Sigmanews – Penyitaan aset Djoko Susilo di Bali oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinilai oleh kuasa hukumnya, Juniver Girsang, salah.

Menurutnya, aset yang disita merupakan harta yang diperoleh kliennya sebelum tahun 2010. Padahal, penyitaan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM pada 2010-2011. "Mereka main sita saja dan hal itu menjadi pertanyaan besar bagi kami," kata Juniver, di Jakarta, Senin (18/03).

Dia berpendapat, KPK telah menyalahi wewenangnya dengan menyita aset Djoko Susilo yang dinilainya tidak terkait periode proyek yang disidik. Selain itu, Juniver mengaku tidak pernah ditanya maupun dikonfirmasi terkait penyitaan aset tersebut.

Kuasa hukum Djoko Susilo itu merasa khawatir terjadi pembentukan opini di masyarakat. Opini yang terbentuk itu, menurutnya, nanti bisa membuat hakim 'disandera.' "Karena seolah tindakan KPK sudah benar dan hakim kemudian tersandera oleh opini," ujar dia.

SUMBER

ya namanya juga kuasa hukum, harus membela clientnya dengan baik