Damkar Diusir, Warga Padamkan Api Pakai Air Mineral
Warga berusaha memadamkan api dengan mebuang kayu yang terbakar dan menyiram api dengan air mineral.
Quote:
PAMEKASAN, KOMPAS.com - Mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang datang ke lokasi kebakaran di Jalan Raya Panglegur, Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Senin (1/4/2013), diusir warga. Pengusiran itu dilakukan karena mobil Damkar dinilai terlambat datang ke lokasi. Sementara, warga sudah berhasil memadamkan api di lokasi kebakaran.
Fauzi Ishaq, warga yang membantu memadamkan api mengaku kesal atas keterlambatan mobil Damkar.
Padahal warga sudah berusaha menghubungi call center Damkar Pamekasan, namun tidak ada yang merespons."Kalau menunggu datangnya mobil damkar, kebakaran ini bisa semakin besar dan memakan banyak korban," katanya dengan nada kesal.
Kejadian seperti itu, kata Ishaq, sering dilakukan pasukan Damkar Pamekasan. Bakan di daerah Kelurahan Kangean beberapa waktu lalu, mobil Damkar nyaris digulingkan oleh warga karena mesinnya macet dan tidak bisa menyemprotkan air. "Seharusnya mobil Damkar selalu dalam keadaan waspada, karena pemanfaatannya selalu darurat," ungkapnya lagi.
Mobil Damkar akhirnya memutar balik ke arah selatan di depan kampus Universitas Madura dan langsung balik kandang. Warga yang melihat peristiwa kebakaran tersebut meneriaki dengan kata makian kepada supir mobil Damkar. Namun supir terlihat tak acuh dan langsung tancap gas.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran yang menimpa sebuah gubuk kayu dan toko kelontong, berhasil dipadamkan warga dengan menggunakan air mineral yang dijual di dalam toko tersebut. Langkah itu ditempuh warga untuk menyelamatkan seluruh isi toko agar tidak ikut terbakar.
Selain menggunakan air mineral, warga juga mengangkut air yang ada di sekitar lokasi kejadian yang ada di kali dekat sawah. Penyebab kebakaran tersebut menurut Rosadi, pemilik toko, diduga karena adanya gangguan listrik di bagian gubuk. Sebelum peristiwa kebakaran terjadi, di lokasi ada rehab lantai tiga di bagian toko. Rehab tersebut menggunakan las listrik. "Kemungkinan ada sambungan yang kurang rapi di gubuk sehingga menimbulkan percikan api dan terjadilah kebakaran," ugkap Rosadi.
Editor :Glori K. Wadrianto
SUMBER
jadi inget berita kebakaran yg ada videonya kemaren..

anak-anaknya satu per satu jatuh..

denger-denger ada nego-nego harga dulu tuh..
silahkan dikomentari isi beritanya...
