JAKARTA, BARATAMEDIA – Adnan Buyung Nasution mengusulkan supaya pelaksanaan pemilihan umum dipercepat agar pemerintah yang saat ini berkuasa bisa segera diganti. Hal itu ia anggap sah dan konstitusional.

“Rakyat sudah tidak sabar lagi minta perubahan. Kalau rakyat ingin mempercepat pemilu untuk ganti pemerintahan, di negara manapun itu konstitusional,” kata Buyung di Gedung Juang ’45, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (21/03).

Menurutnya, pergantian pemerintahan melalui percepatan pemilu bisa dilakukan jika masyarakat menghendaki. Cara tersebut, ia menambahkan, konstitusional dan tidak melanggar undang-undang. Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk menggelar aksi massa besar-besaran mendorong percepatan pemilu.
“Bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, jadi jika rakyat ingin perubahan siapa yang setuju pasti ngikut, ngga ada musyawarah suara rakyat ya suara Tuhan,” ujarnya.
Sebab, dikatakannya, Konstitusi pun bisa dibuat oleh manusia, kalo sekarang orang yang diberikan hak oleh konstitusi mengatakan Presiden SBY sudah tidak efektif menjalankan pemerintahan, rakyat bisa bangkit lagi.

“Kasus korupsi merebak, dari pembahasan anggaran hingga pejabat pemerintahan. Kemajuan ekonomi, hanya menguntungkan segelintir masyarakat kaya. SBY tak lakukan apa-apa sekarang, makanya pemilu perlu dipercepat.” tuturnya.

Usul percepatan pemilu disampaikan Buyung setelah acara rapat bersama Rizal Ramli dan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI). Namun dalam acara ini tidak kelihatan Ketua Presidium Ratna Sarumpaet dan Sekretaris Jenderal Adhie Massardi. Acara yang awalnya dijadwalkan pukul 11:00 itu pun molor. Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli mengatakan pada 25 Maret mendatang MKRI akan menggelar aksi besar-besaran untuk meminta SBY turun. “Kami minta SBY mundur sebelum dimundurkan,” katanya.

Sumber: BARATAMEDIA