INGIN menikmati jajanan kaki lima dari penjuru dunia? Persiapkan diri Anda untuk acara kuliner terbesar World Street Food Congress (WSFC) di Singapura, Mei mendatang.

"Jajanan kaki lima bukan hanya sekadar makanan, tetapi sudah menjadi budaya. Makanan yang dimasak dengan cinta dan disempurnakan oleh tradisi bertahun-tahun, serta ditawarkan dengan harga terjangkau," kata Bondan Winarno, Ketua Komunitas Jalan Sutra, pada konferensi pers World Street Food Congress di Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Acara kuliner terbesar yang pertama ini akan mengangkat kuliner kaki lima dari 10 negara, di antaranya Singapura, Indonesia, Vietnam, India, Malaysia, Peru, Meksiko, Amerika Serikat, China, dan Filipina. Acara akan berlangsung selama 10 hari, terdiri dari tiga acara besar yaitu World Street Food Jambore, dimana sekira 40 kios pilihan dari seluruh dunia akan menyajikan makanan khas kaki lima mereka.

Ada pula World Street Food Dialogues, dimana para penggiat dan pakar kuliener akan saling bertukar ide dan pikiran dalam satu konferensi pada 3-4 Juni 2013. Dan, World Street Food Masters Awards, sebuah ajang penghargaan bagi 16 pakar dan penggerak utama dalam industri kuliner dari seluruh dunia.

Indonesia sendiri akan memperkenalkan kerak telor betawi, sate & soto tangkar, ikan woku & pisang goreng sambal ikan rowa dari Manado, serta satu lagi masih akan dipertimbangkan antara nasi kapau atau nasi liwet Solo. Lima pakar kuliner yang turut menentukan jajanan kaki lima asal Indonesia tersebut, adalah William Wongso, Bondan Winarno, Iwan Tjandra (Presiden Direktur Marche International), Arie Parikesit, dan Marcell. Kriteria yang menjadi pertimbangan, yaitu jajanan kaki lima harus berangkat dari warung atau makanan pinggir jalan, mewakili tradisi Indonesia, dan bisa diterima masyarakat Singapura maupun turis yang datang ke Singapura.

Acara besutan Komunitas Makansutra dan didukung oleh Singapore Tourism Board ini akan berlangsung mulai 31 Mei hingga 9 Juni 2013 di Pit Building dan Paddock F1 di Marina Bay. Lokasinya strategis dan mudah diakses kendaraan sehingga memudahkan turis dan masyarakat Singapura menikmati sajian lezat pinggir jalan yang terjamin kualitas, rasa, dan kebersihannya.

"Setelah acara ini, diharapkan mereka yang mewakili Indonesia bisa membagikan pengalamannya kepada yang lain. Pemerintah juga melek sehingga bukan hanya empat kios kuliner Indonesia yang akan ikut, tapi bisa 24," tutup Bondan.