Agan2 sekalian, minta komentarnya :

http://www.metrotvnews.com/metronews...-AC-Dihapuskan

Jadi mulai lebaran nanti, sudah tidak ada kereta ekonomi jarak jauh Non-AC, semuanya ber-AC.
"Lalu kenapa? So what gitu loh? Bukannya itu bagus, jadi lebih nyaman?" Mungkin itu pernyataan sebagian orang terkait hal ini, namun jika agan2 tau bagaimana dan mengapa, mungkin agan2 bisa menyimpulkan lain.

Begini agan and sist, kereta api ekonomi itu adalah kereta rakyat, kereta yang mendapat subsidi dari pemerintah pusat, sehingga harganya terjangkau. Tarif kereta ekonomi non-AC berkisar antara 28ribu-40ribu, untuk rute Jkt-Smrg, Jkt-Jgj, Jkt-Sby. Lalu berapa harga untuk ekonomi AC? pasti naik. Berikut pernyataan dari humas PT KAI :

"Dana subsidi (public service obligation/PSO) yang diajukan Rp285 miliar dari anggaran Rp704 miliar. Dengan ketentuan, seluruh kereta api ekonomi jarak jauh berkonsep pendingin ruangan," jelasnya. Penggunaan pendingin ruangan pada kereta ekonomi jarak jauh, kata Mateta, tentunya akan mengubah tarif.

Tau ga berapa harga ekonomi ber-AC : Rp.110rb - Rp150rb..
Waw, segitu banyaknya kenaikan tiketnya? Trus dimana subsidinya???
Trus pernyataannya lagi :

Kendati demikian, kenaikan harga bukan mengurangi okupansi untuk kereta ekonomi jarak jauh. "Karena konsumen justru mencari yang nyaman," ungkapnya.
Dana subsidi akan dialihkan untuk pengangkutan kendaraaan roda dua. Pasalnya, antusias atau minat masyarakat untuk memindahkan kendaraan melalui kereta api belum maksimal pada tahun lalu.
Beberapa kali disiapkan gerbong tapi kurang berminat, karena tarifnya komersial. Kalau ini disubsidi, nanti jadi murah," terangnya

Jadi murah??
Murah darimana? Tahun lalu tidak banyak yang pakai kereta api, kenapa? Karena harganya bung, karena harganya yang uda selangit. Kereta bisnis aja yang dulunya 120/130rb, sudah jadi 200-250rb, bahkan kelas executif bisa mencapai 500rb. Lalu, coba cek penjualan keretanya, yang tidak banyak dipakai itu kelas mana? kelas ekonomi selalu habis lebih dulu daripada kelas bisnis, kenapa karena rakyat kecil itu butuh harga terjangkau bung... Dengan kenaikan harga dari 40rb menjadi 150rb, itu logika murahnya dimana coba? Itu aja sudah dapat subsidi ... kalo ga dapat subsidi, jadi berapa?

Kasian temen2 kita bung, ada yang tiap minggu pulang balik naek kereta ini, rombongan PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), yang biasanya keluar duit kira2 320rb perbulan (4x PP), harus nambah jadi 1.2jt perbulan. Padahal mereka ini adalah langganan tetap PT KAI, yang selalu membeli tiket tiap weekend. Bagaimana nasib mereka? Pelanggan mana yang dimaksud PT KAI itu?

Kita tidak pungkiri, memang kenyamanan itu perlu, namun juga harus mengerti rakyat kecil, kereta ekonomi itu kereta subsidi, bukan komersil.
Klo pengin penjualan lebih naik lagi, ya harganya yang mudah dijangkau, uda dapet subdisi juga ....

Kepada anggota DPR, mohon dikaji ulang ....
Ok agan2, sekian dulu tread nya... minta komentarnya dan dukungannya.

Bravo Indonesia ....


Tambahan komen2 bermutu dari agan and sist :

Thanks gan share nya. uda ane taroh page one.

Ini ada juga share dari temen PJKA :

Hiks2.... teman2 PJKA, ane juga merasakan apa yang kalian rasakan.Sedih rasanya ....

Semoga para pejabat mendengar ....