Suami: "Bolehkah kamu berjalan agak lambat sedikit? Setiap kali berjalan bersama dirimu, aku terpaksa harus melangkahkan kaki lebih cepat baru dapat mengejarmu!"
Isteri: "Aduh, mempunyai kaki yang pendek seperti kamu ini sungguh bikin repot saja."
Spoiler for Semakin Tua Semakin Cerewet:
Isteri: "Manusia begitu memasuki usia lansia, biasanya selalu suka ngoceh tak ada habis-habisnya."
Suami: "Kalau begitu, dirimu memang pantas kujuluki selamanya tak pernah hidup muda!"
Spoiler for Mabuk di Rel Kereta Api:
Seorang pemabuk berbaring di rel kereta api. Ia terkagum-kagum,
"Untuk apa mereka membuat tangga begini panjang...?"
Spoiler for Slogan Untuk Sekolah:
Guru: "Anak-anak, mari kita berdiskusi untuk memasang slogan yg baik di SMPN 99 kita ini..."
Murid: "Baik bu, bagaimana bila slogan kita sperti ini, 'sudahkah anda membayar listrik?'"
Guru: "Apa ada pendapat lain?"
Murid: "Bagaimana kalo gini Bu! 'Sudahkah anda membayar SPP?'"
Guru: "Gubrraaakkkk!!"
Spoiler for Pertanyaan yang Diajukan Orang Tolol:
Arsip Cerita Humor
Home » Cerita Humor Umum » Cerita Humor Pendek
Pertanyaan yang Diajukan Orang Tolol
Profesor: "Pertanyaan yang diajukan oleh orang tolol, 10 orang cendekiawan juga takkan mampu menjawabnya."
Mahasiswa: "Pantasan, dalam ujian aku selalu tidak lulus."
Spoiler for Melihat Ayam Mengeram Telur:
Ardi menonton televisi, sesudah menyaksikan proses pengeraman ayam, tiba-tiba dengan perasaan ragu-ragu menanya kepada ibunya: "Bu, dulu saat Ibu sedang mengeram diriku, kulit telurnya berapa besar?"
Spoiler for Cara Melatih Keseimbangan dengan Baik:
Pada suatu hari, dalam proses mengajar Bu guru menanya: "Anak-anakku, siapakah mengetahui bagaimana caranya baru bisa melatih keseimbangan dengan baik?"
Seorang murid segera mengangkat tangannya dan menjawab dengan penuh percaya diri: "Menginjakkan kaki di atas dua buah perahu."
Seluruh kelas tertawa terbahak-bahak.
Spoiler for Mengapa Postur Tubuh Kurus Sekali:
Seorang anak laki-laki dengan postur tubuh kurus kecil berkata kepada Ibunya, "Mengapa diriku kok kurus sekali?"
Ibunya dengan enteng menjawab: "Kelak, sesudah kamu memiliki anak, dengan sendirinya kamu akan menjadi gemuk, tunggulah."
Spoiler for Maukah Menjadi Matahariku:
Seorang pria mengejar seorang cewek dan memberi banyak kado kepadanya.
Cewek: "Maukah kamu menjadi matahariku?"
Pria: "Sudah tentu mau!."
Cewek: "Kalau begitu, kamu harus menjaga jarak dengan diriku!"
Spoiler for Memerlukan Kacamata Baru:
"Dokter, saya pikir saya perlu kacamata!"
"Tentu saja - ini adalah toko buku!"
Spoiler for Anak Menelan Pena:
"Dokter, anak saya telah menelan pena saya, apa yang harus saya lakukan?"
"Gunakan pensil sampai aku ke sana"
Spoiler for Meminta Dokter Membantu Keluar:
"Dokter, Anda harus membantu saya keluar!"
"Tentu saja, Anda tadi masuk lewat mana?"
Spoiler for Amank Menelan Gulungan Film:
"Dokter, anak kecil saya baru saja menelan gulungan film!"
"Hmmmm... Kita tunggu dan lihat apa yang berkembang."
Spoiler for Mengalami Deja Vu:
Pasien: Dokter, Dokter saya pikir saya menderita Deja Vu!
Dokter: Apakah Anda bertemu saya kemarin?
Spoiler for Merasa Seperti Domba:
Pasien: Dokter, Dokter Saya merasa seperti domba.
Dokter: Itu baaaaaaaaaad!
Spoiler for Merasa Seperti Satu Pak Kartu:
Pasien: Dokter, Dokter, saya merasa seperti satu pak kartu.
Dokter: Saya akan mengocok Anda nanti.
Spoiler for Lengan Patah di Dua Tempat:
Pasien: Dokter, lenganku sudah patah di dua tempat
Dokter: Jika aku jadi kau aku tinggal jauh-jauh dari kedua tempat itu!
Spoiler for Penyakit Kehilangan Memori:
Pasien: Dokter, Dokter Saya sudah kehilangan memori saya!
Dokter: Kapan hal ini terjadi?
Pasien: Kapan apa yang terjadi?
Spoiler for Perbedaannya Yang Utama Setelah Ujian:
Sehabis ujian bahasa semua orang pada bungkam seribu bahasa.
Sehabis ujian ilmu hitung semua orang pada ketawa terbahak-bahak.
Inilah perbedaannya antara hati yang terluka dengan otak yang terluka
Spoiler for Siapapun Memiliki Sisi Baik:
Di kelas kami ada orang yang ilmu bahasanya baik, ada orang yang ilmu eksaktanya baik, ada orang yang bahasa Inggrisnya baik, dan ada juga yang ilmu fisikanya baik.
Lalu gimana donk dengan diriku? Sikap dan hati nuraniku baik, hehe...
Spoiler for Menjadi Ateis Setelah Menikah:
Pada suatu hari, seorang isteri yang tak lama baru kimpoi berkata kepada suaminya: "Sayang, sebelum kita kimpoi, bukankah kamu sering berkata bahwa aku adalah dewimu."
Sang suami dengan suara dan bahasa yang lambat menjawab: "Sayang, sejak kita kimpoi, aku telah menjadi seorang ateis."