VIVAnews - Pemerintah Selandia Baru memperbolehkan mahasiswa asing untuk bekerja di negara tersebut dan mendapatkan hak yang sama dengan warga setempat. Namun, ada beberapa pekerjaan yang tidak boleh dilakoni oleh mahasiswa asing, salah satunya adalah menjadi pekerja seks komersil (PSK).

pramuriaan memang dihalalkan praktiknya oleh pemerintah Selandia Baru sejak tahun 2003 lalu. Namun, dalam situs imigrasi pemerintah www.nzstudywork.comSenin, 25 Maret 2013, dinyatakan bahwa rumah bordil tidak boleh mempekerjakan warga asing dengan visa pelajar.

"Mahasiswa asing tidak boleh memberikan layanan seksual komersil. Dengan kata lain, mereka tidak boleh bekerja sebagai PSK, sebagai penyedia layanan pramuriaan atau berinvestasi di bisnis pramuriaan di Selandia Baru," tertulis dalam situs tersebut, sebagaimana dilansir AsiaOne. Namun, Manajer Umum Badan Imigrasi Selandia Baru Stephen Dunstan mengatakan bahwa walaupun tidak boleh menjajakan diri mereka, namun mahasiswa asing boleh bekerja di panti-panti pijat.

Saat ini terdapat 70 ribu mahasiswa asing di Selandia Baru, kebanyakan bekerja paruh waktu untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok mereka. New Zealand Herald menuliskan, bahwa sepertiga dari 1.700 pekerja seks di Auckland adalah warga negara China. Tidak diketahui berapa banyak dari mereka yang memiliki visa pelajar.