Rencana pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi bandara internasional tertunda akibat tidak kunjung selesainya proses pembebasan lahan masyarakat sekitar bandara.

Sedianya pengembangan Bandara Syamsuddin Noor akan dimulai pada 2012, namun hingga kini belum terealisasi. "Sebenarnya angkasa pura telah merencanakan dimulainya proyek pengembangan bandara pada 2012, tetapi banyak menemui kendala. Salah satunya, belum selesainya proses pembebasan lahan," kata Director Operation and Engineering PT Angkasa Pura I Harjoso saat pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Kota Banjarbaru di Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kamis (7/3).

Menurutnya, pihak Angkasa Pura juga telah bertemu dengan Tim 9 pembebasan lahan bandara dan diketahui banyak lokasi lahan untuk pengembangan bandara belum dapat dibebaskan.

Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan mengakui masih ada kendala dalam proses pembebasan lahan masyarakat bagi proyek pengembangan Bandara Syamsuddin Noor. Sejauh ini proses pembebasan lahan baru mencapai 70% dari target seluas 108 hektare.

PT Angkasa Pura berencana mengembangkan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional dengan target selesai pada 2014. Angkasa Pura telah menganggarkan dana secara multi years untuk pengembangan fasilitas bandara sebesar Rp540 miliar yang terdiri dari Rp290 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp250 Miliar untuk pembangunan atau konstruksi.

info