Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bim907Avatar border
TS
bim907
(hot)Pertolongan Pertama Kecelakaan Pada Anak
selamat datang

salam kenal semuanya maaf kalau masih berantakan ya gan maklum masih newbi gan dan semoga bisa bermanfaat nich gan tread ku ya gan bagi yang berkenan emoticon-Blue Guy Cendol (L) atau emoticon-Rate 5 Star ya gan


(hot)Pertolongan Pertama Kecelakaan Pada Anak

Anak-anak balita rentan terhadap kecelakaan. Selain karena kemampuan motorik mereka yang sedang berkembang, rasa ingin tahu yang besar seringkali membawa mereka pada bahaya yang tidak mereka sadari.

Berikut adalah beragam pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan pada anak-anak yang mengalami kecelakaan umum di rumah:

Pertolongan pertama untuk luka bakar:

1. Jika pakaian anak terlalap api, cepat bungkus dengan selimut lalu
gulingkan anak di tanah agar api padam.
2. Luka bakar tingkat pertama menghasilkan kemerahan, luka bakar tingkat
dua menyebabkan lepuh, luka bakar tingkat tiga menghasilkan kulit
rusak atau menghitam.
3. Dinginkan bagian yang terbakar secepatnya dengan air yang bersih. Jika
bagian yang terbakar itu luas, letakkan anak dalam bak yang berisi air
bersih dan segera mencari pertolongan ke sarana kesehatan. Kira-kira
dibutuhkan waktu seengah jam untuk mendinginkan bagian yang terbakar.
4. Bagian yang terbakar harus dibersihkan dan dikeringkan lalu dibalut
longgar dengan perban. Jika luka lebih besar dari uang logam atau mulai
melepuh, bawalah anak segera ke petugas kesehatan. Jangan memecah
kulit yang melepuh agar tidak terjadi infeksi.
5. Jangan melepaskan apapun yang melekat pada luka. Jangan memberi
apapun kecuali air. Jangan mengoles luka bakar dengan mentega atau
salep karena dapat memperluas luka dan menimbulkan infeksi.
6. Jangan mengompres luka bakar dengan es karena dapat merusak kulit
dan memperburuk cedera.
7. Berikan anak minuman jus buah atau air biasa dengan sedikit gula dan
garam.

Pertolongan pertama karena setruman listrik:

1. Jika anak terkena setrum, matikan listrik sebelum memegang anak. Jika
anak tidak sadar, selimuti badannya dan segera minta tolong petugas
kesehatan.
2. Jika anak sulit bernafas atau tidak bernafas, baringkan mendatar pada
punggungnya. Peganglah lubang hidung anak dan tiuplah mulutnya.
Tiuplah sekeras mungkin agar dadanya kembali berdenyut. Hitung
hingga tiga lalu tiup kembali. Lanjutkan hingga anak mulai bernafas.

Pertolongan pertama saat anak tersedak:

1. Jika anak batuk, biarkan ia mencoba mengeluarkan benda yang tertelan.
2. Jika tidak cepat keluar dari mulut, bantulah mengeluarkannya. Jika tetap
berada di tenggorokan, bawalah segera ke petugas kesehatan.

Pertolongan pertama untuk anak yang jatuh atau cedera:

1. Cedera pada kepala, tulang belakang khususnya leher, sangat
berbahaya karena dapat mengakibatkan lumpuh seumur hidup. Jangan
menggerakkan kepala dan punggung untuk mencegah bagian tulang
belakang terkilir.
2. Anak yang tidak bisa bergerak atau sangat kesakitan kemungkinan
mengalami patah tulang. Jangan menggerakkan bagian yang sakit.
3. Jika anak tidak sadar, selimuti anak dan segeralah meminta pertolongan
petugas kesehatan.
4. Untuk luka memar dan terkilir, kompreslah bagian yang luka dengan air
dingin atau es selama 15 menit. Jangan langsung menaruh es di atas
kulit tetapi berilah alas kain. Angkat es atau air, tunggu selama 15 menit
dan ulangi jika perlu. Dingin dapat mengurangi rasa sakit, bengkak dan
memar.
5. Diamkan cedera selama minimal 24 jam, setelah itu lakukan kompres
hangat untuk membantu aliran darah ke daerah tersebut.
6. Jangan memaksa bagian tubuh yang sakit untuk bergerak karena
beresiko melakukan kerusakan yang lebih serius, seperti merobek
ligamen.
7. Jika kemungkinan terluka di kepala atau leher, jangan menggerakkan
kepala anak selama membantu pernafasan.

Pertolongan pertama untuk kesulitan bernafas atau tenggelam:

1. Jika Anda tidak bisa berenang dan melihat anak tenggelam, segera
lemparkan tali, alat pelampung atau dahan pohon dan berteriak keras
agar orang datang menyelamatkan anak.
2. Jika anak kesulitan bernafas, letakkan tubuh anak secara mendatar.
Pencet lubang hidungnya dan lakukan pernafasan buatan dengan
meniup ke dalam mulutnya. Tiuplah dengan hati-hati dan tetap kuat agar
dada anak berdetak. Hitung hingga tiga dan tiup lagi hingga anak
bernafas.
3. Jika anak bernafas tetapi tidak sadar, gulingkan badannya agar lidah
anak tidak menutup jalan nafas.

Pertolongan pertama untuk luka berdarah yang kecil:

1. Cucilah luka kecil dengan air yang sangat bersih (sudah mendidih dan
dingin) dan sabun.
2. Keringkan kulit sekitar luka.
3. Tutuplah luka dengan lap kain yang bersih dan balutlah dengan perban.

Pertolongan pertama untuk luka yang lebih serius:

1. Jika potongan gelas atau benda lain melekat pada luka, jangan diangkat
agar tidak membuat lebih parah.
2. Jika mengalami pendarahan berat, tekanlah bagian yang luka dengan
kain bersih yang dilipat hingga pendarahan berhenti.
3. Jangan menempelkan daun-daunan atau bagian apapun dari binatang
(sarang laba-laba) pada luka karena dapat menyebabkan infeksi.
4. Balutlah luka dengan perban tetapi jangan mengikat perban terlalu kuat
pada bagian yang bengkak.
5. Bawalah anak segera ke Puskesmas atau ke dokter secepatnya.
Mintalah pada petugas kesehatan agar anak diberi suntikan tetanus guna
mencegah infeksi.

Pertolongan pertama pada anak yang keracunan:

1. Jika tertelan racun, jangan memaksakan anak untuk muntah karena akan
lebih sakit.
2. Jika racun terkena kulit atau baju, buka bajunya dan basuhkan kulit anak
dengan air yang cukup. Basuhkah beberapa kali dengan memakai sabun.
3. Jika racun terkena mata, semprotkan air bersih ke mata selama 10 menit.
Bawalah anak ke Puskesmas atau petugas kesehatan secepatnya.
Tunjukkan racun, obat atau kemasannya kepada petugas kesehatan.
Upayakan agar anak tetap tenang dan tidak rewel.
4. Jika anak digigit binatang, bawalah segera ke petugas kesehatan untuk
pengobatan.

Pertolongan pertama untuk anak yang mimisan:

1. Dudukkan anak dan condongkan badannya ke depan lalu tekan hidung
tepat di tulang hidung dan tulang rawan. Tekan selama 5 sampai 15
menit.
2. Jangan mendongakkan kepala ke atas karena memungkinkan anak
menelan darah dan berpotensi masuk ke paru-paru.
3. Bawalah ke petugas kesehatan jika pendarahan tidak juga berhenti
setelah 20 menit atau jika mimisan terjadi secara spontan, mimisan
disertai sakit kepala, pusing, dengung di telinga maupun penglihatan
kabur.

emoticon-I Love Indonesia (S)
demikian gan semoga bermanfaat ya ganemoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
0
3.8K
60
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan