Dulu pada zaman Orde Lama, pemimpin Partai Komunis Indonesia, Aidit pernah melontarkan pernyataan kontroversial, yaitu tentang menghapuskan Pancasila sebagai falsafah negara karena Pancasila adalah falsafah persatuan, sementara setiap golongan memiliki pahamnya masing-masing.
terlepas dari kontroversi PKI itu sendiri, saya pribadi merasa penyataan Aidit ini ada benarnya.
semua golongan punya falsafah masing-masing dan tidak sedikit yang sangat bertentangan dengan Pancasila. kalau pada pemerintahan Orde Baru semua golongan tentu akan dipaksa mengikuti falsafah Pancasila jika tidak mau dibubarkan.
tapi itu tidak berlaku lagi pada masa Demokrasi "HAM" saat ini, semua bebas memiliki pandangan-pandangan sendiri dan Pancasila tidak lagi diindahkan. Pancasila sekarang tinggal hanya potret burung Garuda di dinding-dinding sekolah dan kantor pemerintahan.
percuma kita berasas Pancasila kalau setiap orang berjalan sendiri-sendiri, Pancasila sudah kuno, tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
jika mau dipaksa kepada setiap golongan untuk menganut Pancasila malah akan melanggar prinsip Pancasila itu sendiri.
Dilematis bukan?
memang bukan hal yang mudah mempersatukan bangsa yang terdiri atas banyak suku, agama, ras dan golongan ini. butuh pemaksaan seperti masa Orde Baru. tapi sekali lagi, sistim pemerintahan yang otoriter seperti Orba akan menyalahi asas Pancasila itu sendiri.
nah, di saat Indonesia makin terpuruk seperti saat ini, masihkah Pancasil dibutuhkan?