Stasiun kalasan yang merupakan stasiun kecil di Jogja. Terletak di antara stasiun Maguwo dan stasiun Brambanan yang merupakan jalur penghubung selatan antara stasiun besar Jogja dan stasiun Solo. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur Yogyakarta. Stasiun ini resmi di tutup pada tahun 2007 karena sudah adanya sistem double track. Sehingga stasiun ini tidak difungsikan kembali karena sudah tidak adanya lagi kereta yang bersebrangan.

Sebenarnya pada saat masih berfungsi sangat jarang sekali ada kereta yang berhenti di stasiun ini. Bahkan hanya beberapa saja yang berhenti karena persilangan. Mungkin hanya kereta api parameks yang dulu masih membawa rangkaian gerbong senja utama solo yang sering berhenti di stasiun ini.

Stasiun kereta ini sebenarnya memiliki 5 jalur, yang berfungsi untuk persilangan kereta api. Bagian jalur pertama yang paling dekat dengan stasiun dan jalur kedua yang bersampingan dengan jalur pertama. Kedua jalur ini masih di pertahankan sampai sekarang karena digunakan untuk double track.

Pada bagian barat stasiun sebenarnya tampak rambu-rambu kereta semboyan 35 diantara jalur pertama dan jalur kedua. Entah kemana sekarang rambu-rambu itu sudah tidak ada. Ada juga coran yang masih dipertahankan antara jalur pertama dan jalur dua yang digunakan untuk menaik turunkan penumpang.

Sampai saat ini hingga sekarang jalur kereta pertama diperuntukan bagi kereta yang melintas dari stasiun Brambanan menuju stasiun Maguwo. Serta jalur kereta kedua digunakan untuk perlintasan kereta dari arah stasiun Maguwo menuju stasiun Brambanan.

Anda juga akan menemukan gudang bongkar muat yang ada distasiun ini pada bagian timur stasiun kalasan. Gedung bongkar muat ini pada saat stasiun masih aktif sering sekali digunakan, terutama untuk kereta barang menangkut semen, pasir dan kayu dari gudang tersebut.

Di bagian timur stasiun kalasan anda akan menemukan bekas bedug dan bantalan rel yang sudah lama hingga berkarat. Yang dulu masih terawat. Sekarang kondisinya mungkin sudah tidak terurus karena sudah banyak sekali rumput-rumput liar yang tumbuh disamping stasiun bagian timur ini.

Di bagian pintu masuk dan keluar anda akan melihat tulisan stasiun kalasan +126M yang menandakan letak ketinggian stasiun itu berada. Pada bagian dalam bangunan anda akan disujuhkan dengan lantai stasiun yang masih bersih sampai sekarang. Mungkin anda bertanya kenapa lantai itu masih bersih. Karena hingga saat ini masih ada yang peduli dengan stasiun ini. Pak Bejo sebut saja namanya, dia sering kali membersihkan stasiun ini dengan sapunya. Namun di balik kebersihan lantai tersebu tembok bangunan stasiun sudah banyak yang retak-retak walaupun sedikit dikarenakan gempa bumi yang melanda jogja silam.

Loket stasiun ini sebanarnya dulu pada stasiun ini masih aktif jarang sekali dibuka karena tidak adanya jadwal kereta api yang selalu berhenti di stasiun ini. Namun ada beberapa warga sekitar yang sering kali memesan tiket kereta jarak jauh di stasiun tersebut terutama pagi pemudik asa Jakarta yang ingin pulang dari mudik.

Ruang PPKA yang sering digunakan oleh kepala stasiun untuk mengatur persinyalan kereta api dari arah Maguwo maupun dari arah Brambanan. Kini kondisi di dalam PPKA memprihatinkan banyak sampah dan kotor bahkan saya lihat ada sebuah teko.

Di samping ruang PPKA tepatnya di bagian tengah stasiun ini dulu ada kursi panjang warna hijau yang sering kali di gunakan warga sekitar untuk menonton kereta api. Disudut lain tepatnya di bagian barat dalam stasiun terdapat persinyalan palang pintu bagian barat stasiun yang dekat dengan jalan raya.

Dengar dengar sih stasiun Kalasan ini akan di ubah menjadi bangunan khusus gudang bongkar muat KA barang. Semoga saja terealisasi.