Rusman adalah seorang kuli barang di pasar yang hidup sederhana bersama istri dan putrinya. Selain itu ia juga bekerja sebagai penarik becak untuk mencari nafkah. Tapi dibalik semua itu tak banyak orang mengetahui jika Rusman adalah seorang petarung yang disegani dalam ajang tarung bebas, ketika ia sudah berkeluarga Rusman meninggalkan ajang berdarah tersebut dan memilih hidup tenang bersama keluarganya. Suatu hari anak Rusman mengalami kecelakaan yang menyebabkan koma dan harus dirawat di rumah sakit. Rusman sadar dengan pekerjaannya sekarang ia tak memiliki cukup uang untuk membiayai pengobatan anaknya. Rusman merasa frustasi dan putus asa hingga pada akhirnya secercah harapan muncul.
Kodrat mantan rekan Rusman dalam ajang tarung bebas datang menemuinya. Ia menawarkan sebuah pekerjaan dengan imbalan yang cukup besar. Tugas yang harus dijalankan adalah membunuh seorang politisi bernama Prasodjo. Prasodjo adalah seorang politisi yang dikenal memiliki prinsip yang lurus dan pro-rakyat. Dalam suatu tender ia pernah menolak tawaran investor asing untuk mendirikan proyek Hotel raksasa karena dibalik hotel itu tersimpan rencana untuk memperlancar bisnis casino, narkoba & human traficking. Merasa dirugikan, sang investor dendam dan berniat menghabisi Prasodjo. Untuk itu ia bekerjasama dengan gengster lokal pimpinan kodrat dan mulai mengumpulkan orang-orang bayaran yang bersedia menjalankan tugas berbahaya tersebut.
Merasa tak punya pilihan akhirnya Rusman menerima pekerjaan yang ditawarkan Kodrat. Rusman mulai bergabung dengan kelompok pembunuh yang sudah direkrut lebih dulu. Mereka mulai melakukan persiapan dan mempelajari setiap kegiatan Prasodjo. Ketika persiapan sudah selesai mereka bersiap untuk menjalankan eksekusi. Rusman yang bertindak sebagai salah satu eksekutor mengalami konflik batin, ia menyadari bahwa peran pejabat seperti prasodjo sangat dibutuhkan oleh rakyat. Selain itu Prasodjo dikenal sebagai sosok yang baik dan pernah menolongnya saat ia berada di pasar. Dengan alasan inilah akhirnya Rusman mengambil tindakan frontal. Ia malah berbalik menyelamatkan Prasodjo. Kodrat kaget melihat tindakan Rusman, ia tak menyangka rencana yang telah disiapkannya malah digagalkan oleh sahabatnya sendiri. Kodrat memerintahkan anak buahnya untuk memburu Rusman hidup atau mati, selain itu keselamatan anak dan istri Rusman di rumah sakit juga ikut terancam.