Kali ini TS ingin mengajak Kaskuser jalan2 ke dataran Afrika nan jauh di sana.
Bagi yg ga tau Afrika itu di mana, silahkan ambil peta atau atlas dulu ya..
Yuk, langsung saja kita ke TKP.
Selamat Membaca
Quote:
Berita nya sudah TS update.
Spoiler for semoga tidak..:
Semoga tidak repsol
Quote:
TS tidak menolak kalau agan/aganwati yg kaget memaksa untuk mentraktir
Quote:
Bagi yg belum ISO juga bisa bantu dan
Quote:
Masih segar dalam ingatan kita, seminggu yg lalu warga ibu kota Jakarta digentayangi oleh sesosok hantu yg selalu muncul di kala musim hujan. Ya benar, hantu yg selalu gentayangan di Jakarta itu adalah banjir.Bahkan sampai hari ini masih ada sebagian wilayah Jakarta yg masih tergenang oleh air.
Ketika banjir menyelimuti Jakarta, terdapat banyak cerita yg tidak terduga, seperti ditemukan nya biawak,ular, dan lele. di wilayah banjir. Loh, koq bisa?
Ups, jangan kaget dulu. Tunggu sampai kaskuser baca berita yg satu ini.
Seperti hal nya di Jakarta, banyak tempat2 di belahan bumi ini yg mengalami musibah serupa. Salah satu nya adalah Afrika selatan.
Nah, klo banjir di Jakarta kita bisa menemukan biawak,ular, dan lele.
Coba tebak apa yg bisa kita temukan saat banjir di Afrika selatan?
Penasaran?
Hmmm... Kasih tau ga ya..?
ini nih foto tersangka nya:
Spoiler for tersangka 1:
Spoiler for tersangka 2:
Spoiler for tersangka 3:
Spoiler for tersangka 4:
Buaya?
Iya benar, buaya.
Bukan cuma seekor, tapi... (aduh, jari tangan TS ga cukup buat hitungin.)
Kaskuser hitung sendiri aja ya di bawah ini.
Quote:
Banjir dan hujan lebat yang melanda di Afrika Selatan mengakibatkan lepasnya 15.000ekor buaya dari sebuah peternakan. Demikian harian setempat, Beeld melaporkan.
Kaburnya buaya-buaya itu terjadi saat pemilik peternakan harus membuka gerbang peternakan untuk mencegah amukan badai dan limpahan banjir. Hewan buas itu kabur dari peternakan buaya Rakwena di Provinsi Limpopo, di wilayah utara Afrika Selatan.
Pemilik penangkaran pun melakukan penangkapan kembali, hingga kini baru sebagian kecil buaya-buaya ini yang berhasil ditangkap, selebihnya masih kabur dan tersebar di kawasan yang luas itu. Salah satu petugas di Rakwena, Zane Langman, mengatakan sejak saat itu mereka luar biasa sibuk menangkapi para pelarian. Dalam beberapa hari saja, ujarnya, dia telah menangkap "beberapa ribu" di antara semak-semak dan tanaman jeruk di samping penangkarannya. Satu ekor buaya bahkan terlihat di sebuah lapangan rugbi milik sebuah sekolah yang jaraknya 120 kilometer dari peternakan. Langman memilih menangkapnya pada malam hari, sebab mata buaya memantulkan cahaya jika disenter saat gelap.
Buaya yang ditangkarkan adalah buaya sungai Nil yang bisa mencapai panjang empat meter.
Buaya sungai Nil adalah pemakan daging yang bisa berlari sangat cepat, sekitar 12 kilometer per jam. Jika berenang, buaya jenis ini bisa mencapai kecepatan 35 kilometer per jam.
Binatang ini sangat berbahaya bagi manusia. Dia membunuh mangsanya dengan cara menggigitnya dan menyeretnya hidup-hidup ke air agar tenggelam.
Buaya jenis ini biasanya ditangkarkan untuk diambil kulitnya untuk produksi ikat pinggang, sepatu dan tas tangan. Dagingnya juga bisa dipasarkan untuk dikonsumsi. Tapi biasanya, dagingnya dijadikan pakan untuk
buaya lainnya yang bersifat kanibal.