Sebelumnya ane ucapkan selamat datang buat agan agan yang udah mampir , SALAM SUKSES !
langsung aja gan ,disini ane mau coba nge share tentang ilmu marketting yang terdengar sedikit unik dan patutu dicoba .
seperti kita ketahui tanpa marketing usaha dan bisnis apapun tidak akan berjalan dan berkembang maju , SO bagi siapa aja yang lagi memulai mencoba bisnis bisa ikut nyimak ilmu marketing ini gan :
Quote:
Marketing nggak pake Duit ?
Ternyata ada, mari kita simak Marketing Unik nggak pake Duit ala Penjual Bubur Ayam
Pak Firman, merupakan orang yang ke-ratusan juta atau bahkan mungkin ke-semilyar yang membuat usaha bubur ayam. Jenis usaha yang sangat common dan cara menjajakan yang juga sama common nya dengan usaha bubur ayam yang lain. Beliau ini jualan di Jl. PHH Mustofa bersebelahan dengan Surapati Core (Sucore) Bandung. Pesaing terdekat bubur ayam Pak Firman adalah pedagang bubur ayam lain yang hanya berjarak 100 meter dari gerobaknya. Oh ya, Pak Firman baru memulai usaha bubur ayam ini 2 bulan sebelum lebaran Idul Fitri tahun kemarin. Sementara pesaing terdekatnya jauh lebih lama dari itu. Sangat logis jika pesaing terdekat Pak Firman pelanggannya lebih banyak, karna lebih dulu eksis dan dikenal masyarakat disana. Tapi yang justru terjadi adalah usaha bubur ayamnya lebih laris manis dibanding pesaiang terdahulu bahkan sedari awal ia memulai. Padahal rasa bubur ayam keduanya tidaklah jauh berbeda. Harga pun hampir sama.
Marketing ala Penjual Bubur Ayam
Ini dia kunci sukses marketing bubur ayam pak Firman. Ia selalu menyambut calon pelanggannya dengan senyuman lebar tulus dan obrolan PDKT yang mengalir hangat. Bukan sekedar basa-basi yang basi. Dari awal pertemuan kami sudah bisa cerita macam-macam dan ketawa-ketiwi bersama. Ia berusaha mengenal setiap pelanggannya. Waw hebat. Bahkan beliau sangat senang memperkenalkan antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain. Saya dikenalkan dengan orang yang ternyata deket rumah dan sama-sama baru punya anak. Bertambah teman deh..Beliau juga sering terlihat ikut mengobrol dengan para pelanggan. Saya yang sangat senang dengan keramahtamahan beliau, obrolan beliau yang bukan sekedar basa-basi yang basi, membuat saya menjadi loyal tidak peduli harus membayar berapa untuk semangkok bubur ayam buatannya.
Saat saya bertanya: "Kenapa pak, jualan bubur?". Jawabannya sangatlah sederhana: "Ya, karna saya seneng banget makan bubur ayam." sambil tersenyum girang. Ia senang dengan apa yang ia jalani . Ia mengejawantahkannya dalam perilaku yang menyenangkan pelanggannya secara langsung. Ia bahkan rela berlari-lari girang seperti anak-anak mengantarkan sendiri pesanan bubur ayam ke pelanggan yang menunggu di mobil-mobil mereka, tidak ketinggalan dengan ketawa ramahnya. Sekarang dagangan beliau jadi cepat habis dan diburu. Makin pagi datang makin baik kalau tidak mau kehabisan. Pelanggannya sekarang banyak yang bermobil padahal tempatnya tidak menggunakan sejenis kanopi (atap) gitu, alias kalau panas ya panas. Hebat.
Mudah ya, so simple, so easy. Pak Firman meningkatkan sales produknya tanpa uang dengan hasil yang luar biasa. Thanks Pak Firman for the inspiration

SUMBER
bagi para ahli marketing yg ilmu nya udah jago mungkin cerita diatas itu biasa saja , kita mohon buat yang udah pada jago marketing ikut nge share pengalaman nya supaya dapat menjadi inspirasi untuk kita semua yang sedang belajar marketing dan memulai usaha
{Komen Pilihan} - Tambahan dari kaskuser:
Quote:
Original Posted By sinarmaya►Mantap gan... Itu Ilmu murah yang mahal gan. Banyak dari kita sering kali lupa bahwa sehebat apapun produk yang kita jual, pada dasarnya pembeli bukan membeli produk yg kita jual. Pembeli membeli jasa yang kita jual. Istilahnya,
"Bagaimana kita bisa menghadapi pembeli sebagai manusia".
Kenapa Murah? Karena untuk tersenyum dan tulus itu tidak memerlukan biaya, hanya dibutuhkan kerendahan hati dan kesadaran bahwa kita berhubungan dengan manusia yang mempunyai emosi, bukan robot.
Mahal karena efek dari ketulusan dalam memberikan pelayanan yang
"Manusiawi" ini tidak hanya bisa dihitung berdasarkan omset penjualan tetapi bisa membentuk ikatan emosional penjual-pembeli.