Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bangrondaAvatar border
TS
bangronda
Universitas di Inggris Larang Penerapan Hijab


Sebuah universitas di Inggris, University College London (UCL), melarang sebuah kelompok muslim untuk memberlakukan pemisahan pria dan wanita (hijab) dalam ajang diskusi. Pihak penyelenggara acara dilaporkan menyiapkan pintu masuk khusus berdasarkan jenis kelamin bagi para pengunjung.

Dilansir Dailymail, Kamis, 14 Maret 2013, acara diskusi perdebatan yang bertajuk "Islam atau Atheis: mana yang lebih masuk akal?" Sabtu minggu lalu itu, berbuntut kericuhan. Penyebabnya tiga pengunjung menolak untuk duduk terpisah sesuai dengan aturan yang diberlakukan panitia, badan akademi riset dan pendidikan Islam (iERA). Ketiganya pun terpaksa diusir.

Pemisahan itu terhenti setelah salah satu pembicara, Ilmuwan Lawrence Krauss, yang direncanakan akan mengisi acara tersebut, mengancam akan ikut angkat kaki dari tempat acara. Keputusannya itu tidak akan berubah kecuali panitia membatalkan aturan hijab yang diberlakukan selama acara.

"Kalian harus memilih antara penghentian tindakan pemisahan ini atau saya keluar," seru Krauss kepada panitia acara.

Mendengar ancaman ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) itu, pihak panitia akhirnya kembali memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk duduk di mana pun yang mereka inginkan.

Menurut salah satu mahasiswa yang ikut dalam acara debat itu, menulis di akun Facebook-nya, apa yang dilakukan Krauss merupakan pembelaan prinsip terhadap persamaan gender. "Setelah dia melihat tiga pengunjung diusir dari ruang auditorium, Krauss dengan berani membela prinsip yang dipegangnya teguh mengenai kesetaraan gender," tulis Dana Sondergaard di timeline Facebook.

Mengetahui diskusi ini berakhir ricuh, pihak kampus akhirnya turun tangan dan melakukan investigasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu. Namun menurut UCL, ide pemisahan pengunjung ini dinilai bertentangan dengan etos yang dianut oleh pihak kampus. "Hingga saat ini kami masih terus melakukan investigasi," demikian pernyataan humas UCL.

Sementara juru bicara iERA, Saleem Chagtai, mengatakan pemisahan kaum pria dan wanita dalam sebuah acara merupakan sesuatu yang normal dalam Islam. "Di semua acara biasa yang diadakan oleh warga Islam, pengunjung akan memisahkan diri mereka dengan sendirinya. Pria akan menyatu dengan pria sedangkan wanita akan berada di area wanita," ungkapnya kepada Dailymail.

Masih menurut Chagtai, itu merupakan sesuatu yang wajib di Islam dan tidak berbeda jauh dengan apa yang dipraktekkan oleh komunitas Yahudi ortodok. Kendati begitu pihak iERA turut melakukan investigasi untuk mengetahui apakah ada pihak yang terkena efek dari pemisahan yang dilakukan oleh staf mereka.

Akibat peristiwa ini, pihak UCL akhirnya sepakat mengambil keputusan yang berisi pelarangan setiap kegiatan yang diorganisir oleh iERA di auditorium kampus. Dalam pernyataan resminya, pihak UCL menyatakan alasan pelarangan kegiatan karena iERA sudah mengetahui sebelumnya bahwa hijab tidak dibolehkan di kampus tersebut.

"Kami tidak mengizinkan pemisahan dilakukan secara paksa di mana pun. Tetapi jelas terlihat bahwa terdapat usaha dari iERA untuk memisahkan pengunjung dalam pertemuan itu yang berarti telah melanggar instruksi kami sebelumnya," tulis UCL.
Sumber
Diubah oleh bangronda 15-03-2013 12:53
0
10.9K
337
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan