- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mungkinkah eskalator JPO yang dijajal Jokowi bertahan lama?
TS
playboyhtc
Mungkinkah eskalator JPO yang dijajal Jokowi bertahan lama?
LANGSUNG AJA KE TKP
JPO sebelum'a
SEREM YA GAN
Sebuah fasilitas istimewa disediakan untuk warga Jakarta. Jembatan penyeberangan orang (JPO) Salemba Carolus di Jakarta Pusat menggunakan eskalator. Gubernur DKI Joko Widodo meresmikan langsung penggunaanya. Namun, berapa lamakah fasilitas itu mampu bertahan?
Rabu (6/3) kemarin, Pemprov DKI Jakarta mendapat 'hadiah' dari pengembang apartemen The Capitol. Eskalator seharga Rp 6 miliar dipasang di jembatan penyeberangan yang berada di depan lokasi proyek itu. Tujuannya, agar penghuni apartemen nantinya tidak kesulitan menyeberang jalan.
Pihak pengembang yang diwakili Jimmy Wijaya, direktur utama pengembang apartemen The Capitol mengatakan, pihaknya menghibahkan fasilitas itu kepada Pemprov DKI Jakarta. Meski menyediakan petugas cleaning service, pengelolaan JPO itu menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.
Usai meresmikan, Jokowi sempat menjajal naik eskalator. Namun karena belum siap 100 persen, eskalator sempat macet.
Jokowi mengingatkan kepada warga Jakarta agar menjaga fasilitas itu. "Contoh itu bisa nanti jadi baik dan tidak baik tergantung masyarakat karena pemeliharaannya sulit kalau penggunaannya juga kita tidak tertib di situ, paling sehari dua hari mati nanti," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi akan melakukan evaluasi selama enam bulan sekali. Jika masyarakat sudah memiliki budaya perilaku yang baik dalam menggunakan tangga berjalan, maka fasilitas JPO yang menggunakan eskalator akan ditambah di lokasi lain.
"Satu itu dulu saja kita lihat. Buat contoh dulu. Ya kalau contoh itu CSR paling enak, kalau keliru-keliru enggak pakai APBD. Kalau sudah bagus bener, ya, akan seperti itu," jelasnya.
Peringatan Jokowi soal perilaku warga Jakarta itu mengingatkan kita akan sejumlah fasilitas publik yang tidak dirawat. Contoh paling nyata adalah lift di jembatan penyeberangan di kawasan Tosari dan depan gedung Sarinah. Kini, kedua lift itu tidak berfungsi. Tidak terlihat juga ada upaya perbaikan. Akhirnya fasilitas yang bagus itu terbengkalai dan menjadi rusak sia-sia.
Di sepanjang stasiun KRL misalnya, banyak eskalator yang juga tidak berfungsi baik. Demikian pula fasilitas lampu penyeberang jalan dan air minum gratis (fountain water) yang kini tidak berguna lagi.
Fasilitas publik, meskipun perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, diperlukan juga partisipasi masyarakat untuk menjaganya. Jangan sampai, kekhawatiran Jokowi soal JPO bereskalator akan mati dalam dua hari malah terbukti.
Sekarang, semua kembali kepada Anda, warga Jakarta.
PAK JAKOWI NARIK BECAK
MAU KMNA GAN/AGAN WATI BIAR BAPAK ANTER 
JPO sebelum'a
SEREM YA GAN
Spoiler for JPO jakowi:
Sebuah fasilitas istimewa disediakan untuk warga Jakarta. Jembatan penyeberangan orang (JPO) Salemba Carolus di Jakarta Pusat menggunakan eskalator. Gubernur DKI Joko Widodo meresmikan langsung penggunaanya. Namun, berapa lamakah fasilitas itu mampu bertahan?
Rabu (6/3) kemarin, Pemprov DKI Jakarta mendapat 'hadiah' dari pengembang apartemen The Capitol. Eskalator seharga Rp 6 miliar dipasang di jembatan penyeberangan yang berada di depan lokasi proyek itu. Tujuannya, agar penghuni apartemen nantinya tidak kesulitan menyeberang jalan.
Pihak pengembang yang diwakili Jimmy Wijaya, direktur utama pengembang apartemen The Capitol mengatakan, pihaknya menghibahkan fasilitas itu kepada Pemprov DKI Jakarta. Meski menyediakan petugas cleaning service, pengelolaan JPO itu menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.
Usai meresmikan, Jokowi sempat menjajal naik eskalator. Namun karena belum siap 100 persen, eskalator sempat macet.
Jokowi mengingatkan kepada warga Jakarta agar menjaga fasilitas itu. "Contoh itu bisa nanti jadi baik dan tidak baik tergantung masyarakat karena pemeliharaannya sulit kalau penggunaannya juga kita tidak tertib di situ, paling sehari dua hari mati nanti," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi akan melakukan evaluasi selama enam bulan sekali. Jika masyarakat sudah memiliki budaya perilaku yang baik dalam menggunakan tangga berjalan, maka fasilitas JPO yang menggunakan eskalator akan ditambah di lokasi lain.
"Satu itu dulu saja kita lihat. Buat contoh dulu. Ya kalau contoh itu CSR paling enak, kalau keliru-keliru enggak pakai APBD. Kalau sudah bagus bener, ya, akan seperti itu," jelasnya.
Peringatan Jokowi soal perilaku warga Jakarta itu mengingatkan kita akan sejumlah fasilitas publik yang tidak dirawat. Contoh paling nyata adalah lift di jembatan penyeberangan di kawasan Tosari dan depan gedung Sarinah. Kini, kedua lift itu tidak berfungsi. Tidak terlihat juga ada upaya perbaikan. Akhirnya fasilitas yang bagus itu terbengkalai dan menjadi rusak sia-sia.
Di sepanjang stasiun KRL misalnya, banyak eskalator yang juga tidak berfungsi baik. Demikian pula fasilitas lampu penyeberang jalan dan air minum gratis (fountain water) yang kini tidak berguna lagi.
Fasilitas publik, meskipun perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, diperlukan juga partisipasi masyarakat untuk menjaganya. Jangan sampai, kekhawatiran Jokowi soal JPO bereskalator akan mati dalam dua hari malah terbukti.
Sekarang, semua kembali kepada Anda, warga Jakarta.
PAK JAKOWI NARIK BECAK
Diubah oleh playboyhtc 07-03-2013 11:35
0
3.5K
20
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan