- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presiden Beri Sinyal Naikkan Harga BBM Tahun Ini


TS
Bembey
Presiden Beri Sinyal Naikkan Harga BBM Tahun Ini
Quote:
Original Posted By KOMPAS.com
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sinyal bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini. SBY mengatakan, kebijakan subsidi BBM jangan sampai melampaui kepatutan karena tidak baik bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Semua sependapat bagaimana pun subsidi tidak boleh melampaui kepatutan karena tidak baik bagi APBN dan kebijakan situasi fiksal dan
perekonomian kita," ujar SBY saat memberikan
keterangan pers di antornya didampingi Anggota Komite Ekonomi Nasional, Rabu (13/3/2013).
Menurut presiden, yang paling ideal dalam subsidi BBM adalah dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak memiliki kaitannya dengan komoditas. Pasalnya, kalau yang disubsidi itu berkaitan dengan komoditas yang sering terjadi adalah timbulnya ketidakadilan. SBY mengambil contoh subisi BBM yang selama ini diterapkan justru dinikmati oleh golongan masyarakat menengah ke atas.
Padahal, secara ekonomi masyarakat yang bisa
membeli kendaraan berarti orang yang mampu. Sementara kebijakan tersebut tidak langsung bisa dirasakan masyarakat berpenghasilan rendah. "Sehingga konstruksi dan kebijakan subsidi seperti itu kurang tepat,"tegas presiden.
Meskipun demikian, SBY menyadari bahwa
kebijakan mengurangi subisi BBM berimplikasi
pada stabilitas harga, inflasi dan kesulitan yang
muncul bagi masyarakat. Karena itu, untuk
meminimalkan dampak yang timbul akibat
pembatas subsidi ini, SBY bersama jajaran pemerintahannya sedang merumuskan kebijakan subsisi yang tepat sasaran.
Kebijakan subisidi yang tepat sasaran ini, dalam
kerangka pemikiran SBY harus bisa dirasakan
secara langsung oleh masyarakat kecil dan miskin. Kebijakan itu harus bisa membantu rumah tangga atau seseorang yang tergolong miskin dan hampir miskin. Kebijakan seperti itulah yang sedang dipersiapkan oleh SBY dalam dua minggu kedepan.
Saat ini menurut presiden, timnya sedang
mempertimbangkan plus dan minus terkait jika
nantinya ada pembatasan atau pengurangan
subisdi BBM. Ada berbagai pilihan yang muncul
diantaranya seperti menaikkan harga BBM dan bisa menimbulkan gejolak inflasi yang juga berdampak bagi masyarakat miskin.
SBY juga sedang mempertimbangkan mengurangi subsidi. Terkait pengurangan subsidi ini, pemerintah sedang menkaji cara-cara praktis seperti apa caranya mengurangi volume konsumsi BBM yang bisa segera di jalankan pada tahun ini, tahun depan dan tahun yang akan datang.
Dari semua pilihan ini, SBY masih belum mengambil keputusan dan masih merundingkannya lebih lanjut. Nantinya jika keputusan sudah diambil, maka presiden akan membuatnya dalam bentuk kebijakan atau peraturan presiden.
(Sumber)
Presiden Beri Sinyal Naikkan Harga BBM

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sinyal bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini. SBY mengatakan, kebijakan subsidi BBM jangan sampai melampaui kepatutan karena tidak baik bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Semua sependapat bagaimana pun subsidi tidak boleh melampaui kepatutan karena tidak baik bagi APBN dan kebijakan situasi fiksal dan
perekonomian kita," ujar SBY saat memberikan
keterangan pers di antornya didampingi Anggota Komite Ekonomi Nasional, Rabu (13/3/2013).
Menurut presiden, yang paling ideal dalam subsidi BBM adalah dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak memiliki kaitannya dengan komoditas. Pasalnya, kalau yang disubsidi itu berkaitan dengan komoditas yang sering terjadi adalah timbulnya ketidakadilan. SBY mengambil contoh subisi BBM yang selama ini diterapkan justru dinikmati oleh golongan masyarakat menengah ke atas.
Padahal, secara ekonomi masyarakat yang bisa
membeli kendaraan berarti orang yang mampu. Sementara kebijakan tersebut tidak langsung bisa dirasakan masyarakat berpenghasilan rendah. "Sehingga konstruksi dan kebijakan subsidi seperti itu kurang tepat,"tegas presiden.
Meskipun demikian, SBY menyadari bahwa
kebijakan mengurangi subisi BBM berimplikasi
pada stabilitas harga, inflasi dan kesulitan yang
muncul bagi masyarakat. Karena itu, untuk
meminimalkan dampak yang timbul akibat
pembatas subsidi ini, SBY bersama jajaran pemerintahannya sedang merumuskan kebijakan subsisi yang tepat sasaran.
Kebijakan subisidi yang tepat sasaran ini, dalam
kerangka pemikiran SBY harus bisa dirasakan
secara langsung oleh masyarakat kecil dan miskin. Kebijakan itu harus bisa membantu rumah tangga atau seseorang yang tergolong miskin dan hampir miskin. Kebijakan seperti itulah yang sedang dipersiapkan oleh SBY dalam dua minggu kedepan.
Saat ini menurut presiden, timnya sedang
mempertimbangkan plus dan minus terkait jika
nantinya ada pembatasan atau pengurangan
subisdi BBM. Ada berbagai pilihan yang muncul
diantaranya seperti menaikkan harga BBM dan bisa menimbulkan gejolak inflasi yang juga berdampak bagi masyarakat miskin.
SBY juga sedang mempertimbangkan mengurangi subsidi. Terkait pengurangan subsidi ini, pemerintah sedang menkaji cara-cara praktis seperti apa caranya mengurangi volume konsumsi BBM yang bisa segera di jalankan pada tahun ini, tahun depan dan tahun yang akan datang.
Dari semua pilihan ini, SBY masih belum mengambil keputusan dan masih merundingkannya lebih lanjut. Nantinya jika keputusan sudah diambil, maka presiden akan membuatnya dalam bentuk kebijakan atau peraturan presiden.
(Sumber)
Siap-siap, harga kebutuhan naik lagi...! Tapi pas harga BBM turun dulu kok harga2 kebutuhan lain gak ikut turun yak...?

Diubah oleh Bembey 13-03-2013 18:02
0
3.3K
Kutip
84
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan