cuma share aja gan sama polling, menurut kalian fakultas yang sering mahasiswinya bunting dari fakultas apa?
polling ini bukan maksut untuk sara
atau bikin ribut
. tap thread ini saya buka biar kita lebih terbuka, bahwa setiap fakultas di universitas, pasti ada yang menyerah duluan gara gara bunting
ini sudah menjadi momok universitas era sekarang
Quote:
ane pernah denger salah satu mahasiswi berkicau di jejearing sosial : cewek teknik itu pramuria, mainnya sama laki laki terus
.. nah berdasarkan itu saya mau polling apakah benar itu apa adanya, apakah dari fakultas lain, yang ceweknya diem diem tau tau gak k kampus gara gara bunting duluan
bukan makust menyindir dari fakultas mana, tapi bukan rahasaia umum lagi setiap fakultas pasti ada oknum
Quote:
Masa depan bangsa benar-benar terancam. Lebih dari separuh remaja perempuan lajang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi disebut tidak perawan karena melakukan hubungan seks pranikah alias berzina alias kumpul kebo. Bahkan tidak sedikit yang hamil di luar nikah. Fakta mengejutkan ini diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief. Data yang dimilikinya menunjukkan sejak 2010 lalu diketahui sebanyak 50 persen remaja perempuan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah tidak perawan karena melakukan hubungan seks pra nikah. Remaja putri ini mengaku sudah pernah melakukan hubungan suami istri diluar nikah. Bahkan, tidak sedikit di antaranya hamil di luar nikah. Selain itu dari data remaja perempuan yang tidak perawan sebeleum menikah dari wilayah Indonesia lainnya, Jakarta, 51 persen, Surabaya mencapai 54 persen, Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen dimana kasus perzinaan yang paling dahsyat terjadi di kota ini, tercatat sebanyak 37 persen dari 1.160 mahasiswi sudah hamil di luar nikah.
Yogyakarta, Sungguh mencengangkan dan mengerikan mengetahui kehidupan seks mahasiswi di kota pelajar Yogyakarta. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. Penelitian itu dilakukan selama 3 tahun mulai Juli 1999 hingga Juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden yang berasal dari 16 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Yogya. Dari 1.660 responden itu, 97,05 persen mengaku sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Hanya ada tiga responden atau 0,18 persen saja yang mengaku sama sekali belum pernah melakukan kegiatan seks, termasuk masturbasi.
Penelitian lama yang dilaksanakan lebih dari 10 tahun silam ini katakanlah merupakan data yang tidak valid atau terjadi kesalahan dalam methodologi penelitian namun dapat dipakai sebagai warning telah terjadi degradasi moral dikalangan pelajar. Dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh BKKBN tahun 2010, tentu hasil penelitian yang dilakukan sebuah LSM 10 tahun silam ini menunjukkan hasil yang tendensius pada predikat kota Yogyakarta sebagai kota pelajar. Tetapi, jika melihat hasil penelitian BKKBN yang menunjukkan kota Jogyakarta sebagai kota pada peringkat tertinggi di Indonesia dengan kehamilan tertinggi diluar nikah tentunya sangat memprihatinkan. Bisa dibayangkan pemandangan seperti apa yang ada dikalangan mahasiswi jika satu diantara tiga mahasiswi perutnya buncit.
Yang menjadi pertanyaan kita semua, apakah fenomena seks bebas yang terjadi di kalangan pelajar mahasiswi Jogyakarta tersebut adalah merupakan budaya yang berkembang dalam masyarakat seperti yang saya uraikan dalam artikel saya sebelumnya disini
http://sosbud.kompasiana.com/2011/07...an-orang-jawa/
Ataukah karena telah terjadi degradasi moral bangsa Indonesia karena faktanya para mahasiswa/i Yogyakarta banyak berasal dari wilayah seluruh Indonesia ?. Yogyakarta sebagai kota pendidikan sekaligus dapat menjadi representasi moral kalangan mahasiswa/i Indonesia mestinya tidak memiliki rekor kehamilan diluar nikah tertinggi di Indonesia. Tetapi faktanya mengatakan sebaliknya, satu diantara tiga mahasiswi pernah hamil sebelum nikah.
SUMBER
yuk kita share biar kita terbuka, jika setuju silahkan bata gue
kalo blum bisa rate lah, biar banyak yang baca dan sadar akan kerusakan moral bangsa ini
nb : maaf ya sist
bukan maksut menjelekan