doorrr, dorr." Dada kiri Purwadi, paha dan kaki kiri kena peluru.
Pukul 15.20 Wita
Briptu Ishak pulang ke rumah dan tak lama setelah itu dia menyerahkan diri ke Mapolrestabes Makassar.
Diubah oleh coffemalam 07-04-2013 19:25
0
5.3K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan