SBY Jadi Ketum Demokrat Ibarat Jilat Ludah Sendiri

JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Jimly As Shidiqie, mengatakan, rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sama dengan menjilat ludah sendiri.

Menurutnya, SBY sudah cukup dengan jabatannya Dewan Pembina atau Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Pasalnya, ketua umum merupakan jabatan eksekutif yang harus benar-benar fokus untuk mengurusi partai.

"Apalagi presiden berkali-kali mengatakan agar ketua umum fokus mengurus partai. Kalau jadi ketua umum, SBY malah menjadi seperti menelan ludah sendiri. Tidak baik, walaupun kita harus menghormati keputusan KLB (Kongres Luar Biasa)," kata Jimly usai menghadiri milad KAMMI ke-15 bertajuk "Mengokohkan Kammi sebagai gerakan kebangsaan menuju Indonesia, di Komplek DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat 29 Maret.

Hal itu diungkapkannya, mengingat saat ini SBY juga menjabat sebagai Presiden RI dan bukan melihat kepada partai, tetapi lebih kepada kepentingan publik. Bila seorang presiden menjabat ketua umum partai dikawatirkan akan mengganggu kinerjanya.

"Walau waktu zaman Megawati juga menjabat sebagai ketua partai dan presiden, tapi itu sejak awal sebelum jadi presiden sudah jadi ketua umum. Yang ideal di masa depan presiden tidak boleh merangkap kedudukan di partai politik," pungkas pria yang juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu.

Sekadar diketahui, Partai Demokrat akan menggelar KLB pada 30-31 Maret 2013 di Bali. partai berlambang bintang mercy itu akan memilih ketua umum baru untuk menggantikan Anas Urbaningrum yang mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek sports center Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Selain SBY, beberapa nama juga santer untuk ikut mencalonkan diri sebagai ketua umum, diantaranya Ani Yudhoyono, Marzuki Alie dan Hadi Utomo.

Sumber:
http://news.okezone.com/read/2013/03...-ludah-sendiri

Akhirnya Doa SBY di Mekah terkabul