Sebelumnya ane abis nonton berita di R*TI nih gan, berita tentang Bank Sampah Malang atau disingkat BSM,Ternyata ini merupakan salah satu program CSR PT.PLN gan,cmiiw. satu kata yang ada dipikiran ane inovatif. Coba agan bayangkan di Bank ini dengan mengumpulkan sampah agan bisa bayar listrik, air, dll. Bingung , yuk kita liat sejarah Bank ini.
Spoiler for Latar Belakang berdirinya:
BSM berdiri atas keprihatinan dari DKP Kota Malang dan Kader Lingkungan Kota Malang bersama-sama dengan TP. PKK Kota Malang yang langsung terjun ke masyarakat dalam mengajak dan menumbuhkembangkan kepedulian sosial untuk lingkungan terutama dalam pengelolaan persampahan dan penghijauan, dimana kondisi lingkungan yang ada belum ada rasa memiliki antara masyarakat setempat dengan kondisi lingkungan tersebut, sehingga terciptalah lingkungan yang kotor dan masyarakat yang angkuh terhadap lingkungan.
Seiring dengan perjalanan waktu, dalam pengelolaan lingkungan, kondisi yang sangat memprihatinkan adalah masalah sampah yang dari hulu sampai hilir belum ada pengelolaan yang terpadu, sehingga menimbulkan permasalahan seperti lingkungan kotor dan bau, sumber penyakit dari sampah, dls.
Oleh karena itu berkat inisiator dari Ibu Ketua Tim PKK, Ibu Hj.Dra.Heri Puji Utami, M.AP dan Kepala DKP Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH selaku Penasehat Kader Lingkungan Kota Malang melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait dengan pengelolaan sampah mulai dari hulu yaitu sampah rumah tangga dengan pemilahan sampah organik (basah) dan sampah an-organik (kering) serta memanfaatkannya, yaitu sampah basah untuk kompos dan yang terbaru untuk biogas dan sampah kering untuk kerajinan daur ulang dan dijual untuk didaur ulang oleh Pabrik (Plastik,Kertas,Botol,Besi,dls).
Setelah dilakukan pemilahan dan memanfaatkannya, persoalan muncul kembali, yaitu untuk sampah an-organik belum ada yang menampung atau membelinya yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan atau bisnis tetapi Bagaimana Masyarakat Memepunyai Nilai Tambah dari Aspek Lingkungan (bersih dan sejuk), Aspek Sosial (kegotong-royongan/kepedulian muncul) dan Aspek Ekonomi (penambahan pendapatan) dengan adanya transaksi sampah an-organik tersebut?
Dari pertanyaan tersebut inisiator dengan beberapa orang dari Kader Lingkungan Kota Malang yang juga menjadi pengurus (Rahmat/Ketua, Ian/Sekretaris, Dwi/Bendahara) dan pengawas (Dharsono), menggali dan mencari pengalaman daerah-daerah lain serta belajar kedpa para pemulung, lapak dan akhirnya beridirilah Bank Sampah Malang atau disingkat BSM dalam lembaga Koperasi pada tanggal 26 Juli 2011 dan diaktekan ke Notaris tanggal 12 Agustus 2011 serta mendapat pengesahan dari Walikota Malang tanggal 16 Agustus 2011.
Spoiler for Nih gan cara jadi nasabahnya:
BAGAIMANA MENJADI NASABAH BSM ?
1. Secara Individu/perorangan, yaitu masyarakat langsung ke Kantor BSM dengan membawa sampah yang akan ditabung.
2. Secara Kelompok/unit, yaitu melalui Kelompok Binaan BSM dengan ketentuan :
a. Membentuk Pengurus Kelompok Binaan pada Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
b. Mencari anggota kelompok binaan, yaitu untuk masyarakat minimal 20 orang dalam rumah tangga/KK dan untuk sekolah minimal 40 siswa.
3. Foto copy identitas diri/KTP/SIM untuk calon nasabah baik individu maupun kelompok/unit (hanya pengurus saja)
Nih gan harga sampahnya
Spoiler for Beberapa harga sampah:
Skema BSM
Spoiler for Skema BSM:
Beberapa Foto Kantor BSM
Spoiler for Foto-foto:
Dan ternyata ga main-main gan keuntungannya besar loh
Spoiler for Keuntungan BSM:
MALANG, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup Prof Balthasar Kambuaya membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bank Sampah, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (2/11/2012). Menurutnya, Bank Sampah berhasil mengeruk keuntungan Rp 1,8 miliar per bulan.
"Hal itu kalau dilihat dari sisi ekonominya. Tapi dengan adanya Bank Sampah itu, yang diutamakan, rakyat lebih peduli lingkungan, tidak lagi membuang sampah sembarangan dan bisa lebih sejahtera dari sampah," kata Balthasar Kambuaya dalam sambutannya di depan para peserta Rakernas Bank Sampah yang bertempat di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, Jumat (2/11/2012).
Menurut Balthasar, bagi pemerintah kota hingga provinsi, Bank Sampah sangat potensial. Karenanya, semua kota atau kabupaten harus punya Bank Sampah. "Jika hal ini diterapkan di semua daerah di Indonesia, warga akan sejahtera dari sampah," akunya.
Peluang Bank Sampah, jelasnya, sangat banyak. Hal itu sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 81 tahun 2012. "Jumlah kota yang mengembangkan Bank Sampah meningkat dari 22 kota kini menjadi 41 kota," katanya.
Saat ini, lanjut Balthasar, pihaknya sudah menambah jumlah unit Bank Sampah dari 471 menjadi 585 unit. Artinya meningkat 144 unit (24 persen).
Sementara itu, jumlah sampah yang dikelola di Bank Sampah meningkat dari 81 persen dari 755,6 ton per bulan menjadi 1.366.9 ton per bulan. "Total nilai transaksi jika dirupiahkan melonjak sebesar 11 persen dari Rp 1,6 miliar per bulan menjadi Rp 1,8 miliar per bulan," katanya.
Namun angka itu masih dinilai kecil. "Semoga ke depannya terus meningkat dan semua kota/kabupaten memilik Bank Sampah," katanya.
Sekian dulu thread ini yang TS pengen bagi adalah inovasi untuk menjaga kelestarian lingkungan, semoga ga hanya dimalang nantinya ada di beberapa kota.