Quote:
Membangun Kembali Indonesia Raya
8 Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat
1. Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri
- Mengalihkan dana pembayaran utang luar negeri sebagai modal untuk membiayai
program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah
lingkungan.
2. Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan.
- Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan ekonomi.
- Menghentikan penjualan aset negara yang strategis atau yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
- Meninjau kembali semua kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
- Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas kredit dari negara
untuk menyimpang dana hasil eks****ya di bank dalam negeri.
- Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah.
3. Melaksanakan ekonomi kerakyatan
- Mencetak 2 juta Ha lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung,
kedelai, tebu yang dapat memperkerjakan 12 juta orang.
- Mencetak 4 juta Ha lahan untuk aren (bahan baku bio etanol) yang dapat
mempekerjakan 24 juta orang.
- Membangun pabrik pupuk ureak dan NPK dengan total kapasitas 4 juta ton.
- Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi
rakyat kecil.
- Membangun sarana transportasi massal.
- Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang kecil.
- Meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 2.000 menuju USD 4.000
4. Delapan program desa
- Listrik desa.
- Bank dan lembaga keuangan desa.
- Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa.
- Air bersih desa.
- Klinik desa.
- Pendidikan desa.
- Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir.
- Rumah sehat pedesaan.
5. Memperkuat sektor usaha kecil
- Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan dan pedagang
kecil.
- Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan
apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya.
- Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar
swalayan berskala besar yang tidak sesuai undang-undang.
- Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh migran (TKI).
6. Kemandirian energi
- Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
- Menyediakan sumber energi dengan mendirikan kilang-kilang minyal, pabrik bio
etanol dan pabrik DME (pengganti LPG).
- Membuka 2 juta hingga 4 juta Ha hutan aren - dengan sistim tanam tumpangsari -
untuk produksi bahan bakar etanol, sebagai pengganti BBM impor. Pembukaan lahan
ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar nabati
setelah 7 tahun masa tanam (4 juta Ha hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta mt
etanol/tahun).
7. Pendidikan dan kesehatan
- Mencabut undang-undang bahan hukum pendidikan.
- Pencabut pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku
pelajaran setiap tahun.
- Melaksanakan kembali program KB (Keluarga Berencana).
- Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas.
- Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di
kantong-kantong kemiskinan.
- Menggerakkan revolusi putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin.
8. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup
- Melakukan penghijauan kembali 59 juta Ha hutan yang rusak serta konservasi
aneka ragam hayati dan hutan lindung.
- Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai.
- Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan.
- Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa.
maju terus pak , buat indonesia jadi negara kuat
inilah presiden pilihan ane nanti
tegas , berwibawa , berkarakter , dan yang terpenting nasionalis parah...
ane sangat mencintai indonesia , jadi ane hanya akan pilih pemimpin yang punya nasionalisme , nie orang nasionalisme sangat gila2an untuk ane..
mantap pak lanjutkan buat indonesia disegani lagi seperti dulu..
kami ingin indonesia jadi macan asia lagi
sebagai informasi ane kelahiran 89
_______________________
tambahan :
bagi yang bilang pak prabowo belum kelihatan niatnya apalagi jasanya dalam membangun kembali Indonesia raya,,,
ini jasa dan niatnya buat warga DKI
menyatuhkan 2 anak muda yang idealis dan nasionalis untuk memperbaiki ibu kota negara