TS
abarky
Kemarahan di India terkait dua marinir Italia
Sejumlah politisi India mengungkapkan kemarahan atas keputusan Italia untuk tidak menyerahkan dua marinir yang didakwa membunuh dua nelayan India.
Kelompok oposisi sudah menuntut penjelasan dari pemerintah sehubungan dengan keputusan Italia tersebut.
"Ini merupakan pengkhianatan dan gertakan dari pemerintah Italia. Ini adalah pelanggaran kepercayaan atas dua negara yang berdaulat dan sama sekali tidak bisa diterima," tutur juru bicara Partai Bharatiya Janata, kepada kantor berita Press Trust of India.
"Pemerintah India harus mengambil semua langkah untuk mengembalikan para buron secepat mungkin dan digelar sidang berdasarkan undang-undang India di pengadilan India," tambahnya.
Dua marinir Italia, Massimiliano Latorre dan Salvatore Girone, sudah didakwa dengan pembunuhan dua nelayan India pada Februari 2012.
Mereka mengatakan melepas tembakan karena menduga kedua nelayan adalah bajak laut.
Untuk pemilu
Latorre dan Girone sebelumnya juga pernah diizinkan pulang saat Natal tahun lalu dan mereka bersedia datang kembali ke India, namun kali ini tidak.
Menteri Luar Negeri India, Salman Khurshid, mengatakan sedang mengkaji surat dari pemerintah Italia yang menolak untuk menyerahkan mereka ke India.
Pernyatan dari pemerintah Italia, Senin 11 Maret, menyebutkan bahwa India tidak menanggapi permintaan untuk mencari jalan keluar diplomatis dalam kasus itu.
Mahkamah Agung India kembali mengizinkan Latorre dan Girone untuk pulang ke Italia agar bisa memberikan suara dalam pemilihan umum bulan lalu. Keduanya diperintahkan untuk kembali ke India dalam waktu empat minggu.
Pemerintah Roma berpendapat bahwa India melanggar undang-undang internasional karena mengadili mereka di India sementara insiden terjadi di perairan internasional dan India tidak memiliki yurisdiksi atas kasus di wilayah tersebut.
Penembakan terjadi ketika kedua marinir sedang mengawal sebuah tanker minyak Italia di lepas pantai India.
BBC
-------------
Kelompok oposisi sudah menuntut penjelasan dari pemerintah sehubungan dengan keputusan Italia tersebut.
"Ini merupakan pengkhianatan dan gertakan dari pemerintah Italia. Ini adalah pelanggaran kepercayaan atas dua negara yang berdaulat dan sama sekali tidak bisa diterima," tutur juru bicara Partai Bharatiya Janata, kepada kantor berita Press Trust of India.
"Pemerintah India harus mengambil semua langkah untuk mengembalikan para buron secepat mungkin dan digelar sidang berdasarkan undang-undang India di pengadilan India," tambahnya.
Dua marinir Italia, Massimiliano Latorre dan Salvatore Girone, sudah didakwa dengan pembunuhan dua nelayan India pada Februari 2012.
Mereka mengatakan melepas tembakan karena menduga kedua nelayan adalah bajak laut.
Untuk pemilu
Latorre dan Girone sebelumnya juga pernah diizinkan pulang saat Natal tahun lalu dan mereka bersedia datang kembali ke India, namun kali ini tidak.
Menteri Luar Negeri India, Salman Khurshid, mengatakan sedang mengkaji surat dari pemerintah Italia yang menolak untuk menyerahkan mereka ke India.
Pernyatan dari pemerintah Italia, Senin 11 Maret, menyebutkan bahwa India tidak menanggapi permintaan untuk mencari jalan keluar diplomatis dalam kasus itu.
Mahkamah Agung India kembali mengizinkan Latorre dan Girone untuk pulang ke Italia agar bisa memberikan suara dalam pemilihan umum bulan lalu. Keduanya diperintahkan untuk kembali ke India dalam waktu empat minggu.
Pemerintah Roma berpendapat bahwa India melanggar undang-undang internasional karena mengadili mereka di India sementara insiden terjadi di perairan internasional dan India tidak memiliki yurisdiksi atas kasus di wilayah tersebut.
Penembakan terjadi ketika kedua marinir sedang mengawal sebuah tanker minyak Italia di lepas pantai India.
BBC
-------------
0
3.4K
14
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan