Ungkapan ini tentu tak mengada-ada, coba Dimana-mana sekarang mengalami krisis air, atau air di lingkungan tempat kita tinggal semakin buruk dan berkurang atau bertambah dalam artian buruk.

Glasier di Himalaya contohnya, akan runtuh di abad berikutnya, tentu akan berefek pada kurangnya air alami yang turun ke gunung untuk dikonsumsi. Kekurangan ini akan mempengaruhi kondisi air tanah dan sungai besar akan kehilangan pasokannya. Bukan tidak mungkin sungai besar menjadi sungai beraliran kecil atau bahkan kering seperti yang terjadi di Texas, Amerika.

Kebutuhan makanan diperkirakan akan meningkat 70% akibat dampak dari tingginya populasi dunia yang menurut hitung-hitungan para ahli matematika akan mencapai 9 milyar jiwa; hal ini JIKA tidak ada diintervensi oleh kekurangan air yang mempengaruhi pasokan kebutuhan hidup kita berupa makanan dan air.

Saat ini saja hanya 1% air yang bisa kita akses sehari-harinya. Walau air menutupi sebagian besar bumi kita, 70% adalah air asin sementara sisanya air bersih dimana dari jumlah tersebuh 70% masih membeku di Antartika dan Greenland. Mayoritas sisanya ada di permukaan tanah dan atau terletak jauh dari permukaan tempat kita berpijak.

Di beberapa belahan bumi (pastinya bukan di Jakarta yang sering kebanjiran), air yang satu persen bisa kita pakai itu sulit sekali diakses. Kekurangan air menyebabkan kekurangan pangan dan berefek jangka panjang pada malnutrisi karena gagalnya panen hingga bahan pangan jadi langka atau harganya melejit.

Kekeringan sekarang menjadi salah satu kasus utama dari kekurangan makanan di dunia. Tahun 2006, kekeringan berulang menyebabkan gagal panen dan kehilagan ternak hewan di bagian dunia macam Etiopia, Somalian dan Kenya. Tidak sedikit kejadian gagal panen juga terjadi di Indonesia.

Sebenarnya berapa kebutuhan air kita per hari? Bagi yang bilang kita butuh minimal 8 liter sehari, it hanya untuk minum. Menurut UN sendiri, dalam sehari seseorang membutuhkan 20-50 liter air untuk memenuhi kebutuhan minum, makan dan bersih-bersih. Namun 1 dari setiap 6 orang di seluruh dunia tidak mendapat akses yang lebih baik untuk memenuhi angka kebutuhannya. Sekarang ini diperkirakan ada 894 milyar manusia di seluruh dunia, berarti 149 milyar orang detik ini mendapat kurang dari 20 liter air.

Padahal dalam jangka pendek, kekurangan air juga bisa mengakibatkan diare akibat sulitnya akses ke air dan fasilitas sanitasi yang baik mengakibatkan air yang diminum tidak aman.

Saat ini, 2,5 juta orang, termasuk didalamnya 1 juta anak, bertahan hidup bahkan tanpa sanitasi dasar. Hal ini mengakibatkan kematian seorang anak setiap 20 detiknya. Itu berarti kematian 1.5 juta anak setiap tahun, padahal kematian ini bisa dihindari.

Bukankah fakta-fakta diatas mengejutkan?

Sumber