Gempa Tohoku yang terjadi tepat 2 tahun yang lalu adalah gempa dahsyat yang melanda Jepang bagian timur. Gempa bumi ini menelan banyak korban jiwa, korban luka, kerugian materiil, dan bahkan masih menyisakan banyak tanda tanya hingga saat ini. Korban tewas secara resmi disebutkan sebanyak 15.269 jiwa, sedangkan sebanyak 8.526 jiwa hilang di wilayah korban bencana alam.

Tanggal 11 Maret 2011, pukul 14:46 waktu setempat, terjadi gempa berkekuatan 9 skala richter, diikuti dengan tsunami setinggi 10 meter. Konon, di beberapa prefektur dilaporkan terdapat jejak tsunami yang tingginya lebih dari 10 meter. Kerusakan parah terjadi di 6 prefektur. Tetapi yang terparah adalah prefektur Miyagi, prefektur Iwate, dan prefektur Fukushima.

Ibaratnya sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula. Diawali dengan gempa bumi dan tsunami yang dahsyat, masih pula ditambah dengan ancaman radiasi. Kerusakan fatal terjadi pada reaktor nuklir di Fukushima. Pendingin reaktor nuklir di Fukushima Daiichi mengalami kerusakan. Ditambah lagi tidak adanya aliran listrik pasca gempa bumi. Tanpa pendingin, tekanan di dalam reaktorpun meningkat dan dikhawatirkan akan meledak. Fukushima Daiichi terdiri dari 6 reaktor. Yang dipermasalahkan adalah reaktor no. 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan reaktor no. 5 dan 6 sudah dipastikan terkendali. Kondisi Fukushima Daiichi pasca 2 tahun masih tidak banyak berubah. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan TEPCO. Menurut pihak TEPCO, setiap hari ada sekitar 3000 pekerja yang masih melakukan pembersihan. Masih butuh waktu panjang. Konon, butuh puluhan tahun untuk menyelesaikan Fukushima Daiichi hingga tuntas. Robotpun turut andil dalam melakukan pemantauan di dalam reaktor nuklir.

Bangsa Jepang, bangsa yang tangguh dan terbukti tidak berlarut-larut tenggelam dalam kesedihan. Dalam kurun waktu 2 tahun, bangsa Jepang telah berupaya sekuat tenaga untuk bangkit dari keterpurukannya.