Anjing-anjing yang rata-rata berukuran kecil ini “dipaketkan” melalui truk untuk dikirim ke restoran. Untungnya, seorang pengguna kendaraan melihat truk ini ketika tengah melaju di wilayah Guiyang, Provinsi Ghizhou.

Dia lalu memfoto truk dan mengunggahnya ke situs Weibo, Twitter versi China. Dia menulis: “Banyak anjing yang sekarat, dan beberapa sudah mati. Mohon, tolonglah!”

Sejumlah pencinta hewanyang melihatnya langsung menuju jalan tersebut untuk menghadang truk, sedangkan beberapa yang lain memanggil polisi.

Petugas kepolisian berhasil melacak keberadaan truk dan menghentikannya di dekat pintu gerbang tol.Truk kemudian dibawa ke pos polisi terdekat.

Kabar ini lalu cepat menyebar di Internet. Para pencinta hewan lalu berbondong-bondong datang ke pos polisiuntuk membantu merawat anjing-anjing yang berhasil diselamatkan.

Perdagangan dan transportasi hewan di China sudah lama menjadi bahan pembicaraan dan menimbulkan kritik dari para aktivis hewan Barat.

Beberapa pasar besar yang menjual daging anjing untuk dikonsumsi manusia diawasi secara ketat beberapa tahun yang lalu setelah diduga menjadi sumber virus SARS.

Di salah satu pasar di Guangzha, kandang-kandang berisi anjing ditumpuk hingga tinggi.Ketika pembelian sudah disetujui, anjing-anjing ini dikabarkan dipukul hingga sekarat dan kemudian diserahkan ke pembeli.

Tahun lalu, sekelompok aktivis fauna gagal menghadang sebuah truk yang memuat sekira 500 anjing yang terlihat di sebuah bengkel di tol Jingha setelah mereka diserang gerombolan preman.

Kelompok lain sukses menghentikan truk yang membawa 505 anjing di Provinsi Yunnan.

Masyarakat China disebut sebagai salah satu masyarakat di dunia yang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan. Namun di sini anjing juga dikonsumsi sejak ribuan tahun yang lalu.