- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Berita Lendir] Polisi Lacak Penonton "Live Show" Seks Pasangan Panlok


TS
Tib0
[Berita Lendir] Polisi Lacak Penonton "Live Show" Seks Pasangan Panlok
Quote:
Polisi Lacak Penonton "Live Show" Seks Pasutri
SURABAYA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (4/4/2013) kembali memeriksa salah satu pelaku pertunjukan seks pasangan suami istri, KV (32). Polisi ingin melacak siapa saja penonton pertunjukan tidak wajar itu, karena penonton juga dapat dijerat pidana.
Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Anom Wibowo menjelaskan, pihak penonton dapat dijerat Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, karena menjadi bagian penting dari aksi pornografi itu.
''Selain meminta keterangan pelaku, kami juga meminta keterangan pihak hotel tempat dilangsungkannya pertunjukan,'' ujar Anom.
Selain mendalami identitas penonton, polisi juga mengaku tengah mendalami kemungkinan adanya jaringan bisnis prostitusi model baru ini dalam skala yang lebih besar. ''Hal ini mengingat pelaku mengaku pernah menjalankan bisnis hiburan di Bali,'' terang Anom.
Bisnis yang ditekuni pasangan suami istri KV dan DV warga Surabaya utara itu berhasil dibongkar polisi setelah aksi penyamaran di sebuah hotel di kawasan Jalan Tambak Bayan, Surabaya, belum lama ini. Pelaku menawarkan tiket pertunjukan seks secara live itu melalui iklan yang dipasang di sejumlah harian di Surabaya.
Namun, bunyi iklan itu menawarkan pijat kebugaran panggilan, dan tidak memiliki tempat praktik. Tiket untuk sekali pertunjukan sekitar 20 menit, dibanderol Rp 850.000 untuk satu pasangan. Itu belum termasuk biaya sewa hotel yang dibebankan kepada penonton.
Pelaku kini dijerat Pasal 34 juncto 36, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
kompas
SURABAYA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (4/4/2013) kembali memeriksa salah satu pelaku pertunjukan seks pasangan suami istri, KV (32). Polisi ingin melacak siapa saja penonton pertunjukan tidak wajar itu, karena penonton juga dapat dijerat pidana.
Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Anom Wibowo menjelaskan, pihak penonton dapat dijerat Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, karena menjadi bagian penting dari aksi pornografi itu.
''Selain meminta keterangan pelaku, kami juga meminta keterangan pihak hotel tempat dilangsungkannya pertunjukan,'' ujar Anom.
Selain mendalami identitas penonton, polisi juga mengaku tengah mendalami kemungkinan adanya jaringan bisnis prostitusi model baru ini dalam skala yang lebih besar. ''Hal ini mengingat pelaku mengaku pernah menjalankan bisnis hiburan di Bali,'' terang Anom.
Bisnis yang ditekuni pasangan suami istri KV dan DV warga Surabaya utara itu berhasil dibongkar polisi setelah aksi penyamaran di sebuah hotel di kawasan Jalan Tambak Bayan, Surabaya, belum lama ini. Pelaku menawarkan tiket pertunjukan seks secara live itu melalui iklan yang dipasang di sejumlah harian di Surabaya.
Namun, bunyi iklan itu menawarkan pijat kebugaran panggilan, dan tidak memiliki tempat praktik. Tiket untuk sekali pertunjukan sekitar 20 menit, dibanderol Rp 850.000 untuk satu pasangan. Itu belum termasuk biaya sewa hotel yang dibebankan kepada penonton.
Pelaku kini dijerat Pasal 34 juncto 36, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
kompas
Quote:
Surabaya - Sex live show biasanya mempertontonkan tarian erotis atau tarian telanjang (striptease). Tapi di tangan Tommy, dua orang yang sedang bersetubuh atau berhubungan intim bisa dijadikan sebuah live show.
Ironisnya, itu dilakukan Tommy sendiri bersama istrinya, Devi (28). Namun sex live show tersebut tak bertahan lama karena polisi keburu mengendus dan mengamankan keduanya.
"Kasus ini bermula dari iklan pijat di sebuah koran harian," kata AKBP Anom Wibowo kepada wartawan, Rabu (3/3/2013).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak itu mengatakan, pada 22 Maret 2013 lalu. Tommy memasang iklan di sebuah surat kabar harian. Dalam iklan itu Tommy yang mengaku mempunyai sebuah panti pijat bernama Kevin dan Devi mampu menyediakan seorang pemijat perempuan keturunan yang putih dan bersih.
Dalam iklannya, Tommy tak lupa mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Gayung pun bersambut, banyak calon pelanggan yang menghubungi pria 32 tahun itu. Namun kepada calon pelanggan, Tommy menjelaskan jika bukan Chinese massage yang ditawarkan, tetapi pertunjukan adegan intim yang bisa dilihat secara langsung.
"Banyak yang menolak tetapi ada juga yang antusias dan penasaran," tambah Anom.
Kepada yang berminat, Anton memasang tarif Rp 850 ribu. Pertunjukan dilakukan di sebuah hotel yang harus dibayar pelanggan. Dalam pertunjukan tersebut, Tommy dan Devi berhubungan badan di atas ranjang. Sementara pelanggan dengan bebasnya melihat mereka berhubungan intim. Pertunjukan itu dibatasi selama 20 menit.
Polisi yang mendapati informasi adanya pertunjukan tak lazim tersebut segera bertindak. Polisi berpura-pura tertarik dan ingin melihat live show tersebut. Saat bertransaksi di Hotel V3 di Jalan Tambak Bayan, Tommy dan Devi diamankan.
"Tersangka mengaku sudah 2 kali melayani pelanggan." lanjut Anom.
Kepada wartawan, Tommy mengaku terpaksa melakukan hal tersebut atas desakan ekonomi. Pekerjaannya sebagai pengumpul kertas dan kuli angkut tak mencukupi kebutuhan istri dan 2 anaknya. Apalagi salah satu anaknya hendak asuk sekolah. Tommy mengaku ide adegan ranjang yang ditampilkan secara live itu datang dari dirinya sendiri.
"Biar dapat uang dengan cepat," ujar Tommy.
Warga Gubeng tersebut awalnya merasa risih saat melakukannya. Apalagi istrinya awalnya juga menolak. Tetapi karena desakan ekonomi yang begitu kuat, mereka mau tak mau harus melakukannya di hadapan mata yang menontonnya.
Tommy mengelak jika live show nya ditujukan kepada kalangan bebas. Tommy mengaku hanya menerima pelanggan yang sudah bersuami istri. Karena itu Tommy hanya membatasi hanya sepasang suami istri (2 orang) yang boleh melihat adegan persetubuhannya dengan istrinya.
"Saya sudah punya 2 pelanggan tetap. Mereka melihat saya dengan alasan untuk mendongkrak libido," pungkas Tommy.
[URL="http://surabaya.detik..com/read/2013/04/03/133458/2210409/466/pertunjukan-sex-berkedok-pijat-digerebek?y991101465"]detik[/URL]
Plokis payah

hilang sudah tontonan seru macam ini. kalau lancar kan live show ini bakal makin menjamur pelaku bisnisnya

Diubah oleh Tib0 05-04-2013 13:35
0
15.5K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan