Militer Malaysia menembak mati seorang anak baru gede (ABG) saat melakukan penyisiran di Kampung Bilis, Sabah Malaysia, Minggu (9/3). Namun hingga kini identitas ABG tersebut masih gelap.

Menurut Panglima Tentara Negara Malaysia Jenderal Tan Sri Zulkifeli Moch Zin, identitas ABG tersebut masih gelap.

“Yang jelas terkait dengan penyusup Sulu,” ujar Zulkifeli saat menggelar jumpa pers di Resort Felda Sahabat, Sabah, Malaysia, Rabu (13/3) yang dihadiri reporter merdeka.comHery H Winarno.

Sebelumnya militer Malaysia menembak mati seorang ABG berusia sekitar 12-15 tahun di Kampung Sungai Bilis, Sabah. Penembakan itu terjadi saat pasukan kepolisian dan militer Malaysia sedang menyisir di wilayah tersebut untuk mencari para penyusup Sulu.

Penembakan tersebut berawal saat pasukan Malaysia sedang menyisir Kampung Sungai Bilis. Tiba-tiba saja muncul 2 pria dan 3 wanita dari dalam hutan.

Pasukan militer langsung menangkap dan melakukan pemeriksaan kepada mereka. Namun tak lama berselang terdengar bunyi dari dalam semak-semak di hutan di lokasi tersebut.

Tiba-tiba kedengaran bunyi pergerakan dari semak hutan. Secara spontan, pasukan melepaskan tembakan ke arah semak belukar tersebut.

Tembakan tersebut rupanya mengenai dua orang. Seorang lelaki yang diperkirakan berusia 30 tahun tertembak di bagian kaki dan seorang ABG tewas tertembak.

“Yang jelas mereka terkait (terlibat) penyusup,” tutup Zulkifeli.

Jika sang bapak yang tertembak di kaki masih hidup, tentu tidak sulit untuk menanyakan siapa anaknya yang tertembak mati tersebut. Perihal keberadaan si bapak dan jenazah ABG yang tertembak, Zulkifeli yang didampingi Kepala Kepolisian Negara Malaysia Jenderal Tan Sri Ismail Omar, juga menguncinya rapat-rapat.

“Sudah yah. Sudah,” tutup Zulkifeli menutup sidang media atau jumpa pers.