David Rockefeller
Dalam konferensi di Jenewa tahun 1967 yang dipimpin olehnya, dihadiri oleh para ekonom-ekonom dari Indonesia yang disebut dengan "Mafia Berkeley".
Singkat cerita, David Rockefeller mendiktekan para "Mafia Berkeley" tersebut apa yang diinginkannya...."Saya mau ini....ini...itu...itu...."
Pertemuan yang berlangsung selama 3 hari saja...telah menghasilkan sebuah kesepakatan yang merubah nasib Bangsa Indonesia hingga saat ini. Dari sebuah Bangsa yang sangat kaya raya dengan kandungan alamnya menjadi Bangsa yang diobok-obok kedaulatannya hingga menjadi bangsa pengemis.
Apa saja hasil dari kesepakatan tersebut :
Freeport mendapatkan bukit (mountain) dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam board). Sebuah konsorsium Eropa mendapat nikel Papua Barat. Sang raksasa Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan-perusahaan Amerika, Jepang, dan Prancis mendapat hutan-hutan tropis di Sumatera, Papua Barat, dan Kalimantan. Sebuah undang-undang tentang penanaman modal asing yang dengan buru-buru disodorkan kepada Soeharto membuat perampokan ini bebas pajak untuk lima tahun lamanya. Nyata dan secara rahasia, kendali ekonomi Indonesia pergi ke Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI), yang anggota-anggota intinya adalah Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan, yang terpenting, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
Inilah titik awal kebangkrutan Bangsa Indonesia, sebuah negeri yang kekayaan alamnya tidak tertandingi di seluruh dunia, namun rakyatnya menjadi bangsa pengemis.
Kita patut berterimakasih kepada para "Mafia Berkeley" yang mengaku sebagai orang-orang nasionalis, namun kenyataannya sebagai perampok terbesar dalam sejarah indonesia.
Inilah wajah-wajah para "Mafia Berkeley"....

Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
Bisa disebut sebagai ketua tidak resmi mafia Berkelley.

Emil Salim
University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Department of Economics (1959-1964), (Master of Arts, 1962; Ph.D, 1964 dengan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development)

Prof. Dr. Ali Wardhana

Johannes Baptista Sumarlin
Universitas California, Berkeley, AS (M.A., 1960)

Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
Meraih gelar doktor di bidang ilmu politik dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1980.