INSIDEN LAPANGAN BANTENG 1982. Tepat 32 tahun yang lalu, sekelompok massa dari Golkar dan PPP terlibat bentrok di sekitar kawasan Lapangan Banteng. Sekilas kejadian ini normal-normal saja, namun terbukti kemudian insiden ini secara sengaja diciptakan oleh Ali Murtopo via operasi klandestinnya. Tujuannya konon ada dua. Pertama, untuk meraup suara Golkar sebanyak-banyaknya dan menggemboskan suara PPP ,(dengan mengesankan Golkar sebagai pihak yang diserang dan orang2 PPP dikesankan sebagai para fanatik yang brutal). Kedua, memojokan posisi Ali Sadikin yang saat itu ramai dibicarakan sebagai calon kuat penantang Soeharto untuk meraih jabatan presiden.

Dalam sebuah wawancaranya dengan Viva News, Bathi Mulyono (61) yang saat itu merupakan Ketua Yayasan Fajar Menyingsing (sebuah organisasi yang menampung mantan narapidana di wilayah Jawa Tengah) mengaku "diorder" untuk memprovokasi insiden tersebut.

“Kami sudah mendapatkan petunjuk untuk operasi di Jakarta, perintah itu datang dari number one melalui jaringan saya,” ujar Bathi, yang tak lain adalah preman yang dekat dengan Soepardjo Rustam, Gubernur Jateng saat itu sekaligus dedengkot Golkar yang dekat dengan Soeharto sejak menjadi gerilyawan di Yogyakarta. Adapun number one yang dimaksud Bathi adalah Ali Murtopo. Bathi dan rombongannya mengaku saat itu memakai baju kuning di luar, kaos hijau di dalam. "Kami berangkat dari Semarang menuju Jakarta dan sudah berada di Lapangan Banteng sejak semalam sebelum kejadian...." Kelak 13 tahun kemudian, cara-cara yang sama dilakukan kembali oleh Soeharto untuk menggembosi PDI pimpinan Megawati Sukarnoputri. (hendijo)