- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesona Batik Dugong (Ikan duyung) Khas Bintan, Kepulauan Riau


TS
hsapoetra
Pesona Batik Dugong (Ikan duyung) Khas Bintan, Kepulauan Riau
Batik Dugong Khas Bintan Diluncurkan


Batik Dugong Milik Bintan
Kenapa bisa muncul Batik Dugong??
Batik Corak Dugong Terinpirasi Maskot Bintan, Diproduksi di Cirebon
Sekilas Tentang Dugong (Ikan Duyung)



Duyung, ikan duyung atau dugong (Dugong dugon) merupakan sejenis hewan laut yang merupakan salah satu daripada empat spesies Sireniaatau lembu laut yang masih bertahan hidup selain manatee, ikan duyung bukanlahtermasuk ke dalam bangsa ikan. Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakilikeluarga Dugongidae. Ia juga merupakan satu-satunya sirenia yang bisa ditemukandi kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik,walaupun kebanyakan duyung tinggal di perairan utara Australia. Duyung ataudugong adalah satu-satunya mamalia lautherbivora atau maun (pemakan dedaunan),dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu.
Duyung sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumbermakanan, maka penyebaran hewan ini terbatas pada habitat pantai di mana iadilahirkan, dengan habitat utama duyung membutuhkan kawasan yang luas, perairandangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau. Moncong hewanini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasarperairan.
Duyung menjadi hewan buruan selama beribu-ribu tahun karenadaging dan minyaknya. Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, danpopulasinya semakin menghampiri kepunahan. IUCN mengklasifikasikan dugongsebagai spesies hewan yang terancam, manakala CITES melarang atau mengharamkanperdagangan barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini. Walau punspesies ini dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan populasinyadi antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan, kehilangan habitatserta kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh aktivitas nelayandalam menangkap ikan. Duyung bisa mencapai usia hingga 70 tahun atau lebih,serta dengan angka kelahiran yang rendah yang mengancam menurunnya populasiduyung. Duyung juga terancam punah akibat badai, parasit, serta hewan pemangsaseperti ikan hiu, paus pembunuh dan buaya.
Duyung semula diklasifikasikan oleh Müller pada tahun 1776sebagai Trichechus dugon, salah satu ahli genus manatee yang sebelumnyadidefinisikan sebagai Linnaeus. Ia kemudian ditetapkan sebagai jenis spesisDugong oleh Lacépède dan diklasifikasikan lebih lanjut di dalam keluarganyasendiri oleh Gray dan subfamilinya oleh Simpson. Perkataan "dugong"dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain, berasal dari istilah dalam bahasaTagalog yakni dugong yang diambil dari istilah dalam bahasa Melayu yakniduyung, kedua-duanya memiliki makna yakni "perempuan laut." Nama-namalain termasuklah "lembu laut", "babi laut" dan "untalaut".
"Maaf jika informasi ini kurang disertai foto, karena sulitnya mencari referensi khususnya foto "

" Kaskuser yang baik meninggalkan jejak yang baik juga
"


Quote:
Original Posted By tribunnews
BINTAN - Siapa sangka binatang laut yang nyaris punah ini, bisa dikreasikan menjadi motif batik.
Batik Dugong Bintan, demikian namanya akan diperkenalkan secara resmi pada ajang Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (15/5/2012) mendatang.
Sebelumnya batik yang sengaja menggunakan ikon dari Bintan ini, sudah diperkenalkan sejak 12 April lalu. Termasuk pada pameran Batam Expo 2012.
Responnya cukup baik. Malah banyak yang minat, ujar Oni Kay, Pemilik Butik Selaras, Minggu (15/5/2012).
Batik Dugong Bintan ini adalah kreasi lain dari Efiyar M Amin, yang merupakan designer Batik Gonggong. Lahirnya Batik Dugong Bintan ini awalnya secara tak sengaja. Berawal dari obrolan ringan antara Butik Lawana dan Bupati Bintan, Ansar Ahmad.
Ansar bercanda mengusulkan agar dibuatkan batik dengan corak khas Bintan. Tertapi candaan itu ditanggapi serius oleh Butik Lawana. Setelah mengalami beberapa kali perubahan, akhirnya lahir Batik Dugong Bintan dengan berbagai motif.
Diantaranya motif dugong bintan, dugong untai , dugong sepasang , dugong hias , dugong empat dan beberapa motif lainnya.
Motif dugong ini juga dipadukan dengan ornamen gelombang , rumput laut lamun dan tidak lupa lancangkuning yang menjadi ciri khas Bintan.
Tak hanya tersedia dalam bentuk bahan kain, juga tersedia kemeja dan blus wanita. Batik ini ditawarkan dengan harga bersaing, mulai dari Rp 130 ribu sampai Rp 800 ribu.
Tentunya sesuai dengan bahan, cara pembuatan dan kwalitasnya, sebut Ony.
Batik tersebut tersedia dengan bahan kain yang berserat alam seperti katun , dobi ,fiskos juga sutra yang dibuat secara cap ataupun kombinasi tulis dan cap.
Bagi yang berminat, dapat berkunjung ke Butik Selaras di Jalan Basuki Rachmat.
Butik ini juga menggelar kerjasama dengan Disperindag Kabupaten Bintan , membuka kesempatan bagi mereka yang ingin belajar membatik. Tak dipungut biaya alias gratis senagaja diterapkan , dengan harapan muncul pengrajin baru di Kepri khususnya Bintan.
sumber
BINTAN - Siapa sangka binatang laut yang nyaris punah ini, bisa dikreasikan menjadi motif batik.
Batik Dugong Bintan, demikian namanya akan diperkenalkan secara resmi pada ajang Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (15/5/2012) mendatang.
Sebelumnya batik yang sengaja menggunakan ikon dari Bintan ini, sudah diperkenalkan sejak 12 April lalu. Termasuk pada pameran Batam Expo 2012.
Responnya cukup baik. Malah banyak yang minat, ujar Oni Kay, Pemilik Butik Selaras, Minggu (15/5/2012).
Batik Dugong Bintan ini adalah kreasi lain dari Efiyar M Amin, yang merupakan designer Batik Gonggong. Lahirnya Batik Dugong Bintan ini awalnya secara tak sengaja. Berawal dari obrolan ringan antara Butik Lawana dan Bupati Bintan, Ansar Ahmad.
Ansar bercanda mengusulkan agar dibuatkan batik dengan corak khas Bintan. Tertapi candaan itu ditanggapi serius oleh Butik Lawana. Setelah mengalami beberapa kali perubahan, akhirnya lahir Batik Dugong Bintan dengan berbagai motif.
Diantaranya motif dugong bintan, dugong untai , dugong sepasang , dugong hias , dugong empat dan beberapa motif lainnya.
Motif dugong ini juga dipadukan dengan ornamen gelombang , rumput laut lamun dan tidak lupa lancangkuning yang menjadi ciri khas Bintan.
Tak hanya tersedia dalam bentuk bahan kain, juga tersedia kemeja dan blus wanita. Batik ini ditawarkan dengan harga bersaing, mulai dari Rp 130 ribu sampai Rp 800 ribu.
Tentunya sesuai dengan bahan, cara pembuatan dan kwalitasnya, sebut Ony.
Batik tersebut tersedia dengan bahan kain yang berserat alam seperti katun , dobi ,fiskos juga sutra yang dibuat secara cap ataupun kombinasi tulis dan cap.
Bagi yang berminat, dapat berkunjung ke Butik Selaras di Jalan Basuki Rachmat.
Butik ini juga menggelar kerjasama dengan Disperindag Kabupaten Bintan , membuka kesempatan bagi mereka yang ingin belajar membatik. Tak dipungut biaya alias gratis senagaja diterapkan , dengan harapan muncul pengrajin baru di Kepri khususnya Bintan.
sumber
Batik Dugong Milik Bintan
Quote:
Original Posted By haluankepri.com
BINTAN- Di Yogya ada batik Keris, di Solo ada batik Danarhadi, di Pekalongan ada batik Pekalongan, di Tanjungpinang ada batik Gonggong, dan kini di Bintan ada batik Dugong (Ikan Duyung). Ikon batik khas Bintan ini disampaikan Bupat Bintan, Ansar Ahmad pada HUT ke-4 Kelurahan Kota Baru, Teluk Sebong, Minggu (11/3).
"Di Tanjungpinang ada batik Gonggong, maka di Bintan kita adakan batik Dugong. Kita akan mengirimkan beberapa orang untuk mengkuti pelatihan membatik di Jawa," jelas Ansar.
Dipilihnya kelurahan Kota Baru, Teluk Sebong sebagai pusat pengembangan batik Dugong, karena letak geografis yang berdampingan dengan pusat pariwisata Bintan, yaitu Lagoi. Kedekatan ini diharapkan lebih memudahkan dalam pemasarannya.
Lurah Kota Baru Agus Haryono, sangat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal membatik. Apalagi kelurahannya sebagai proyek percontohan, sekaligus sebagai pusat pengembangan.
"Saya mendukung, apalagi ini berhubungan dengan pengembangan masyarakat dari segi ekonomi kreatif. Semoga masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik," katanya di sela-sela meriahnya perayaan HUT ke-4 Kelurahan Kota Baru.
Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kota Baru, Sutrisno, sangat bangga di beri kepercayaan mengembangkan batik Dugong untuk Kelurahan Kota Baru.
"Kita akan melibatkan kelompok menjahit Usaha Rakyat, Karang Taruna, Kube, sehingga pelaksanaannya bisa lebih maksimal," katanya dengan wajah berseri-seri.
Semoga pengembangan batik ini benar-benar sukses, harap Ali Bazar, Sekretaris Lurah Kota Baru.(cw62)
sumber
BINTAN- Di Yogya ada batik Keris, di Solo ada batik Danarhadi, di Pekalongan ada batik Pekalongan, di Tanjungpinang ada batik Gonggong, dan kini di Bintan ada batik Dugong (Ikan Duyung). Ikon batik khas Bintan ini disampaikan Bupat Bintan, Ansar Ahmad pada HUT ke-4 Kelurahan Kota Baru, Teluk Sebong, Minggu (11/3).
"Di Tanjungpinang ada batik Gonggong, maka di Bintan kita adakan batik Dugong. Kita akan mengirimkan beberapa orang untuk mengkuti pelatihan membatik di Jawa," jelas Ansar.
Dipilihnya kelurahan Kota Baru, Teluk Sebong sebagai pusat pengembangan batik Dugong, karena letak geografis yang berdampingan dengan pusat pariwisata Bintan, yaitu Lagoi. Kedekatan ini diharapkan lebih memudahkan dalam pemasarannya.
Lurah Kota Baru Agus Haryono, sangat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal membatik. Apalagi kelurahannya sebagai proyek percontohan, sekaligus sebagai pusat pengembangan.
"Saya mendukung, apalagi ini berhubungan dengan pengembangan masyarakat dari segi ekonomi kreatif. Semoga masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik," katanya di sela-sela meriahnya perayaan HUT ke-4 Kelurahan Kota Baru.
Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kota Baru, Sutrisno, sangat bangga di beri kepercayaan mengembangkan batik Dugong untuk Kelurahan Kota Baru.
"Kita akan melibatkan kelompok menjahit Usaha Rakyat, Karang Taruna, Kube, sehingga pelaksanaannya bisa lebih maksimal," katanya dengan wajah berseri-seri.
Semoga pengembangan batik ini benar-benar sukses, harap Ali Bazar, Sekretaris Lurah Kota Baru.(cw62)
sumber
Kenapa bisa muncul Batik Dugong??
Batik Corak Dugong Terinpirasi Maskot Bintan, Diproduksi di Cirebon
Quote:
Original Posted By batampos
Produsen Batik Lawana kembali mengenalkan motif batik terbarunya yang diberi nama Batik Dugong Bintan.
Berawal dari perbincangan antara pemilik Batik Lawana Onny Kay dengan Bupati Bintan Ansar Ahmad, terciptalah motif batik ini. Dijumpai di galerinya di Jalan Basuki Rahmat nomor 8 Tanjungpinang, Onny menceritakan bagaimana motif batik ini tercipta. Saya terinspirasi dengan maskot Kabupaten Bintan, dugong, katanya, Kamis (10/5).
Dugong atau biasa dikenal dengan ikan duyung merupakan jenis hewan laut langka yang banyak dijumpai di perairan Kawal, Tanjungberakit, Bintan. Onny Kay, owner sekaligus produsen batik ini bersama dengan Efiyar M, desainer batik asal Tanjungpinang telah mendesain kreasi batik dugong Desember 2011 lalu. Pada awal April tahun ini, Onny berkesempatan memperlihatkan hasil kreasinya kepada Ansar Ahmad.
Gayungpun bersambut, sang Bupati tertarik dengan corak dan motif batik tersebut. Sudah dijadikan batik khas Bintan saja, kan motifnya sudah sesuai dengan ikon Bintan, kata Onny menirukan suara Ansar.
Menurut Onny, batik Dugong ini sekarang diproduksi di Pekalongan dan Cirebon. Untuk menjaga ekslusivitasnya para pengerajin tidak mau menjual batik ini secara langsung kepada pembeli, tegasnya.
Ada beberapa motif batik dugong, antara lain dugong bintan, dugong untai, dugong sepasang, dugong hias, dugong empat dan masih banyak motif lain. Warna-warna cerah, seperti merah, hijau, biru, kuning dan ungu menjadi pilihan warna yang dipilih desainer. warna tersebut menyesuaikan dengan warna yang sering dipakai masyarakat melayu.
Batik Dugong diproduksi dengan bahan kain yang berserat alam seperti katun, dobi, viskos dan juga sutera yang dibuat dengan metode batik cap ataupun kombinasi tulis dan cap. Kisaran harga batik ini mulai dari Rp130 ribu hingga Rp800 ribu sesuai dengan bahan dan kualitas pengerjaannya.
Harga yang jutaan juga ada mas, itu yang bener-benar murni batik tulis, Kata Onny. Batik ini akan diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat pada pembukaan MTQ Provinsi Kepri keempat pada tanggal 15 Mei mendatang. (M Noor Kanwa)
sumber
Produsen Batik Lawana kembali mengenalkan motif batik terbarunya yang diberi nama Batik Dugong Bintan.
Berawal dari perbincangan antara pemilik Batik Lawana Onny Kay dengan Bupati Bintan Ansar Ahmad, terciptalah motif batik ini. Dijumpai di galerinya di Jalan Basuki Rahmat nomor 8 Tanjungpinang, Onny menceritakan bagaimana motif batik ini tercipta. Saya terinspirasi dengan maskot Kabupaten Bintan, dugong, katanya, Kamis (10/5).
Dugong atau biasa dikenal dengan ikan duyung merupakan jenis hewan laut langka yang banyak dijumpai di perairan Kawal, Tanjungberakit, Bintan. Onny Kay, owner sekaligus produsen batik ini bersama dengan Efiyar M, desainer batik asal Tanjungpinang telah mendesain kreasi batik dugong Desember 2011 lalu. Pada awal April tahun ini, Onny berkesempatan memperlihatkan hasil kreasinya kepada Ansar Ahmad.
Gayungpun bersambut, sang Bupati tertarik dengan corak dan motif batik tersebut. Sudah dijadikan batik khas Bintan saja, kan motifnya sudah sesuai dengan ikon Bintan, kata Onny menirukan suara Ansar.
Menurut Onny, batik Dugong ini sekarang diproduksi di Pekalongan dan Cirebon. Untuk menjaga ekslusivitasnya para pengerajin tidak mau menjual batik ini secara langsung kepada pembeli, tegasnya.
Ada beberapa motif batik dugong, antara lain dugong bintan, dugong untai, dugong sepasang, dugong hias, dugong empat dan masih banyak motif lain. Warna-warna cerah, seperti merah, hijau, biru, kuning dan ungu menjadi pilihan warna yang dipilih desainer. warna tersebut menyesuaikan dengan warna yang sering dipakai masyarakat melayu.
Batik Dugong diproduksi dengan bahan kain yang berserat alam seperti katun, dobi, viskos dan juga sutera yang dibuat dengan metode batik cap ataupun kombinasi tulis dan cap. Kisaran harga batik ini mulai dari Rp130 ribu hingga Rp800 ribu sesuai dengan bahan dan kualitas pengerjaannya.
Harga yang jutaan juga ada mas, itu yang bener-benar murni batik tulis, Kata Onny. Batik ini akan diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat pada pembukaan MTQ Provinsi Kepri keempat pada tanggal 15 Mei mendatang. (M Noor Kanwa)
sumber
Sekilas Tentang Dugong (Ikan Duyung)
Spoiler for ikan duyung/dugong:
Spoiler for dugong images:



Duyung, ikan duyung atau dugong (Dugong dugon) merupakan sejenis hewan laut yang merupakan salah satu daripada empat spesies Sireniaatau lembu laut yang masih bertahan hidup selain manatee, ikan duyung bukanlahtermasuk ke dalam bangsa ikan. Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakilikeluarga Dugongidae. Ia juga merupakan satu-satunya sirenia yang bisa ditemukandi kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik,walaupun kebanyakan duyung tinggal di perairan utara Australia. Duyung ataudugong adalah satu-satunya mamalia lautherbivora atau maun (pemakan dedaunan),dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu.
Duyung sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumbermakanan, maka penyebaran hewan ini terbatas pada habitat pantai di mana iadilahirkan, dengan habitat utama duyung membutuhkan kawasan yang luas, perairandangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau. Moncong hewanini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasarperairan.
Duyung menjadi hewan buruan selama beribu-ribu tahun karenadaging dan minyaknya. Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, danpopulasinya semakin menghampiri kepunahan. IUCN mengklasifikasikan dugongsebagai spesies hewan yang terancam, manakala CITES melarang atau mengharamkanperdagangan barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini. Walau punspesies ini dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan populasinyadi antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan, kehilangan habitatserta kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh aktivitas nelayandalam menangkap ikan. Duyung bisa mencapai usia hingga 70 tahun atau lebih,serta dengan angka kelahiran yang rendah yang mengancam menurunnya populasiduyung. Duyung juga terancam punah akibat badai, parasit, serta hewan pemangsaseperti ikan hiu, paus pembunuh dan buaya.
Duyung semula diklasifikasikan oleh Müller pada tahun 1776sebagai Trichechus dugon, salah satu ahli genus manatee yang sebelumnyadidefinisikan sebagai Linnaeus. Ia kemudian ditetapkan sebagai jenis spesisDugong oleh Lacépède dan diklasifikasikan lebih lanjut di dalam keluarganyasendiri oleh Gray dan subfamilinya oleh Simpson. Perkataan "dugong"dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain, berasal dari istilah dalam bahasaTagalog yakni dugong yang diambil dari istilah dalam bahasa Melayu yakniduyung, kedua-duanya memiliki makna yakni "perempuan laut." Nama-namalain termasuklah "lembu laut", "babi laut" dan "untalaut".
"Maaf jika informasi ini kurang disertai foto, karena sulitnya mencari referensi khususnya foto "



" Kaskuser yang baik meninggalkan jejak yang baik juga




tien212700 memberi reputasi
1
5.3K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan