Studi Banding Soal Santet ke LN, DPR Akan Ditertawakan
Jum'at, 22 Maret 2013 17:44 wib

JAKARTA - Komisi III DPR akan melakukan kunjungan kerja ke empat negara di Eropa terkait pembahasan Revisi KUHAP dan KUHP. Negara yang dijadikan lokasi studi banding salah satunya Belanda. Namun anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Eva Kusuma Sundari membantah bahwa Kunker ke Belanda tersebut akan membahas tentang pasal santet. "Nanti kita akan diketawain sendiri. Kita sudah bisa menduga reaksi mereka. Kalau mau pasal santet, ke Arab itu," kata Eva saat berbincang dengan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3/2013).

Eva sendiri mengaku lebih memilih Kunker yang ke Belanda. Pasalnya, negeri kincir angin itu memiliki kedekatan historis dengan Indonesia. "Aku pilih ke Belanda karena kolonial kita. Kita tidak hanya bicara KUHP dan KUHAP tok. Ini asal usul dari sana dan tata acara dari sana," terangnya. Sebelumnya, Komisi III DPR dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke empat negara besar di Eropa, yakni Rusia, Prancis, Inggris, dan Belanda. Kunker dimaksudkan untuk studi banding pembahasan Revisi KUHP dan KUHAP yang kini dibahas di Komisi III.

"Betul, memang KUHAP dan KUHP perlu melakukan studi komparatif, masukan, melihat, dan mendengar secara langsung dari sumber yang menganut Eropa Konstinental," kata Anggota Komisi III, Dimyati Natakusumah.

Kunker, kata Dimyati, akan difokuskan pada penggalian informasi terkait adanya pasal yang menyangkut tentang praktik santet. Sebab, praktek semacam itu telah terjadi di negara-negara Eropa sejak lama.

"Jangan salah, santet itu bagian dari sihir. Sihir di zaman nabi sudah ada di negara luar. Ini perlu pengaturan-pengaturan. Sebenarnya bisa melalui internet, tapi kalau secara langsung kan lebih akuntabel," paparnya.

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, tidak semua anggota ikut dalam agenda yang dilaksanakan pada tanggal 14 tersebut. “Cuma yang konsern soal KUHAP sama KUHP. Tiga harian lah. Yang berangkat di setiap negara 15 orang," pungkasnya.
http://news.okezone.com/read/2013/03...n-ditertawakan

------------------------------


tang
Kenapa kagak studi tenSTAR TREK dan STARWARS saja sekalian ke Amrik?