- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah 10 Jeritan 'Jokowi, Please Help Me!'
TS
lakudotcom
Inilah 10 Jeritan 'Jokowi, Please Help Me!'
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin selalu melayani dan dekat dengan warga Ibukota. Saat blusukan di mana pun, Jokowi dihujani beragam unek-unek oleh wong cilik.
Jokowi berjanji terus blusukan untuk mendengarkan aspirasi akar rumput selama 5 tahun masa jabatannya.
Pria asli Solo ini menjadikan blusukannya sebagai manajemen kontrol di lapangan. Dinding pemisah sang penguasa dan rakyat seakan runtuh.
Masyarakat juga tidak segan-segan curhat saat bersua Jokowi. Ayah 3 anak ini selalu mendengarkan, menampung, merangkul serta mengajak warganya untuk bersama-sama mencari solusi.
Berikut 10 jeritan hati wong cilik kepada Jokowi:
Quote:
1. Transportasi Tak Ramah Lansia
Seorang nenek curhat kepada Jokowi soal transportasi Jakarta yang tak ramah untuk lansia.
"Pak Jokowi, tangga untuk masuk ke mobil busway terlalu tinggi untuk saya yang berumur 73, mohon ini harus diselaraskan," kata si nenek yang bernama Nurhayati ini, di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2012).
Jokowi menanggapi keluh kesah Nurhayati dengan sabar. "Ya, tangga busway nanti akan diperbaiki lagi, dinaikkan lagi untuk orang yang sudah tua," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengah panjang seperti biasa.
Dalam dengar pendapat itu, si nenek juga sempat mengusulkan kepada Jokowi mengenai jumlah bus yang terlalu sedikit. Busway dirasa terlalu sesak bagi penumpang sehari-harinya. Jokowi-pun menanggapi dengan serius keluh kesah tersebut.
"Memang kondisi Busway sudah tidak baik, tempat duduknya reot, desak-desakan. Belum lagi nunggunya lama, desak-desakan. Jadi kita perlu tambah armada," tanggap Jokowi seraya dielu-elukan masyarakat.
Quote:
2. Penyempitan Kali Undang Banjir
Seorang ibu langsung curhat ke Jokowi karena lebar kali menyempit dan saat hujan kali akan meluap dan menyebabkan banjir.
"Ini Pak, masalahnya. Kali ini seharusnya lebar 8 meter. Cuma sekarang dipersempit, diambil Marinir. Cuma jadinya kecil kalinya," curhat ibu tersebut pada Jokowi di Kali Krukut, Jl Tridarma Raya RW 3, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
"Jadi tolong kalau kali meluap air merendam rumah-rumah warga. Tolong secepatnya diselesaikan. Tadinya di sini juga ada jembatan. Sekarang sudah diambil sama Marinir, kasihan anak-anak saya mau ke sekolah harus muter," imbuh ibu tersebut.
Jokowi merespons permintaan ibu tersebut. Dia meminta Camat Pondok Labu setempat untuk segera menindaklanjuti hal itu.
"Oh iya ya. Nanti dikomunikasikan dengan Marinir. Pak Camat nanti komunikasikan dengan Marinir ini biar jelas seperti apa," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih ini.
Saat ini lebar kali hanya 3 meter. Saat hujan, kali meluap dan menyebabkan banjir di rumah warga.
Setelah dicurhati ibu tersebut, Jokowi lalu meninjau rumah yang berada tepat di pinggir kali. Rumah itu ditempati seorang nenek.
"Tolong, Pak. Ini rumah mertua saya," ujar seorang ibu lainnya.
Jokowi pun mengangguk-angguk dan meminta Camat Pondok Labu menindaklanjuti.
Kemudian Jokowi meninjau pompa air milik Pemprov DKI. Pompa tersebut diarahkan ke Waduk Krukut.
Kehadiran Jokowi seperti biasa menyedot perhatian anak-anak. Anak-anak mengikuti Jokowi dari belakang dan meneriakkan nama mantan Wali Kota Solo ini. "Jokowi! Jokowi!"
Seorang ibu langsung curhat ke Jokowi karena lebar kali menyempit dan saat hujan kali akan meluap dan menyebabkan banjir.
"Ini Pak, masalahnya. Kali ini seharusnya lebar 8 meter. Cuma sekarang dipersempit, diambil Marinir. Cuma jadinya kecil kalinya," curhat ibu tersebut pada Jokowi di Kali Krukut, Jl Tridarma Raya RW 3, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
"Jadi tolong kalau kali meluap air merendam rumah-rumah warga. Tolong secepatnya diselesaikan. Tadinya di sini juga ada jembatan. Sekarang sudah diambil sama Marinir, kasihan anak-anak saya mau ke sekolah harus muter," imbuh ibu tersebut.
Jokowi merespons permintaan ibu tersebut. Dia meminta Camat Pondok Labu setempat untuk segera menindaklanjuti hal itu.
"Oh iya ya. Nanti dikomunikasikan dengan Marinir. Pak Camat nanti komunikasikan dengan Marinir ini biar jelas seperti apa," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih ini.
Saat ini lebar kali hanya 3 meter. Saat hujan, kali meluap dan menyebabkan banjir di rumah warga.
Setelah dicurhati ibu tersebut, Jokowi lalu meninjau rumah yang berada tepat di pinggir kali. Rumah itu ditempati seorang nenek.
"Tolong, Pak. Ini rumah mertua saya," ujar seorang ibu lainnya.
Jokowi pun mengangguk-angguk dan meminta Camat Pondok Labu menindaklanjuti.
Kemudian Jokowi meninjau pompa air milik Pemprov DKI. Pompa tersebut diarahkan ke Waduk Krukut.
Kehadiran Jokowi seperti biasa menyedot perhatian anak-anak. Anak-anak mengikuti Jokowi dari belakang dan meneriakkan nama mantan Wali Kota Solo ini. "Jokowi! Jokowi!"
Quote:
3. Polemik Rusun di Kampung Pitung
Penghuni rusun Marunda di kampung si Pitung menumpahkan unek-uneknya kepada Jokowi.
Ratusan penghuni Blok 2 dan 3 Rusun Marunda berkumpul di lantai dasar Rusun Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (2/2/2013). Satu per satu warga berkeluh kesah. Jokowi tampak serius menyimak laporan dari warganya.
"Ini ada indikasi dijual Pak, minta tolonglah, Pak," kata seorang warga.
Keluhan yang serupa seputar pengelolan rusun juga disampaikan warga lainnya. "Ada sebagian warga Muara Baru yang belum dapat kunci. Sedangkan rumahnya di Muara Baru sudah terendam," curhat seorang pria.
Menanggapi keluhan warganya, Jokowi berjanji menindaklanjutinya. "Ya nanti dicatat semuanya," kata Jokowi.
Jokowi yang didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta, Novizal, selanjutnya memberikan bantuan beras dan tas sekolah. Cuaca di kawasan itu tampak mendung.
Menurut Jokowi, antusiasme warga sangat besar tinggal di Rusun Marunda. Perbaikan di sejumlah blok terus dikebut agar bisa segera ditempati.
"5 Blok sudah diperbaiki tinggal sisanya dipercepat. Ada air belum beres, listrik nanti akan dikebut terus," kata Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih ini.
Quote:
4. Sewa Kios Selangit
Pedagang Pasar Senen mengeluhkan harga sewa kios yang mahal kepada Jokowi.
"Ada masalah apa?" tanya Jokowi yang mengenakan seragam dinas warna cokelat ini di Blok 6, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012)..
Si petugas Pasar Senen lalu menjawab masalah yang dialami mayoritas pedagang, yakni seputar harga sewa kios yang tinggi.
"Masalahnya paling harga sewa kios, Pak. Harganya Rp 115 juta per meter persegi per tahun," kata petugas itu.
Jokowi menampung keluhan para pedagang. Ia meminta kepentingan para pedagang sebaiknya diprioritaskan. "Pokoknya pedagang itu nomor satu, nggak boleh nomor dua atau nomor tiga," ujar Jokowi yang terlihat berkeringat itu.
Jokowi lalu berencana memanggil pihak PD Pasar Jaya guna mencari solusi terbaik. "Besok saya panggil pihak Pasar Jaya. Kerja itu yang cepat. Kalau bisa digratiskan," kata Jokowi.
Quote:
5. Sri Ingin Mudik
Sri Sunarwati yang berusia sekitar 60 tahunan ini menghampiri Jokowi ketika hedak naik ke Innova hitam yang biasa digunakanya. Sri mengenakan baju abu-abu dan bergincu merah.
Sri kemudian mendekati Jokowi dan berbincang-bincang dengan pria kalem itu. Mereka berbicara menggunakan bahasa Jawa. Sekitar lima menit mereka berbincang-bincang. Kemudian Jokowi meminta seorang ajudannya memberikan amplop. Amplop tersebut kemudian diserahkan Jokowi ke Sri. Jokowi lalu masuk ke dalam mobil bernomor polisi B 1123 RFR dan meninggalkan Balai Kota.
Kepada wartawan, Sri mengaku dia diberi Jokowi uang Rp 500 ribu untuk pulang ke Surabaya. Saat ini dia kesulitan mengontrak karena anaknya juga baru saja melahirkan.
"Ini dikasih Rp 500 ribu untuk pulang ke Surabaya, karena kalau untuk hidup di sini tidak mungkin cukup," katanya.
Sri juga pernah memberikan surat ke Jokowi pada 16 Oktober lalu. Surat itu disampaikan kepada salah seorang penjaga di Balai Kota. Dalam surat itu Sri mengeluhkan mengenai penggusuran rumahnya di kawan Pasar Gembrong, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
"Kejadiannya sudah setahun lalu dan sekarang tinggal saya tinggal di Cipiang Melayu," katanya.
Quote:
6. PKL Fatahillah Minta Tetap Dagang
Jokowi menemui beberapa komandan PKL Museum Fatahillah. Sambil membawa selembar kertas bergambar denah penempatan PKL dan 1 pulpen, Jokowi menyimak penjelasan komandan PKL tersebut sambil menulis-nulis.
"Kalau nggak lihat lapangan saya nggak tahu. Hasilnya besok pagi. Tadi sudah saya lihat. Itu tadi sudah saya pesan ke komandan-komandan wilayah," kata Jokowi di area Museum Fatahillah, Kota, Jakarta Barat, Kamis (20/12/2012).
Jokowi menepis anggapan jika kunjungannya untuk mengecek PKL.
"Bukan ngecek, ini teman-teman PKL kemarin dibersihkan. Mereka menemui saya agar tetap ingin dagang kembali. Setelah saya cek ke lapangan kelihatanlah. Besok saya ngomong dengan komandan-komandan di sini. Ada 1.000 lebih dikitlah PKL-nya," ucap ayah 3 anak ini.
Jokowi menemui komandan PKL di sekitar area Museum Fatahillah sekitar 15 menit. Lingkungan museum tersebut kini sudah steril dari PKL.
LANJUT DI BAWAH GAN
Diubah oleh lakudotcom 04-03-2013 08:31
0
6K
Kutip
37
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan